Terakhir diperbarui 11 Mei, 2022
HARUS KEHILANGAN ORANG-ORANG TERDEKAT, “KEMARIN” JADI GAMBARAN NYATA SEVENTEEN SAAT TERAMUK TSUNAMI.
Layar.id – Sebuah film dokumenter yang mengangkat kisah perjalanan grup band Seventeen, dan tragedy tsunami yang dialami beberapa waktu lalu bakal diangkat ke layar lebar. Berjudul Kemarin, film kisah grup band Seventeen yang diproduksi oleh Mahakarya Pictures ini direncanakan tayang pada 28 April 2020 mendatang.
Baca juga: “The World of The Married” Drama Dewasa Gambaran Perselingkuhan
KAMERA DITEMUKAN
CEO Mahakarya Pictures, Dendi Reynando mengatakan, film semi dokumenter ini akhirnya berjalan setelah kamera milik mendiang drummer Windu Andi Darmawan ditemukan.
“Setelah menemukan kamera Andi itu gue memutuskan untuk melanjutkan pembuatan dokumenter Seventeen,” ujar Dendi dalam keterangan tertulisnya.
Andi adalah personel band yang paling rajin mendokumentasikan kegiatan Seventeen dalam banyak kesempatan. Termasuk momen detik-detik sebelum terjadinya tsunami.
Baca juga: Buat Yang Bucin Abis, Nonton Deh “All the Bright Places”!
TSUNAMI
Sekedar mengingatkan, peristiwa tsunami Banten yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu menelan ratusan korban jiwa termasuk personel dan anggota keluarga Seventeen. Mereka adalah Bani sebagai bassis, Herman Sikumbang sebagai gitaris, Andi sebagai drummer, serta Oki Wijaya (road manager), Ujang (kru), dan Dylan Sahara (istri Ifan sang vokalis).
Baca juga: Sony Pictures Tunda Rilis Film-filmnya
Karena bergaya docudrama, maka disebutkan bahwa film tersebut bakal memuat reka ulang yang didramatisasi dari peristiwa nyata saat itu. Sebelum terjadi bencana tsunami, Seventeen band asal Yogyakarta ini telah merancang pembuatan dokumen perjalanan selama hampir 20 tahun. Sayangnya itu tak terjadi sesuai rencana.
Baca juga: “Warkop DKI Reborn” Tayang di Hari Film Nasional
TEKNOLOGI
Diungkapkan oleh sutradara Upie Guava, penggarapan film dokumenter ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni setengah tahun. Untuk bisa menggambarkan keadaan tsunami yang mirip kejadian nyata, diperlukan teknologi canggih. Bahkan untuk memproduksi tsunami saja dibutuhkan waktu 2 hari sendiri. Itu sebabnya, dengan ditemukannya kamera pribadi milik Andi, sangat membantu menguatkan jalan cerita dari film dokumenter ini.
Sumber dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.