Last updated on 4 Agustus, 2022
Layar.id – Pidi Baiq merupakan penulis novel terlaris di Indonesia. Salah satu karyanya yang sedang naik daun adalah Dilan, yang diangkat dalam trilogi layar lebar bertajuk Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara Dari Dilan.
Kesuksesan ketiga film tersebut, membuat novel karya Pidi Baiq lainnya menjadi incaran para sineas. Kemujuran pun mendatangi novel Helen dan Sukanta yang akan dibawa ke layar lebar oleh rumah produksi Max Picture. Didapuk sebagai sutradara, Pidi Baiq sedang mengincar pemeran asal Belanda untuk film adaptasi mendatang.
Baca: “Invisible Man” – Teror dari Sosok Tak Kasat Mata

Pidi Baiq bersama tim dari Koboy Kampus
PIDI BAIQ
Kemampuan penulisan Pidi Baiq sudah tak diragukan lagi, terbukti dengan sejumlah judul yang telah diadaptasi ke layar lebar. Di antaranya ada Barisan Anti Cinta Asmara (2017), Dilan 1990 (2018), hingga yang terbaru, Koboy Kampus (2019).
Kali ini, novel karangannya Helen dan Sukanta akan mendapat kesempatan untuk diadaptasi dalam film. Layaknya Dilan, kisah ini juga berlatar kota Bandung dengan suasana tempo dulu, tepatnya pada tahun 1924. Dari latar waktu tersebut, dapat ditebak bahwa cerita ini akan membawa cerita dan isu yang ada di zaman Belanda.
“Sekarang, saya masih baca bukunya sambil promosi film Milea,” kata Pidi Baiq pada Sabtu (29/2). “Biasanya pembuatan film selama setahun,” tambahnya.
Baca: Anime “Her Blue Sky” Siap Tayang di Bioskop Indonesia Bulan Ini

Novel Helen dan Sukanta
HELEN DAN SUKANTA
Buku Helen dan Sukanta yang menjadi acuan film mendatang, merupakan kisah nyata dari seseorang bernama samaran Helen Maria Eleonora. Ia adalah perempuan Belanda kelahiran Ciwidey, Bandung pada tahun 1924, yang jatuh hati pada penduduk lokal bernama Sukanta.
Kisah cinta mereka tidak mendapat restu keluarga, karena permasalahan status sosial dan kondisi perang di zaman itu. Mereka harus berhadapan dengan orang pribumi dan tentara Jepang yang mulai mengukuhkan penjajahannya atas Indonesia, menggantikan Belanda.
Baca: Rilis Juni 2020, Dubbing Anime “Evangelion: 3.0+1.0” Belum Tuntas

Ilustrasi Karakter Helen dan Sukanta
FILM
Untuk pengambilan gambar, film Helen dan Sukanta akan berlatar kota Bandung dengan sebagian adegan diambil di Belanda. Maka tak heran bila Pidi Baiq ingin menggandeng pemeran asal Belanda sebagai bintang utama.
Adaptasi tersebut akan menjadi duet Pidi Baiq dengan sutradara dibalik trilogi Dilan, Fajar Bustomi. Dijelaskan Fajar, ada dua tim yang mencari para pemain dengan mempertimbangkan domisili pemeran agar tak jauh dari lokasi syuting. “Ada yang cari. Yang terdekat saja di Bandung,” kata Fajar.
Baca: Mario Maurer akan Kembali ke Manila untuk Jumpa Fans
Wah, akan jadi seperti apa film Helen dan Sukanta nantinya? Buat Pelayar yang penasaran, ikuti terus perkembangan selanjutnya ya.
Isi dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
