Layar.id – Minat anak muda di ranah media audio visual tampak semakin tinggi. Kebebasan berekspresi dan berkarya yang ditawarkan media film, jadi sarana yang dipilih siswa SMKN 1 Rancah untuk membagikan nilai toleransi.
Film dokumenter berjudul Toleransi Masyarakat Susuru ini, menceritakan tentang Kampung Susuru dengan kemajemukan penduduk. Film tersebut baru saja diputar di bioskop Ciamis pada Senin (30/12) kemarin.
Baca: Film Dokumenter “Semesta” Serukan Peduli Lingkungan
TOLERANSI
Pemutaran film dokumenter Toleransi Masyarakat Susuru ini diprakarsai oleh Komunitas Nonoman Galuh, yang diketuai Tendi Nugraha. Tendi selaku ketua penyelenggara menjelaskan bahwa, ini adalah bentuk gerakan menanggapi isu ujaran kebencian yang makin marak.
“Sehingga kami tergerak untuk mengedukasi masyarakat terutama para pemuda untuk saling menghargai dan menjaga kerukunan antar umat beragama,” kata Tendi Nugraha seperti dilansir Galuh.id.
“Kita harus menerima perbedaan ini,” tambahnya. “Alangkah indahnya hidup berdampingan, saling menghormati dan menghargai, karena hidup damai itu nyaman.”
Baca: “Ip Man 4: The Finale” Diboikot di Hong Kong
TOLERANSI MASYARAKAT SUSURU
Komunitas Nonoman Galuh baru saja menggelar acara nonton bareng film dokumenter, di bioskop 3D perpustakaan daerah Ciamis pada Senin (30/12) kemarin.
Film Toleransi Masyarakat Susuru yang diputar, mengikuti kisah masyarakat di Kampung Susuru yang ditinggali beragam agama. Para penduduk yang terdiri dari agama Islam, Kristen dan Sunda Wiwitan, hidup berdampingan dengan rukun.
Baca: Animasi Malaysia “Ejen Ali The Movie” Bakal Diputar di Indonesia
FILM PELAJAR
Film dokumenter Toleransi Kampung Susuru sendiri adalah karya dari Cica, Zidan, Zulfikri dan Anggi, siswa SMKN 1 Rancah. Film ini telah berhasil memenangkan kompetisi film tingkat Jawa Barat, antar pelajar SMA, SMK, MA, dan sederajat.
“Dalam film yang kita buat, mengangkat toleransi masyarakat Susuru yang menggambarkan kerukunan antar umat beragama di Ciamis, terutama di Dusun Susuru, Desa Kertajaya, Kecamatan Panawangan,” jelas Enggy Aditiar selaku guru pembimbing SMKN 1 Rancah.
Baca : Resmi Bebas, Ratna Sarumpaet Tulis Buku dan Bikin Film
Lebih lanjut, acara ini diharapkan sebagai pemantik isu toleransi di kalangan pelajar, sambil memperdalam pengetahuan dan kreativitas dalam perfilman.
“Kegiatan ini menjadi ruang bagi Nonoman Galuh untuk mengapresiasi sebuah karya film dokumenter hasil dari SMKN 1 Rancah yang sudah menjuarai tingkat Jabar. Mudah-mudahan bisa memotivasi bagi sekolah lain untuk berkarya di bidang perfilman,” kata Tendi Nugraha selaku ketua penyelenggara.
Baca: Gal Gadot Bakal Garap Film Adaptasi Novel Terlarang
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.