Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Indonesia

Dituduh Menistakan Agama, Film Naura dan Genk Juara Justru Dinilai Mendidik

Naura & genk Juara
Naura & Genk Juara

Sempat dituduh melakukan penistaan terhadap agama Islam, film Naura dan Genk Juara justru dinilai sebagai salah satu tontonan yang mendidik. Hal tersebut tidak lepas dari jalan cerita yang disuguhkan.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati mengatakan bahwa film besutan sutradara Eugene Panji ini memberikan warna baru bagi orang tua dalam mendidik anaknya.

“Saya kira film itu penting untuk menjadi warna baru untuk edukasi anak-anak,” katanya.

Rina yang telah menyaksikan sendiri film Naura dan Genk Juara menyebut bahwa film yang dibintangi oleh Adyla Rafa Naura Ayu ini mengajarkan bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin. Tak hanya itu, film tersebut juga mengajak anak-anak untuk tidak bertindak egois, menghindari saling ejek, dan ramah pada siapapun.

“Edukasi tentang leadership, kepemimpinan, tentang bagaimana berteman, tidak egois, dan tidak saling membully,” terang Rina.

Naura & genk Juara

Naura & Genk Juara

Rina yang turut mengajak kedua buah hatinya saat menonton film Naura & Genk Juara menyebuy bahwa banyak sekali pesan moral yang dapat diambil dari film tersebut.

“Saling bekerja sama, itu message yang paling besar sebenarnya,” ungkap Rina.

Penjelasan Produser Film Naura & Genk Juara Terkait Isu Penistaan Agama

Amalia Prabowo selaku produser mengatakan bahwa dialog yang menjadi kontroversi tersebut tidak tertulis dalam naskah.

“Pada saat kamu syuting itu kan natural dan improvisasi. Ada beberapa kata-kata yang spontan tidak dalam naskah,” kata Amalia Prabowo.

Selama syuting berlangsung tidak ada masalah antara para pemain yang satu dengan yang lain. Semua akrab dan kekeluargaan. Tak heran jika kalimat-kalimat spontan terlontar saat syuting tengah berlangsung. Selama hal tersebut tidak melenceng dari tujuan awal, maka tidak menjadi masalah. Meski pihaknya sendiri mengaku terkejut dengan tuduhan mengenai penistaan agama.

“Itu spontan karena kami berkumpul lebih dari 23 hari bersama-sama dan anak-anak ini sangat akrab. Kita reunian kemarin bareng. Jadi udah kayak syuting yang nyaman saja gitu,” beber Amalia.

Naura & Genk Juara

Preskon Naura & Genk Juara

Terkait karakter penjahat yang berjenggot, sebelum film ditayangkan rumah produksi lebih dulu melakukan riset menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah anak.

“Kami melakukan diskusi sebelum dan sesudah. Ya anak-anak melihat orang jahat yah begitu. Kepengin semuanya unsur cerita untuk anak-anak. Saat gala premier 3 orang penjahat itu jadi favorit anak-anak. Jadi memang sebetulnya tidak ada maksud negatif,” ungkapnya.

Ia pun mengatakan jika film Naura dan Genk Juara memuat konten penistaan agama, tentu  Lembaga Sensor Film akan memberikan peringatan untuk melakukan revisi. Namun, LSF sama sekali tidak meminta pihaknya untuk melakukan hal tersebut.

“Film ini tidak mendapatkan kewajiban untuk revisi lembaga sensor film,” tegas Amalia.

Ternyata Ini Tujuan Awal Film Naura dan Genk Juara Dibuat

Amalia mengatakan secara tegas bahwa pihaknya benar-benar tidak memiliki niat sedikitpun untuk melecehkan agama manapun. Film Naura & Genk Juara bertujuan untuk menyebarkan semangat persahabatan.

“Pada dasarnya kita kembalikan ke tujuan awal. Yang tujuannya adalah tadi, menyebarkan semangat persahabatan yang sangat Indonesia. Kita kembalikan ke tujuan awal ingin menyenangkan anak,” kata Amalia.

“Enggak mungkin kami mengarah ke sana (mendeskritkan) Islam. Kami juga dari keluarga muslim. Saya juga mendidik anak dengan muslim. Please, jangan ke sana. Kasih kesempatan anak-anak untuk mendapatkan paparan yang positif.”

Naura & Genk Juara

Nola dan putrinya, Naura

Pihaknya menegaskan tidak akan melawan balik kritik dan tanggapan negatif tentang film Naura dan Genk Juara. Pihaknya yakin bahwa pandangan negatif orang terhadap film ini akan luntur setelah menonton secara langsung.

“Kami tidak ingin melawan. Kami tidak punya niatan ke sana. Yang kami minta hanya dukungan saja. Dengan niatan yang sangat bersih, semoga teman-teman mendukung. Hal positif ini jangan ditempel dengan hal (kritik negatif) tersebut,” tegas Amalia.

Terlepas dari kontroversi, film ini layak ditonton bersama dengan keluarga tercinta. Jangan lupa untuk terus updet kabar terbaru mengenai film Indonesia hanya di layar.id!

 

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Film Indonesia

Layar.id – Film horor Indonesia terbaru berjudul “Diwe: Hutan Larangan” akan segera menggebrak layar bioskop pada tanggal 4 Januari 2024. Disutradai oleh Bram Ferino...

Film Indonesia

Layar.id – Industri perfilman Indonesia telah banyak melahirkan genre dan alur cerita yang menarik dengan topik yang beragam. Sebagai contoh banyak film yang mengangkat tema...

Film Indonesia

Layar.id – Amazon Prime Video telah memutuskan untuk terus mendukung industri konten lokal dengan mengumumkan rencana peluncuran delapan film Indonesia baru. Dua di antaranya,...

Amazon Prime Video

Layar.id – Penuh inspirasi, salah satu film indonesia genre drama laga yang berjudul Pengejar Angin ini wajib sobat tonton. Apalagi Qausar Harta Yudana sebagai...