Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Asia

Hibana: Spark, Film Komedi Jepang Berbasis Manzai

JEPANG YANG KURANG TERKENAL DENGAN GENRE KOMEDINYA, KINI MENYUGUHKAN FILM KOMEDI LAYAR LEBAR BERBASIS MANZAI. APA SIH MANZAI? YUK, KITA SIMAK INFORMASINYA.

 

Jakarta, Layar.id – Film Hibana: Spark (Hibana) yang biasanya disaksikan penonton di Netflix dalam bentuk serial TV berjumlah 10 episode, yang ditayangkan di 190 negara ini, kini dikembangkan ke dalam bentuk layar lebar. Cerita Hibana diadaptasikan dari novel pemenang penghargaan Akutagawa karya Naoki Matayoshi, yang terjual sebanyak 3 juta kopi. Ada alasan kuat, mengapa novel Matayoshi berbumbu komedi, hal itu dikarenakan Matayoshi sendiri merupakan seorang pelawak.

Rupa-rupanya, baik novel maupun film mini seri dan layar lebarnya menganut komedi berbasis manzai. Manzai adalah seni hiburan komedi lawak, yang berasal dari daerah Kansai, Jepang. Dibuat pada tahun 1933 oleh Yoshimoto Kogyo. Hampir sama dengan stand up comedy yang diserap budaya kita. Perbedaannya, manzai biasanya selalu memakai 2 orang sebagai partner di panggung. Satu bertindak sebagai si pintar sebagai pengumpan dan satu lagi bertindak sebagai si bodoh, yang selalu ngomong tiada henti.

Cerita yang diangkat ke layar lebar, yang akan tayang pada 23 November 2017 di bioskop Jepang ini secara garis besar sama dengan mini serinya. Tapi tentu saja, akan disuguhkan berbeda dengan menghadirkan inovasi-inovasi yang dikembangkan ke dalam visualisasi yang apik. Meski belum rilis dalam skala nasional, tapi ternyata Hibana sudah diputar pada acara festival Kyoto International Film Festival pada tanggal 15 Oktober 2017.

Film yang mengedepankan unsur drama hidup dan pertemanan ini berada di bawah rumah produksi Yoshimoto Kogyo. Hal ini dinilai sangat pas, karena sebagai perusahaan induk Yoshimoto Kogyo adalah agen komedi terkemuka di Jepang. Bahkan sutradara dalam film ini, Itsuji Itao punya profesi lain seperti komedian dan aktor. Perekrutannya bukan suatu kebetulan, Yoshimoto Kogyo menaruh harapan besar pada Itao agar Hibana bisa sukses di pasaran lokal maupun internasional. Itao memulai tanggungjawabnya dengan memberikan pesan berupa nasehat untuk generasi komedian muda dalam filmnya.

“Melalui film (Hibana), saya ingin berkomunikasi dengan komedian muda. Mereka tahu bahwa mereka lucu, tapi untuk benar-benar membuat orang tertawa Anda perlu memikirkan bagaimana menyampaikan ide Anda, Anda perlu memikirkan setting, karakter dan nada. Hal itu harus diperhatikan.” tuturnya.

Seperti yang kita tahu, Hibana termasuk dalam film komedi, tapi ceritanya agak berat karena memang menggambarkan drama kehidupan dan konflik yang terjadi di sekitar para tokoh utama. Dalam trailer-nya, kehidupan mereka tidak selalu berjalan mulus. Adanya konflik hidup, pertemanan, cinta, pengkhianatan dalam dunia kerja akan menambah klimaks yang mendebarkan dalam film ini.

“Ini adalah film tentang komedian, tapi ini bukan komedi. Ini bukan tragedi, tapi saya menginginkan suasana yang menyedihkan atau agak depresif. Saya ingin membuat drama usia normal tentang komedian.” kata Itao menjelaskan lebih rinci tentang alurnya.

Hibana dibintangi sejumlah artis Jepang yang beberapa namanya sudah familiar di telinga kita. Seperti, Masaki Suda sebagai Tokunaga, Kenta Kiritani sebagai Kamiya, Fumino Kimura sebagai Maki, Shuji Kawatani sebagai Yamashita, dan Masaki Miura sebagai Obayashi.

Studio Jepang Powerhouse, yang menangani penjualan internasional film ini harus memikirkan matang-matang strategi untuk membawanya ke bioskop di seluruh dunia.

Hibana berhubungan dengan manzai, yang merupakan gaya komedi Jepang. Hal ini mungkin agak sulit dimengerti oleh pembeli internasional. Dengan demikian kita memberi penjelasan tentang manzai di awal film untuk referensi penjualan.” ucap Yusuke Kikuchi selaku manajer penjualan internasional.

“Dan kami lebih fokus pada film itu sendiri, bukan gaya manzai.” tambahnya lagi. “Sebenarnya film ini memiliki pesan yang sangat universal, yang menyampaikan perjuangan dan pertumbuhan di masa muda.” katanya mengakhiri pembicaraan.

Miyuki Takamatsu dari Free Stone Productions, yang bertugas menangani penjualan di Asia, turut berkomentar. “Orang Asia cenderung memiliki kepekaan terhadap drama tentang pria muda dan orang-orang miskin dengan selera komedi.”

Pelayar yang penasaran dengan komedi manzai maupun drama kehidupan yang dinilai berat dalam film ini, wajib banget nonton film ini.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Film Jepang

Layar.id – Aktor sekaligus sutradara Matsubayashi Urara kembali membuat film yang melibatkan isu kekerasan seksual dengan judul Blue Imagine. Seperti apa ceritanya? Cari tahu...

Aktor/ Aktris

Layar.id – Tiga korban kekerasan seksual di Jepang bergabung untuk mengecam pembuat film yang melakukan pelecehan terhadap mereka dan banyak orang lainnya. Cerita selengkapnya...

Film Jepang

Layar.id – Berawal dari kecurigaan terhadap sang istri, Mogi Hajime terpaksa memasang kamera tersembunyi di seluruh rumahnya. Simak selengkapnya mengenai sinopsis Hozo wo Kamu,...

Film Jepang

Layar.id – Tayang pada 2 Desember 2023, sinopsis 18-sai no Otonatachi menggambarkan tentang anak-anak muda yang terpecah antara orang dewasa dan anak-anak. Film coming-of-age...