Jakarta, Layar. id – Seperti yang sudah kita ketahui jika saat ini ada sekitar tiga perempat pengguna internet dunia dengan usia 16 hingga 64 tahun yang membeli sesuatu secara online setiap bulan.
Faktanya ini ditemukan di Global Web Index yang menemukan tingkat adopsi e-niaga sehingga tinggi ada di antara pengguna internet khususnya di Indonesia, Thailand, dan Polandia.
Namun, hal tersebut bukan terjadi tanpa sebab khususnya pada media sosial yang menyuguhkan iklan produk tanpa henti.
Tentu saja, ini bukan hanya perkara terkoneksi satu orang dengan yang lain terkoneksi. Hanya saja, segala aktivitas yang terjadi saat menggunakan sosial media akan terekam dan menjadi data.
Film Media Sosial yang Memberikan Pemahaman Penting
The Social Dilemma (2020)
Foto: Kompas Tekno
Baca juga: Film India Terbaru Yang Dapat Dijadikan Alternatif Hiburan
Film yang terjadi karena adanya obrolan yang berkembang mengenai efek buruk dari media sosial. Semuanya dikemas bersama dan didramatisasi dalam The Social Dilemma.
Selain itu, film dari sutradarai Jeff Orlowski memiliki durasi 93 menit ketika menggabungkan wawancara kehidupan nyata dengan cerita fiksi mengenai efek media sosial khususnya di Amerika.
Selain itu, ini menjadi docu-drama yang dimulai dengan serangkaian pernyataan yang kurang menyenangkan.
Dari situ, pakar teknologi menyinggung sisi lain dari media sosial sebagai cara alat untuk menghubungkan orang-orang secara bertahap ternyata menjadi kutukan yang hampir sama dengan ancaman eksistensial.
Salah satu orang menjadi narasumber adalah mantan karyawan Google, Facebook, Pinterest, Twitter dan raksasa internet. Ia berbicara tentang monster Frankenstein yang mereka ciptakan.
Sedangkan dari sisi lain yang menonjol adalah Tristan Harris, mantan ahli etika desain di Google. Sekarang ia mendirikan Center for Humane Technology, sebuah organisasi nirlaba yang mendorong teknologi etis.
Kemudian narasumber lain yang memiliki perubahan hati serupa termasuk Tim Kendall, orang yang membantu memonetisasi Facebook. Sekarang ia menjadi CEO Moment (sebuah aplikasi yang mendorong penggunaan ponsel yang lebih sehat). Ada juga Guillaume Chaslot, mantan insinyur perangkat lunak di YouTube.
Bukan hanya itu, para ahli menjelaskan manusia menjadi pion dalam permainan antara media sosial dan pengiklan.
Peringatan mereka yang mengerikan berujung pada pelajaran jika perusahaan media sosial sedang bergumul untuk menarik perhatian pengguna, Sehingga pada akhirnya, mereka bergerak dalam bisnis memfasilitasi perubahan perilaku untuk mendukung pengiklan.
Sama seperti yang dikatakan Jeff Seibert, mantan eksekutif di Twitter, “Yang saya ingin orang-orang tahu adalah bahwa semua yang mereka lakukan secara online sedang ditonton, dilacak, dan sedang diukur.”
Screened Out (2020)
Foto: The Guardian
Baca juga: Penggemar Dunia Psikologis, Wajib Nonton 2 Film Ini!
Sebuah film dokumenter yang membahas mengenai efek orang yang kecanduan layar mereka.
Tertulis pada sinopsis Netflix jika “Pembuat film Jon Hyatt berbicara kepada anak-anak, orang tua, dan pakar tentang dampak dan konsekuensi mengerikan dari waktu menonton ponsel cerdas yang konstan di dunia saat ini.”
Konektivitas digital memang lebih penting apalagi jika kita melihat teknologi terbaik yang tersedia. Maka dari itu, platform menciptakan peluang belajar jarak jauh, ruang bermain, dan pengalaman virtual.
Di sini, teknologi memfasilitasi ruang kelas digital, ruang rapat, dan membuat kita tetap berhubungan dengan teman, keluarga, dan kolega profesional.
Bukan hanya itu, pesaing lama berkumpul untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi.
Mungkin ini menjadi pertanyaan apakah kita harus menghabiskan waktu melihat layar kita? Namun, bagaimana kita dapat memilih untuk menghabiskan waktu dengan cara yang lebih sehat.
Screened Out merupakan film dokumenter berdurasi panjang yang mengeksplorasi bagaimana media sosial, smartphone, tablet, dan berbagai platform serta perangkat yang mengubah cara kita berkomunikasi dan beroperasi di dunia secara mendasar.
Maka sudah saat ini kita mendapatkan kembali waktu dan perhatian dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan teknologi. (Prs/Eve)
Sumber dan foto: berbagai sumber
