Terakhir diperbarui 8 Juni, 2022
SEBUAH FILM BIOPIK COLETTE, BERLATAR ABAD KE-19 MENJADI POTRET SEBUAH PERNIKAHAN TAK BIASA.
Jakarta, Layar.id – Bintang Hollywood Keira Knightley kembali tampil di layar lebar untuk menunjukkan kemampuan akting dalam film biopik terbaru berjudul Colette. Film ini mengambil latar abad ke-19.
Berbeda dari film laga fantasi yang ia bintangi sebelumnya yaitu Pirates of The Carribean, kali ini Keira akan memerankan tokoh biografi.
Jika tidak ada perubahan dengan rencana perilisan, maka film Colette ini akan tayang di bioskop pada 12 Oktober 2018 mendatang.
Film yang disutradari oleh Wash Westmoreland berjudul Colette ini sendiri sudah dirilis di Amerika pada September yang baru lalu
Dengan durasi 111 menit, film ini menampilkan jajaran pemain terkenal, di antaranya adalah Keira Knightley sebagai Colette dan Dominic West sebagai Willy.
TENTANG FILM COLETTE
Berlatar abad 19, film Collete menceritakan sosok Sidonie-Gabrielle Colette, yakni novelis handal namun dibungkam ketenarannya oleh sang suami, Henry Gauthier-Villars.
Colette sendiri memiliki keinginan untuk menjadi seseorang yang terkenal. Namun kala itu untuk mewujudkan keinginannya, sepertinya sangat sulit.
Hal ini disebabkan strata gender yang masih sangat lekat dalam masyarakat pada saat itu.
Akhirnya Colette menikah dengan seorang pria Perancis bernama Willy. Berkat bantuan Willy, Colette diperkenalkan dengan seorang bohemian Paris.
Pada saat itu Colette pun mulai berani untuk menunjukkan bakat kreatifnya. Maka, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Willy menyuruh istrinya itu menulis sebuah novel semi-autobiografis tentang hari-harinya di sekolah.
Tidak disangka, novel yang diberikan judul Claudine At School laku di pasaran. Sayang, pada buku tersebut hanya tertulis nama Willy yang merupakan nama panggung dari Henry dan bukan Colette.
Meskipun novel tersebut diminati banyak orang namun menimbulkan beberapa masalah besar yang menarik.
Seperti yang terlihat dalam trailer film, Henry yang disanjung oleh banyak orang kemudian mendapat tatapan nyinyir dari sosok Collete. Dari sini akhirnya pemberontakan Collete dimulai.
Wanita itu kemudian memangkas rambutnya menjadi pendek dan memutuskan untuk pergi dari hidup Henry dan memulai segalanya dari awal.
Termasuk pula kesuksesan yang bisa diraih tanpa nama besar dari sang suami.
Ia berjuang untuk mendapatkan cara agar dunia mengetahui jika novelis terkenal itu adalah Sidonie-Gabrielle Colette.
KEIRA MENGAGUMI COLETTE
Kisah cinta Collete selepas berpisah dengan Henry juga terbilang unik.
Diketahui jika sang novelis mempunyai seorang pacar perempuan. Menurut Collete, dalam pemikirannya, hal itu dianggap sebuah kebebasan dalam memilih.
Dilansir dari Variety, Keira pun kagum terhadap sosok Collete yang diperankannya.
“Collete benar–benar sosok yang sungguh menginspirasi. Dalam tulisannya, Collete mempertanyakan soal ide hingga kesetaraan gender di Perancis,” kata Keira.
“Colette memiliki kekasih wanita dan memiliki apa yang saya kira kita sebut kekasih transgender. Dia merasa bahwa apa yang dilakukan adalah haknya untuk bersenang-senang. Dia merasa bahwa itu adalah haknya sebagai seorang perempuan,” ungkapnya.
Melalui trailer yang sudah bisa disaksikan di YouTube tersebut, Colette digambarkan sebagai sosok wanita yang aktif dan ceria.
Dengan mengambil latar tempat syuting di Budapest, Hungaria, film ini nenampilkan sisi artistik dari sebuah kota dan daerah yang terkesan klasik.
APAKAH FILM INI BISA MENYAMAI KECEMERLANGAN SUBYEKNYA?
Keira Knightley berperan sebagai Colette, seorang penulis pendobrak tabu. Apakah film ini bisa menyamai kecemerlangan subyeknya?
Dia memang lahir pada akhir abad 19, tapi Sidonie-Gabrielle Colette adalah seorang pahlawan bagi masa ini: seorang perempuan kreatif yang tidak takut untuk menentang patriarki di masyarakat Paris.
Di tengah kelompok artistik yang seharusnya liberal, dan juga melakukan penentangan di kamar tidurnya sendiri.
Mungkin bisa dibilang bahwa dia juga ikut berjuang untuk menegakkan prinsip-prinsip #MeToo dan #TimesUp yang sedang marak saat ini.
Jika saat ini ada yang mencari seseorang yang menciptakan tagar-tagar itu ratusan tahun sebelum saat ini, mungkin juga dialah orangnya.
Film biopik terbaru Colette yang mewah dan relevan dengan masa sekarang sayangnya tak seberani sosoknya.
SEBUAH POTRET PERNIKAHAN TAK BIASA
Film ini menggambarkan sebuah potret pernikahan tak biasa.
Sebuah pernikahan di mana cinta dan rasa hormat bisa tetap terjaga betapapun terlukanya akan kecemburuan dan pengkhianatan.
Meski demikian, film Colette tak sehidup dan semenarik Moulin Rouge karya Baz Luhrmann yang bisa membawa lingkungan Belle Epoque yang sama.
Colette juga tak seperti The Favourite, sebuah drama kostum tentang percintaan sesama jenis yang mendobrak aturan, karya sutradara Yorgos Lanthimos dan akan dirilis juga tahun ini.
Film Westmoreland ini adalah sebuah gambar yang indah dari satu episode ke episode lain, dengan gaun cantik, dan skor orkestra, namun tak menemukan bentuknya sendiri.
Film ini lebih terlihat seperti sebuah serial televisi yang mahal.
Meski demikian, sepertinya film ini bisa meraih beberapa pengagum baru, dan mungkin satu atau dua pemainnya akan memenangkan penghargaan bergengsi.
Well.., apa pun itu, film ini layak disimak. Sebelumnya coba lihat trailernya disini.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.