Terakhir diperbarui 19 September, 2021
Jakarta, Layar.id – Judul film horror baru garapan sutradara Edgar Wright, Last Night in Soho, akan segera hadir di bioskop.
Meski disebut sebagai film horror, tetapi itu tidak benar-benar menimbulkan rasa takut pada orang, tetapi justru mengundang rasa ingin tahu.
Siapa sangka inspirasi untuk film baru Wright itu tidak datang kepadanya dalam visi atau mimpi. Namun inspirasi cerita ini sebenarnya datang dari rekan sutradara, Quentin Tarantino.
Berdasarkan Lagu Last Night in Soho
Dalam sebuah wawancara dengan Total Film, Wright mengungkapkan bahwa Quentin Tarantino memperkenalkannya pada sebuah lagu berjudul Last Night in Soho.
Lagu ini ditulis pada tahun 1968 oleh sebuah band bernama Dave Dee, Dozy, Beaky, Mick & Tich.
Lagu lain berjudul Hold Tight dari band ini ada dalam film Death Proof (2007) yang disutradarai oleh Tarantino sendiri.
Melansir Collider, Wright mengatakan bahwa lagu itu muncul selama percakapan tentang Death Proof . Wright mengatakan Tarantino menyebut lagu itu “musik dengan judul terbaik untuk film yang pernah dibuat.”
Ternyata, film baru garapan Wright juga berlatar tahun 1960-an. Memilih lagu ini pun menjadi masuk akal.
Siapa sangka bahwa diskusi dari judul lagu itu kini benar-benar akan digunakan dalam film.
Baca juga : Trailer Hawkeye Tampilkan Clint Barton Dan Kate Bishop
Tentang Last Night in Soho
Menggarap film ini, Wright menggandeng rekan penulis naskah Krysty-Wilson Cairns.
Film ini dibintangi oleh Thomasin McKenzie, Anya Taylor-Joy, Matt Smith, dan mendiang Diana Rigg.
Sebagai sebuah film bergenre thriller psikologis, Last Night in Soho mengisahkan tentang seorang perancang busana muda, Eloise yang punya indera keenam.
Eloise seperti menjelajah waktu dan jiwanya berada dalam tubuh seorang penyanyi klub malam – Sandie – yang terkenal di kota London tahun 1966.
Selama dalam tubuh Sandie, Eloise menjalin hubungan asmara dan menyadari kehidupan Sandie tidak lah seglamour yang terlihat.
Bayang-bayang kelam masa lalu Sandie mulai terkuak dan Eloise masuk kedalam momen yang lebih kelam.
Last Night in Soho tayang di bioskop pada 29 Oktober mendatang.
Penentuan Judul Film
Semula Edgar Wright ingin memberi judul film terbarunya itu Red Light Area.
Namun ia memutuskan untuk tidak melakukannya, karena terlalu dekat dengan film berjudul Red Lights, yang dibintangi Cillian Murphy.
Itu sebabnya, Wright kemudian memutuskan untuk tetap menggunakan judul yang sama dengan lagu yang terinspirasi dari percakapannya bersama Tarantino.
Setelah mengetahui judulnya, Tarantino mengatakan bahwa hanya Wright yang bisa membuat film itu.
Baca juga : Idris Elba Kembali Bintangi Film Netflix Adaptasi Serial “Luther”
Mendengar dukungan yang diberikan oleh Quentin, maka Wright pun berencana untuk berterima kasih pada kredit akhir film.
Jadi dalam daftar terima kasih yang akan disampaikan Wright, dari huruf A -T, adalah Allison Anders dan Quentin Tarantino sebagai orang pertama dan terakhir.
Dalam tweet-nya, Wright juga berbagi bahwa dia telah memberi tahu Allison Anders tentang perannya yang menginspirasi film ini.
Dia mengirimi Anders vinil “Last Night in Soho,” yang sekarang dia pajang di rumahnya.
Wright telah membawa kecintaannya pada musik ke dalam proyeknya sendiri, di saat ia menyutradarai film dokumenter The Sparks Brothers.
Sebelum menggarap film ini, Wright juga telah menggarap film Baby Driver (2017). Film ini ia buat dengan menggabungkan aksi dan soundtrack epik untuk menciptakan pengalaman menonton yang berbeda.
(Eli/Eve)
Sumber dan foto : dari berbagai sumber
