Jakarta, Layar.id – Akun Weibo resmi film B for Busy mengumumkan pada tanggal 17 Januari bahwa jadwal tayang film di bioskop diperpanjang hingga 31 Januari mendatang. Keputusan ini sejalan dengan besarnya kesukaan para penonton pada film ini.
Hal ini dibuktikan lewat hasil penjualan tiket mereka. Menurut Net Ease, hingga 24 Januari kemarin, B for Busy sudah mengumpulkan box office 250 juta yuan. Sekitar 1.05 juta yuan sendiri berasal dari daerah Shanghai, lokasi latar cerita film terjadi. Angka ini merangkum 41.5% dari total box office nasional film. Bila dihitung dengan harga tiket rata-rata 48.8 yuan, artinya ada 2,15 juta orang Shanghai yang menonton film ini.
B for Busy sendiri sudah tayang selama 32 hari dan masih disukai penduduk Shanghai. Dari data yang dikutip oleh Net Ease, film ini mendominasi bioskop hingga 26.7% dengan total penjualan tiket di tanggal 24 Januari mencapai 461,7 ribu yuan. Encanto mengekor di belakang dengan angka 197,6 yuan, angka yang terpaut jauh dari saingannya.
ALASAN POPULER
Menurut salah satu petinggi di salah satu bioskop di Shanghai (红星电影世界汶水路超级店), Ibu Ding dikutip dari Net Ease, setelah film ini tayang, ada lebih dari 5000 orang datang ke bioskop dengan waktu terbanyak saat liburan tahun baru. Ada banyak anak muda yang membawa orang tua mereka ikut menonton. Akhir-akhirnya angkanya mulai stabil, tetapi ada juga orang yang datang untuk menonton kedua atau ketiga kalinya.
Menurut Wakil Rektor Shanghai Vancouver Film School Chen Xiao, ada 3 alasan mengapa film ini bisa begitu menarik perhatian di Shanghai. Pertama karena film ini menceritakan budaya kehidupan di Shanghai saat ini. Budaya kehidupan kota saat ini semakin banyak diadopsi sehingga masyarakat juga menginginkan lebih banyak film yang menampilkan kehidupan kota Shanghai yang hidup dan menawan.
B for Busy (sumber sunnews)
Kedua adalah momen film ini tepat pada waktunya. Menurutnya, akhir-akhir ini sudah mulai banyak film yang mengangkat kehidupan saat ini di Shanghai sebagai temanya. Dan dalam waktu dekat, akan semakin banyak pula film-film yang menceritakan kisahnya di Shanghai.
Ketiga adalah karena kisah dalam film ini sangat realis, sering terjadi di masyarakat, dan tidak ada rasa “menggantung.” Apa yang ditampilkan dalam film benar-benar bisa terjadi di kehidupan sehari-hari sehingga semakin dekat dengan hati masyarakat dan bisa memperlihatkan perasaan orang saat itu di Shanghai.
“Kepopuleran B for Busy bukan karena kebetulan, tetapi berakar pada pengakuan, kekaguman, keingintahuan, dan keinginan akan Kota, model, dan kehidupan di Shanghai selama ini, sehingga begitu gambaran yang matang dan melekat di masyarakat seperti in tampil sebagai karya film di layar, masyarakat pun akan mudah menyukainya, terutama oleh masyarakat Shanghai sendiri,” kata Chen Xiao dikutip oleh Net Ease.
Baca juga: Syuting The Wandering Earth 2: Wu Jing Bagikan Foto Subuh
Professor Liu Hai Bo dari Shanghai University Shanghai Film Academy juga menyebutkan bahwa film ini merekam bagaimana kehidupan sebenar di Shanghai dan menampilkan sisi-sisi hidup yang realis, memberikan gambar yang baik atas budayanya, sisi imut masyarakat, juga nilai-nilai yang positif.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa film ini juga menampilkan budaya kelompok masyarakat dalam satu lingkungan tempat tinggal bersama yang baik. Mulai dari hubungan antara tetangga yang akrab, juga sisi-sisi budaya nasional. Seperti misalnya terlihat dari kafe, Bistro, teater, dan lain-lain yang juga menampilkan kehidupan yang lebih lambat dan hangat di lingkungannya.
Liu Hai Bo juga memuji penggunaan dialek Shanghai dalam film untuk menekankan lebih jauh budaya masyarakatnya. Dari kesukaan para penonton, bisa dibilang ada pengakuan tinggi dari masyarakat dan memberikan mereka rasa bangga akan budaya sendiri. Sehingga film ini pun diakui dan diterima sebagai film dengan budaya Shanghai.
SINOPSIS B FOR BUSY
B for Busy (sumber sunnews)
B for Busy menceritakan tentang seorang guru melukis bernama Lao Bai (Xu Zheng) yang sudah berusia 50 tahunan. Ia sudah cerai bertahun-tahun dan terus tinggal sendirian. ia sendiri sebenarnya kesepian tetapi menolak mengakuinya.
Semua mulai berubah saat ia mulai tertarik dengan Ibu Li (Ma Yi Li), seorang pegawai advertisement yang membesarkan anak perempuannya sendirian. Ia mengajukan cerai dengan suami orang Inggrisnya. Namun usaha Lao Bai menikmati malam romantis harus terus terusik beberapa tamu tak diundang. Mulai dari muridnya yang banyak masalah, mantan istrinya yang suka cemburuan, hingga tetangganya yang ribut.
Sumber: Net Ease, China Daily Global, MyDramaList
Foto: berbagai sumber
