Terakhir diperbarui 5 November, 2023
Layar.id – Ketika sebuah novel masuk ke ranah layar kaca maka semua imajinasi akan rusak. Namun tidak berlaku bagi Gadia Kretek, sebuah kisah menarik tentang seorang anak pembuat rokok dan juga kisah rokok kretek di masa pasca kemerdekaan. Kali ini kami persembahkan sebuah review Gadis Kretek untuk kalian semua (No Spoiler).
Ario Bayu Sebagai Soeraja
Sebenarnya kenapa dengan Gadis kretek dan kisah apa yang ada dalam serial ini? Mengingat gadis kretek sendiri diasosiasikan dengan pembuat rokok kretek linting. Namun bukan itu saja, ada kisah menarik dari hubungan kedua sosok penting, Daisyah (Jeng Yah) dan Soeraja.
Jeng Yah, diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, adalah seorang anak dari pengusaha rokok kretek. Sedangkan Ario Bayu berperan sebagai Soeraja.
Apakah mereka berdua saling cinta satu sama lain meskipun harus berpisah secara takdir ataukah bertemu kembali?
Serial ini disutradarai oleh Ifan Ifansyah dan Kamila Andini dan Netflix sebagai platform utama serial Gadis Kretek apakah bisa hadirkan cerita berkualitas seperti serial Indonesia lainnya? Kita simak dulu sinopsisnya.
Baca Juga: Sinopsis Gadis Kretek, Tanggal Tayang, dan Link Nonton
Sinopsis Gadis Kretek
Lebas (diperankan oleh Arya Saloka) terkejut dengan penyakit ayahnya, Soeraja (diperankan oleh Pritt Timothy) yang menyerang begitu saja. Bahkan saat serangan itu terjadi, ayahnya Soeraja terus menyebut Jeng Yah terus menerus.
Lantas, Soeraja memberikan sebuah kaleng rokok berisikan kenangannya akan sosok perempuan bernama Dasiyah tersebut.
Arya Saloka Sebagai Lebas
Lebas sebagai anak terakhir dari tiga bersaudara, yaitu Tegar (diperankan oleh Winky Wiryawan) dan Karim (diperankan oleh Dimas Aditya), harus menjalankan tugas mencari tahu keberadaan Jeng Yah di Kota M.
Langkah Lebas dalam pencarian ini membawa ke masa Soeraja muda saat pertama kali bertemu dengan Dasiyah. Dan juga pertemuan pertama Lebas dengan Arum yang membawa semua permintaan terakhir ayahnya.
Review Gadis Kretek membawa Kejutan
Kita bicara soal cerita, dari awal kita masuk ke dalam kisah Jeng Yah dan bagaimana ia mempengaruhi Soeraja sampai usia senja! Bayangkan seberapa kuatnya hubungan mereka berdua terlihat jelas sekali. Rukman Roesadi sebagai Acting Coach atau Pelatih Akting dan perannya sebagai Idroes Moeria benar menunjukkan taringnya sebagai aktor kawakan. Melihat penampilan Sha Ine Febrianti, sejenak kita teralihkan ke perannya sebagai Roemaisa namun satu sisi kita teringat sosok Ibu di film besutan lainnya.
Dasiyah dan Soeraja
Selain kedua aktor senior tadi, Jelas Dian Sastro dan Ario Bayu jadi pusat dari inti cerita serial Gadis Kretek. Soeraja bisa berjuang demi sosok Jeng Yah. Sedangkan Jeng Yah ingin bersama Soeraja karena kepandaiannya serta tampang rupawan (sudah pasti ini).
Akting Berkelas Arya Saloka
Kita bisa kasih applause buat Arya Saloka dengan aktingnya yang berkelas! Tidak terbayangkan buat Ibu-Ibu penggemar sinetron pasti terkejut kalo Arya Saloka yang saat ini mereka puja itu tidak ada sama sekali.
Berganti dengan sosok Lebas yang cengengesan, anak Jakarta ngomongnya gaul. Justru membuat Arya Saloka ini kembali seperti anak muda lagi dan menjauh dari gaya akting yang selama ini ia perankan. Sungguh dedikasi akting dari seorang Arya sebagai Lebas. Penampilan Arum (diperankan oleh Putri Marino) sudah lebih dari cukup!
Kejutan Berikutnya Sungguh Mencengangkan
Mungkin buat yang menonton ada sedikit kejutan menarik, pertama tampil perdana sosok Siti Fauziah Saekhonie (juga dikenal sebagi Ozie atau Bu Tejo). Penampilannya sebagai Bu Sri tetap saja mengundang gelak tawa karena memang karakternya ceplas-ceplos inilah yang bisa membangun hubungan dingin antara Arum dengan Lebas.
Satu lagi, kami sedikit mengintip episode 3 dan sepertinya puncak emosional terbangun jelas sekali di awal episode ini berjalan. Gairah asmara antara Soeraja dengan Dasiyah sudah terwakili dalam episode ini, meskipun Seno (diperankan oleh Ibnu Jamil) tidak terlalu istimewa juga.
Memang, secara keseluruhan kita bisa kasih Gadis Kretek nilai 4/5.
Foto: Netflix
