Layar.id – Review Power Rangers Once and Always, Sebenarnya ini film hanya tujukan bagi mereka yang besar oleh serial hero satu ini. Cara mereka menang sampai berubah “It’s Morphin Time”. Begitu berkesan sekali bagi kita, karena itulah kehadiran film ini sendiri buat kesan kalau memang Power Rangers itu memori-nya indah.
Terbukti kehadirannya di platform streaming seperti Netflix, menambah kesan kalau mereka ini menarik sekali untuk kita kulik lebih dalam. Bahkan ceritanya saja pun mengambil beberapa sosok yang kita kenal. Seperti Rita Repulsar, terus Zordon dan masih banyak lagi.
Bahkan, aksi-nya sendiri banyak yang menceritakan kisah menarik dari serial anak-anak yang kita tonton terus. Pastinya kita penasaran seperti apa sih cerita dari sebuah kisah yang mungkin saja jadi nostalgia kali ini.
Sinopsis Power Rangers
Bercerita tentang kisah lima sekawan Power Rangers generasi pertama dan saat itu harus berhadapan dengan Rita Repulsar. Namun, hanya tersisa Zack dan Billy sedangkan Minh Kwan sendiri adalah sosok anak dari kawan mereka, Trinity Kwan.
Namun, kehadiran Robo Rita sendiri menambah kegusaran mereka. Bahkan sampai harus mengundang Kat dan Rocky untuk bergabung dengan mereka. Namun, satu sisi musuh mereka bertambah banyak dan terpaksa Alpha 9 memanggil ranger yang ada untuk bergabung menuntaskan lawan mereka.
Hal tersebut membuat semuanya kompak untuk melawan Robo Rita dan pastinya semua berhasil untuk hancurkan seluruh kekuatan dari seorang Robo Rita.
Baca Juga: Sinopsis Power Rangers Once and Always
Review Once and Always, Terasa Jomplang sekali
Review Power Rangers Once and Always, Memang soal nostalgia sudah jadi jualan film saat ini. Bahkan kesannya Power Rangers ini cuma jualan hal-hal yang berbau seperti saat mereka It’s Morphin Time. Mungkin saja ada beberapa hal penting sepertinya hilang dari film tersebut.
Mulai dari plot cerita seperti plot hole banyak sekali terus Rita Robo datang darimana coba. Bingung kan, jelas bingung sekali. Malah karakter yang sudah tiada pun terpaksa hadir kembali. Meskipun semuanya footage saja. Bahkan ada beberapa member Power Rangers pun bisa masuk dan jadi contoh, mulai dari Jason David Frank sempat hadir di Indonesia dan cocok buat di film ini. Kenyataannya, ia tidak muncul meskipun ada Rocky.
Selain itu, musuh yang terlihat gampang sekali dan tidak membuat sosok Rangers ini terasa powerful. Pokoknya terlalu flop untuk sebuah film. Meskipun mereka menjual konsep Nostalgia itu sendiri. Alhasil ya, hasilnya begitu saja.
Kesimpulannya, Power Rangers Once and Always hanya jualan nostalgia saja. Itu saja tidak bisa lebih atau kurang. Nilainya hanya 3.2/10
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.