Terakhir diperbarui 16 Februari, 2024
Layar.id – Sebenarnya sebuah film biografi itu bisa mengenalkan tokoh satu ini ke khayalak dengan mahakarya dan perjuangannya. Bukan semata menceritakan kehidupan romansa yang penuh dengan gimmick itu. Mungkin itulah gambaran dari sebuah film dari Netflix dengan judul, Maestro. Kali ini kami review Maestro dengan POV kami sebagai pecinta musik dan orkestra.
Mengenalkan sosok pemusik seperti Leonard Bernstein sendiri adalah kebanggaan bagi semua pecinta Orkestra. Bahkan komposer sekaligus konduktor ini punya nilai berbeda daripada lainnya. Kalau saja kisah Maestro ini gambarkan pengalaman menjadi komposer dan betapa rumitnya memimpin sebuah dirigen akan lebih menarik.
Tapi itu bisa kita bahas lebih banyak di bawah ini yuk.
Baca Juga: Sinopsis Film Maestro, Kisah Cinta yang Abadi
Permainan Warna sampai Transisi memukau
Sebenarnya ada tidak film yang bisa gambarkan biograi seseorang dalam dua latar bek yang berbeda jauh sekali. Format ini yang Netflix gunakan untuk hasilkan kisah menarik sekali. Jujur, awal masuk ke filmnya pun kita dapat suguhan gambar hitam dan putih. Ini mewakili kisah Leonard saat pertama kali memimpin sebuah rehearsal.
Setelah itu masuk ke salah satu momen penting yang mana ia bertemu dengan Felicia (Carrey Mulligan). Nah, inilah yang membuat kami merasa kalau kisah percintaan Leonard dan Felicia ini tidak terlalu jadi fokus cerita mungkin akan lebih menarik apabila mengangkat kemampuannya sebagai composer.
Fokus ke Percintaan Lupa kisah Perjalanan Leonard sebagai Musisi Orkestra
Sebenarnya orang awam kaya itu ingin sekali mengenal sosok Leonard Bernstein ini. Padahal kita ingin mengetahui perjalanannya sampai ke titik mana ia bisa memimpin 6 menit setengah detik dari sebuah Mahler 2nd Symphony yang terjadi di Ely Catedral.
Sebuah adegan yang mana ia memimpin London Symphony Orchestra yang terkenal sekali itu. Bagi penggemar lagu Orchestra memang tidak salah adegan inilah yang mereka tunggu sekali. Sebuah ketegangan memimpin seluruh pemusik, chorus dan penyanyi sporano dan depan mata para pejabat dan penggemar musik orchestra membuat Bradley Cooper harus latihan selama 6 tahun untuk bisa reka adegan Leonard Bernstein tersebut selama 6 menit saja!
Ini masterpiece buat kami yang mengetahui kalau film tentang musik itu ya harusnya perjuangan untuk hasilkan sebuah mahakarya yang bisa kita kenang. Namun, semua orang bingung kenapa harus percintaan Felicia dan Leonard yang jadi bahan bakar cerita ini? Mungkin Bradley Cooper suka begitu mungkin. Sayangnya, review maestro ini nilai untuk film ini hanya 3/5 saja.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.