Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film

Gunakan Efek CGI, 4 Film Indonesia Ini Justru Kurang Laku di Pasaran

Terakhir diperbarui 16 April, 2022

Penggunaan CGI (Computer Generated Imagery) dalam program televisi maupun film memang bukan hal yang baru. Teknologi ini sudah diterapkan sejak 1973 dalam film Westworld.

Di Indonesia sendiri sudah banyak film yang mulai menerapkan teknologi ini. Untuk mengolah sebuah gambar menjadi indah tentu tidak mudah. Dibutuhkan keahlian khusus dan kreatifitas dalam bidang ini. Belum ditambah budget yang mahal.

Sayangnya, mahalnya biaya pembuatan film dan canggihnya teknologi ternyata tidak serta merta membuat film tersebut banjir penonton. Hal tersebut dialami oleh 4 film ini guys.

Garuda Superhero

Film yang diproduksi tahun 2015 lalu ini dibuat dengan biaya mahal, persiapan yang tidak main-main dan proses pembuatannya pun menghabiskan waktu 10 tahun. Sebelum rilis film karya sutradara X-Jo ini mendapat sambutan yang baik. Namun, saat ditayangkan selama 2 minggu, Garuda Superhero hanya mampu meraup sekitar 24 ribu penonton. Angka yang jauh dari harapan.

Bercerita tentang pahlawan super yang berusaha menyelamatkan Indonesia dari ancaman terror Durja yang mencuri MCA Gatotkaca dan bahaya Giant Asteroid. Kabarnya Garuda Superhero merupakan film pertama dari trilogy yang akan dibuat.

Jagoan Instan (2016)

Film yang dibintangi oleh Kemal Palevi, Kevin Julio dan Anisa Rahma ini berkisah tentang seorang pemuda miskin bernama Bumi yang ditinggal pujaan hatinya. Suatu ketika Bumi ditawari kesempatan menjadi seorang superhero oleh pamannya, Om Gun. Namun, Bumi menolaknya hingga suatu hal membuatnya mengiyakan tawaran Om Gun.

Mampukah Bumi meneruskan perjuangan Om Gun untuk memberantas korupsi yang sudah menjadi budaya dan membela hak rakyat serta kaum miskin?

Sejak ditayangkan film yang menggunakan 40% efek CGI ini hanya berhasil menggaet sekitar 113 ribu penonton.

Bangkit 2016

Bercerita tentang ibukota DKI Jakarta yang terus-menerus dilanda bencana akibat badai musim dingin di Asia dan musim panas dari Negeri Kangguru, Australia. Kota yang semula tenang dan aman ditinggali berubah mencekam. Bendungan Katulampa meluap. Warga ketakutan, banyak nyawa yang terancam.

Di saat Jakarta sibuk menghalau banjir, gempa bumi mengguncang. Jakarta porak-poranda, para pengungsi terjebak. Tidak ada akses keluar Jakarta. Keadaan semakin bertambah parah dengan adanya ancaman badai baru.

Lantas mampukah Jakarta keluar dari situasi ini dengan bantuan Addri, seorang anggota Tim SAR dan Arifin, pegawai BMKG? Sanggupkah Addri dan Arifin menyelamatkan saksi kunci yang mampu untuk memberikan solusi terbaik dalam menanggulangi bencana?

Film yang dibintangi Vino G. Bastian, Acha Septriasa dan Putri Ayudya ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Sayangnya, Bangkit hanya mampu menarik sekitar 114 ribu penonton. Jumlah yang sangat rendah mengingat biaya produksi yang mencapai 12 miliar rupiah.

Rafathar The Movie (2017)

Film yang belum lama diputar di seluruh bioskop Indonesia ini menghabiskan dana hingga 18 miliar rupiah. Berkisah tentang kasus penculikan yang dilakukan oleh Jonny Gold (Raffi Ahmad) dan Popo Palupi (Babe Cabita). Keduanya mendapat tugas untuk menculik seorang anak bernama Rafathar yang diadopsi oleh keluarga kaya. Namun, keduanya tidak sadar bahwa Rafathar memiliki kekuatan khusus.

https://www.youtube.com/watch?v=U_lSyrvHIV0

Dengan kekuatan telekinetik (mampu mengendalikan logam) yang dimiliki Rafathar, banyak kejadian menarik dan lucu yang dialami oleh Jonny dan Popo. Hal itu membuat keduanya mulai menghargai keberadaan Rafathar. Hingga suatu ketika konspirasi besar akhirnya terkuak ke permukaan.

Film yang ditargetkan mampu meraih satu juta penonton ini hanya mampu mencapai angka 367 ribu penonton saja. Sangat jauh jika dibandingkan dengan target. Meskipun sepi peminat, tapi Raffi Ahmad sebagai produser tak mempermasalahkan hal tersebut.

“Kalau filmnya bagus dan laku, nambahin pendapatan buat Rafathar. Kalau kurang laku itu nambahin nilai sejarah dia,” kata Raffi.

Ia pun menambahkan, “Gue pengen mengabadikan sebuah karya dan nggak main-main, mau bikin yang bagus. Gue aja seumur hidup nggak pernah main film yang bagus. Kalau ini dengan teknologi kekinian, siapa yang nggak bangga.”

Dari beberapa film CGI diatas mana nih yang sudah kalian tonton guys? Yuk, ceritain pengalaman kamu. Komen yaa!

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Aktor/ Aktris

Layar.id – Menciptakan film atau drama dengan konsep yang sangat matang tentu membutuhkan banyak ide. Juga selain itu, untuk mendukung kelancaran film sangat di...

Film Indonesia

Layar.id – Film horor Indonesia terbaru berjudul “Diwe: Hutan Larangan” akan segera menggebrak layar bioskop pada tanggal 4 Januari 2024. Disutradai oleh Bram Ferino...

Film Indonesia

Layar.id – Toba Dreams menjadi salah satu film Indonesia tahun 2015 yang berhasil mendapatkan lima penghargaan. Film ini memiliki cerita drama keluarga yang sangat...

Aktor/ Aktris

Layar.id – 22 Nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023 telah dibacakan pada hari Sabtu 14 Oktober 2023. Salah satu yang menjadi sorotan...