Terakhir diperbarui 18 Desember, 2022
Layar.id – Film drama romantis Matilda, kisah hubungan cinta antara balerina Matilda Kshesinskaya dan Nicholas II yang ramai diperbincangkan di Rusia. Namun, film garapan sutradara Alexei Uchitel ini sangat dikecam.
Matilda adalah film berdasarkan kisah nyata. Diangkat dari biografi politikus Rusia, Nikolai Romanov, yang skenarionya ditulis oleh Alexandr Terehov.
Menceritakan tentang balada romantisme antara pewaris tahta Rusia, Nikolai Romanov dan balerina asal Polandia, di teater kekaisaran Mariinsky di St Petersburg, Matilda Kshesinskaya.
Pada tahun 1890, Romanov sebagai pangeran mahkota masih berusia 22 tahun dan Matilda berusia 17 tahun. Mereka bertemu setelah Matilda lulus dari Imperial Ballet School.
Berdasarkan kenyataannya, penari itu sendiri menyimpulkan bahwa ketertarikan mereka tidak memakan banyak waktu, berlangsung sangat cepat. Hubungan mereka terhenti sampai penobatan Nikolai dan istri sahnya, Alexandra Feodorovna pada tahun 1894.
Diperankan oleh sederet artis seperti:
Michalina Olszańska sebagai Matilda Kshesinskaya,
Lars Eidinger sebagai Nicholas II,
Danila Kozlovsky sebagai Vorontsov,
Grigoriy Dobrygin sebagai Grand Duke Andrei Vladimirovich,
Ingeborga Dapkunaite sebagai Maria Feodorovna (Dagmar of Denmark),
Yevgeny Mironov sebagai Ivan Karlovic,
Thomas Ostermeier sebagai Dokter Fisher,
Sergei Garmash sebagai Emperor Alexander III,
Luise Wolfram sebagai Alexandra Feodorovna,
Vitaliy Kovalenko sebagai Grand Duke Vladimir Alexandrovich.
Film Matilda rilis pada 26 Oktober 2017 di bioskop Rusia dan untuk produksinya sendiri telah menghabiskan total budget sebesar $25 juta.
Film ini juga dikenal dengan judul Mathilde, berdurasi 2 jam 10 menit dan mendapatkan rating 5,3/10 di situs IMDb.
Matilda Mendapat Kecaman Sejak Perilisan Trailer
Matilda banyak menuai kecaman dari berbagai pihak. Kekesalannya ada pada tampilan adegan erotis dalam trailer-nya yang dilakukan Nikolai Romanov dan Matilda Kshesinskaya sebelum dia naik takhta. Para pegiat keagamaan melihat ekspos dari kisah cinta filmnya sebagai sebuah penghinaan.
Film yang dilatar belakangi oleh sejarah suatu negara memang terkadang menjadi sasaran empuk massa. Sebuah film sejarah Matilda berpegang pada polarisasi tentang kaisar terakhir Rusia akan memunculkan perdebatan moderen tentang peran politik, agama dan tingkat kebebasan artistik di era Rusia jaman sekarang.
Film yang rencananya akan tayang pada akhir bulan ini terancam tidak jadi tayang. Seorang juru bicara Cinema Park dan grup Formula Kino, Alexandra Artamonova mengatakan kepada BBC Rusia, “Pembatalan tersebut adalah tindakan yang diperlukan. Kami memiliki banyak bioskop di 28 kota di Rusia dan kami bertanggung jawab untuk itu semua.”
Beberapa bioskop besar Rusia telah membatalkan pemutaran film kontroversial tentang kehidupan cinta tsar Nicholas II. Mereka memberi pernyataan kepada publik tentang alasan mereka tidak menayangkannya karena alasan teknis.
Pemutaran perdana film Matilda tetap diadakan di St. Petersburg dan Moskow dengan menempatkan penjaga keamanan yang ketat setelah serangan terhadap sebuah bioskop dan sebuah studio film oleh ekstremis religius bertekad untuk mencegah penayangan film tersebut.
Para aktor dan aktris yang membintangi film tersebut bereaksi dengan menolak untuk ikut berpartisipasi dalam acara pemutaran film perdana dengan alasan keamanan.
Gertakan peringatan sudah dimulai sejak bulan Februari bahwa “bioskop akan terbakar” jika Matilda tetap jadi ditayangkan.
Film yang awalnya akan dirilis pada bulan Maret terpaksa harus ditunda oleh ancaman bom. Regu bom polisi di Vladivostok, di timur laut Rusia tetap melakukan upaya sterilisasi.
Screening film tersebut di Moskow juga harus dibatalkan setelah dua mobil yang diparkir di luar studio film tersebut dibakar oleh dugaan kaum radikal. “Bakar untuk Matilda”, sebuah pernyataan dalam bentuk catatan yang tertinggal di lokasi kejadian.
Pada tanggal 4 September 2017, seorang aktivis lainnya menghancurkan bioskop di Yekaterinburg, daerah Rusia tengah, yang merupakan lokasi tempat keluarga kerajaan dibunuh. Ia mengemudikan mobil jipnya ke dalam bersama dengan tabung gas dan satu barel bensin.
Natalia Poklonskaya, seorang anggota parlemen terkemuka dari partai Rusia Bersatu mengatakan bahwa film tersebut “menghina perasaan orang beragama” dan meminta agar film itu dilarang.
Sang produser film Matilda, Alexander Dostman tidak terlalu memusingkan pergerakan kontra tersebut. Ia mengatakan, “Tidak ada gunanya mengkhawatirkan (Matilda), orang masih akan menonton filmnya”.
Sutradara Uchitel juga tidak luput dari serangan. Studio filmnya di St Petersburg menjadi sasaran serangan percobaan pada bulan Agustus lalu. Ia sudah meminta perlindungan dari polisi, tetapi diabaikan oleh pihak berwajib. Uchitel membantah bahwa Matilda tidak bermaksud menghina oknum mana pun.
“Ya, Nicholas II dan keluarganya adalah orang-orang kudus, tapi bukan berarti kita tidak bisa menggambarkan kehidupan mereka sebelum mereka dibunuh secara tragis.” kata Uchitel dalam debatnya.
Dia mengatakan bahwa dia telah memilih topik ini karena dia sangat tertarik pada Nicholas II sebagai tokoh sejarah dan berpendapat bahwa kehidupan orang-orang Romawi terakhir harus terbuka untuk dieksplorasi oleh seni.
Waah, ternyata film Matilda bikin suasana memanas di Rusia ya Pelayar.
Sumber: Berbagai sumber
Foto: Rock Films
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.