Terakhir diperbarui 10 Oktober, 2021
Jakarta, Layar.id – Merinding! Kali ini bukan karena takut dengan sesuatu yang horor, tetapi merinding karena kagum terhadap sineas muda Indonesia.
Salah satu film pendek KADO (A GIFT) berhasil mendapatkan penghargaan di Festival Film Venice, pada Sabtu, 8 September 2018 kemarin.
Luar biasa!
Adalah Aditya Ahmad yang menjadi sutradara dalam film pendek KADO. Film-nya berhasil dinobatkan sebagai Best Short Film dalam Venice International Film Festival 2018 untuk Orizzonti section.
Film pendek yang berhasil meraih penghargaan ini diproduseri oleh sosok yang luar biasa juga, yaitu Mira Lesmana bersama Riri Riza.
TENTANG ADITYA AHMAD
Aditya merupakan satu-satunya sineas Indonesia yang berlaga di Orizzonti, The 75th Venice International Film Festival 2018.
Ia adalah seorang pemuda kelahiran Makassar tahun 1989. Karyanya ini bersaing dengan 12 film pendek dari berbagai negara dalam kompetisi tersebut. Malam penganugerahan dilaksanakan di Palazzo del Cinema di Venezia, Lido, Italia, pada hari Sabtu 8 September 2018.
Aditya menerima trofi penghargaan Orizzonti dari kritikus film Perancis dan Direktur Cinematheque Française, Frederic Bonnaud.
Pemuda kelahiran Makassar tahun 1989 ini mengakui peran besar dari produser Mira Lesmana dan Riri Riza dalam mewujudkan film KADO (A Gift).
Seperti diungkapkan Aditya kepada pers, “Tahun 2016 saya sempat merasakan jenuh sekali dalam hidup. Mira Lesmana dan Riri Riza lalu mengingatkan, justru masa-masa penuh keresahan seperti ini lah waktu terbaik untuk membuat film.”
Produser Mira Lesmana maupun Riri Riza mengakui potensi Aditya Ahmad. “Bakatnya besar dan naluri berceritanya tinggi. Kami ingin memberi ruang lebih lebar untuknya mengembangkan potensinya di dunia film,” ujar Produser Mira Lesmana.
Baca juga: Film Pendek “Tak Ada Yang Gila Di Kota Ini” Berkompetisi Di Busan
TENTANG FILM PENDEK KADO (A GIFT)
Dari keterangan yang ditulis Miles Films, KADO (A Gift) merupakam film pendek berdurasi 15 menit.
Menceritakan tentang Isfi yang begitu bersemangat menyambut ulang tahun Nita. Untuk bisa menyiapkan kado istimewa di kamar Nita, Isfi harus mengenakan rok panjang dan hijab.
Isfi adalah teman lama Aditya, yang sekaligus menjadi pemeran utama dalam film pendeknya yang lain, yaitu Sepatu Baru (2014).
Aditya terinspirasi membuat KADO (A Gift) ketika kembali bertemu Isfi, sahabatnya yang kini sudah beranjak remaja.
“Saya bisa merasakan betul keresahan Isfi yang selalu merasa beda atau dibedakan di lingkungannya. Saya ingin bercerita tentang pergulatan remaja seperti Isfi dalam menemukan identitasnya,” kata Aditya dalam keterangan tertulisnya.
“Ide cerita dan persoalan yang ditawarkan KADO (A Gift) sangat relevan, universal sekaligus sangat lokal. Aditya Ahmad berhasil dalam bercerita, menjadi karya yang kompleks namun tetap menyentuh.” Demikian yang diungkapkan Riri Riza sebelum mereka berangkat ke festival film bergengsi dan tertua di dunia itu.
Baca juga: HBO Asia Umumkan 3 Pemenang Film Pendek “Invisible Stories”
PRESTASI ADITYA
KADO (A Gift) bukanlah apresiasi internasional pertama yang diraih oleh Aditya.
Film pendeknya, Sepatu Baru yang merupakan tugas akhirnya di Institut Kesenian Makassar, meraih penghargaan Special Mention untuk kategori Generation Kplus di Festival Film bergengsi Berlinale (Berlin International Film Festival) 2014.
Ia juga meraih predikat Sutradara Film Pendek Asia Tenggara Terbaik di Festival Film Internasional Singapura 2014.
Aditya Ahmad dijadwalkan berangkat ke Venesia, Italia, pada awal September 2018. Ia akan datang menghadiri penayangan perdana (World Premiere) KADO (A Gift) di the 75th Venice International Film Festival.
Aditya Ahmad adalah contoh generasi muda Indonesia yang berprestasi di bidangnya. Sungguh talenta yang sangat menginspirasi. Terus berkarya untuk kebanggaan Indonesia.
Once again: Congratulations!
