Terakhir diperbarui 16 Oktober, 2022
Aktris cantik Sherina mengaku bahwa dirinya kesulitan untuk berperan sebagai seorang pendekar wanita di film terbarunya bersama Vino G. Bastian, Wiro Sableng 212.
Kendati ia memiliki dasar ilmu bela diri, tetapi Sherina tetap merasa perbedaan yang signifikan antara Wushu dengan Pencak Silat.
“Beda banget sih. Di Wushu aku main sendiri tunggal, sedangkan di Pencak Silat itu banyak ganda,” katanya.
Ia mengaku tidak terbiasa dengan hal seperti itu. Namun, baginya hal tersebut sebuah tantangan, sama seperti saat pertama kali ditawari bermain dalam Wiro Sableng.
“Kalau dikasih koreo aku bisa karena kayak nari. Dulu ada basic nari. Cuma kalau dikasih ganda itu aku enggak terbiasa dengan reaksi seorang fighter.”
“Dari awal diceritain karakternya juga udah menarik banget buat aku. Aku suka bela diri. Jadi ada alasan buat latihan lagi,” ungkapnya.
Wiro Sableng 212 Mengingatkan Vino G. Bastian Akan Ayahanda
Vino mengatakan bahwa keterlibatannya dalam film yang diadaptasi dari novel populer karya sang Ayah, Bastian Tito menjadi pembangkit kenangan. Padahal dulu, Vino sempat merasa malu dijemput sang Ayah ketika bersekolah.
“Kenangan-kenangan yang membangkitkan saya dengan orang tua, ya itu, kayak filosofi 212 itu,” katanya.
“Dulu waktu SMP itu mobil saya pernah ditulis 212 belakngnya. Dulu saya dan kakak saya kadang-kadang sampai malu gitu kan pas dijemput.”
“Jadi kadang-kadang kita nggak ikut mobilnya dan malah naik angkot,” cerita Vino mengingat saat remaja.
Vino pun tak menyangka bahwa julukan Wiro Sableng yang dilontarkan teman-teman semasa sekolahnya menjadi doa baginya. Kini ia justru benar-benar memerankan tokoh yang diciptakan sang Ayah.
“Sampai suatu saat saya yang main Wiro Sableng beneran. Sebenarnya bukan malu sih. Kadang-kadang risih juga dipanggil Wiro Sableng,” kata Vino.
“Cuma ya ternyata itu doa orang-orang yang manggil saya. Saya jadi Wiro Sableng beneran.”
Vino Ungkap Alasan Wiro Sableng 212 Berambut Pendek
Ada satu hal menarik, yang berbeda dari serial Wiro Sableng era 90-an. Di mana dalam film Wiro Sableng 212 sang tokoh utama berambut pendek. Ternyata, ada alasan dibaliknya.
“Di film pertama ini memang Wiro digambarkan baru fresh graduate gitu. Bener-bener yang belum tahu dunia persilatan, baru turun gunung.”
“Masih belum bisa membedakan mana yang hitam, mana yang putih, mana teman, mana lawan. Jadi, masih sangat lugu banget gitu di film yang pertama ini,” jelas Vino.
Vino pun menyebut bahwa pemilihan rambut pendek bukan tanpa alasan dan pertimbangan yang matang. Selama proses produksi berlangsung, tim sudah pernah mencoba berbagai gaya untuk rambut Wiro Sableng.
“Urusan rambut saja kami mencoba berbagai macam style dari panjang banget sampai pendek segini. Itu dipikirin banget.”
“Pernah sampai panjang sekali. Pas main kapak, rambutnya nyangkut. Nah, akhirnya segini,” terang Vino.
Vino pun memastikan bahwa soal urusan rambut dapat berubah mengikuti alur cerita Wiro Sableng 212.
“Nanti mungkin agak panjang lagi. Pas ketemu cewek, mungkin nggak urakan nanti. Mungkin akan berubah sesuai dengan perjalanan petualangan dia. Kalau di film ini, ilmunya masih sedikit banget.”
Film Wiro Sableng 212 turut dibintangi oleh Lukman Sardi, Marsha Timothy, Yayan Ruhian, Happy Salma dan Marcell Siahaan. Film kerja sama antara Lifelike Pictures dengan 20th Century Fox ini disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Wiro Sableng 212 akan ditayangkan pada bulan September 2018 mendatang.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.