Jakarta, layar.id – The Book Thief merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama dari karya Markus Zusak. Film ini berlatar belakang masa Perang Dunia II dan Nazi. Film ini mengambil sudut pandang anak-anak yang mendalam dan menyentuh tentang kengerian perang dunia II. Beragam film lainnya yang menceritakan kengerian perang dunia II salah satunya adalah The Boy in the Striped Pyjamas.
Film ini pertama kali tayang pada 3 Oktober 2013 digarap oleh sutradara Brian Percival. Diperankan oleh Sophie Nelisse (Liesel Meminger), Geoffrey Rush (Hans Huberman), Emily Watson (Rosa Huberman), Nico Liersch (Rudy Steiner), dan Ben Schnetzer (Max Vandenburg).
Film ini menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Liesel Meminger harus tinggal bersama orang tua asuhnya di Jerman pada masa Nazi. Ia sangat suka sekali dengan buku namun ia terhalang karena tidak bisa membaca.
Dalam film ini penonton bisa melihat bagaimana masa situasi masyarakat pada masa Perang Dunia II. The Book Thief bisa menjadi rekomendasi tontonan bersama keluarga. Tidak hanya menyajikan cerita tentang Liesel tetapi makna dalam film yang disampaikan. Gadis kecil pemberani dan tidak menyerah untuk belajar dan membaca buku.
Baca juga : One Night Stand : Kisah Ara dan Lea Dalam Satu Malam
Sinopsis The Book Thief
Pada tahun 1938 diceritakan Liesel Meminggar dan adiknya dibawa oleh sang ibu untuk pergi ke Jerman. Ia dan adiknya diserahkan ke orang tua asuh Hans dan Rosa Huberman. Saat perjalanan menuju Jerman adik laki-laki Liesel meninggal dan langsung di makamkan. Saat akan melanjutkan perjalanan kembali ia menemukan buku yang terjatuh di makam adiknya dan ia langsung mengambilnya.
Sesampainya di Jerman ia diantarkan ke Heaven Street tempat tinggalnya yang baru. Liesel mendapatkan sambutan kurang baik dari Rosa Huberman. Rosa menginginkan Liesel dan adiknya karena sudah membayar untuk 2 anak tapi sayang adiknya meninggal saat perjalanan. Di sana ia bertemu dengan teman barunya Rudy Steiner.
sumber: imdb.com (Rudy dan Liesel)
Saat Liesel sekolah di hari pertama ia diminta untuk memperkenalkan diri dengan menuliskan namanya di papan tulis. Namun ternyata Liesel tidak bisa membaca dan menulis namanya sendiri, sehingga ia menjadi bahan ejekan dari teman-temannya.
Hans Huberman mengambil buku digenggaman Liesel dan membantunya belajar membaca dan menulis. Basement rumah Hans dijadikan tempat belajar untuk Liesel. Mulai sejak itu Liesel sangat menyukai buku dan ingin membacanya. Liesel pun nekat mengambil buku sisa dari Upacara Pembakaran Buku oleh Nazi setelah upacara selesai.
Istri walikota Lisa mengetahui Liesel mengambil buku dan pada saat ia mengantarkan laundry ia diajak untuk melihat ruang baca milik walikota. Setiap saat Liesel mengantakan laundry hal itu menjadi sangat menyenagkan bagi Liesel. Sampai suatu ketika walikota mengetahui yang dilakukan istrinya dan Liesel, ia melarang untuk datang.
Kedatangan Max Vandenburg
sumber: imdb.com (Max dan Liesel)
Tahun 1939 Liesel bertemu dengan Max, pemuda yang tinggal di basement milik Hans dan Rosa. Ia pemuda Yahudi yang lari dari pengejaran tentara Nazi. Hans bersedia menampung Max karena balas budi atas kebaikan ayah Max. Kedatangan Max membuat Liesel senang dan karena mereka berdua suka membaca buku.
Karena ingin membawakan buku untuk Max, Liesel nekat mencuri buku dari ruang baca milik istri walikota. Perbuatannya diketahui Rudy dan membuat Liesel memberitahu Rudy apa yang sedang terjadi. Liesel menjadi pembawa kabar cuaca dan membawakan buku bacaan untuk Max.
Max tidak mungkin tinggal selamanya dengan kelurga Huberman karena ditakutkan membuat kekacauan baru. Akhirnya Max memutuskan untuk meninggalkan rumah keluarga Huberman. Hal ini membuat Liesel sangat bersedih. Namun setelah kepergian Max apakah keluarga Liesel dan keluarga Hubermen tetap aman? Saksikan kelanjutan kisah Liesel di platformn streaming Disney Hotstar.
sumber dan foto : berbagai sumber
