Jakarta, Layar.id – Brad Pitt berada di Berlin untuk melihat pratinjau dari film terbarunya, Bullet Train. Ia tetap tampil keren dengan mengenakan tampilan linen dari ujung kepala hingga ujung kaki, yang menampilkan rok cokelat, jaket, dan kemeja setengah terbuka. Penampilannya yang berbeda dan menarik dengan cepat menjadi sorotan.
Aktor senior Hollywood, Brad Pitt, tampil mencuri perhatian dalam gelaran premier film aksi terbarunya, Bullet Train. Dia mengatakan di kedalaman pandemi yang paling gelap, naskah filmnya disampaikan dengan humor yang sangat dibutuhkan. Juga penuh pujian, tentang kegembiraan mengenakan rok.
“Saya membaca ini di tengah penguncian, mereka belum menemukan vaksin, itu hanya membuat saya tertawa, dan saya pikir, ya inilah yang ingin saya lihat,” kata aktor 58 tahun tersebut. “Untuk seorang pembunuh, ini adalah konflik kepentingan yang nyata. Dia sedang mengerjakan perhatiannya, itu tidak berjalan dengan baik,” jelasnya.
Baca juga: Amanda Seyfried Kilas Balik Audisi ‘Wicked’
Bullet Train
Dalam Bullet Train, Brad Pitt memerankan Ladybug. Dia adalah seorang pembunuh tidak beruntung, yang bertemu dengan orang yang ingin menghabisinya dalam perjalanan kereta cepat Tokyo.
Film ini akan kembali menyatukan Brad Pitt dengan David Leitch, mantan pemeran pengganti dan sutradara film. Leitch sekarang adalah pembuat film yang sukses dengan beberapa kredit judul aksi terbesar dalam dekade ini, termasuk John Wick dan Deadpool 2.
“Kami bertemu di Fight Club dan kami terus bekerja sampai banyak film di 2004, kemudian dia meninggalkan saya untuk padang rumput yang lebih hijau dan sekarang kami telah menjadi lingkaran penuh,” kata Brad Pitt.
Fesyen Brad Pitt
Fans dan kritikus sama-sama turun ke internet untuk menimbang-nimbang hem-line Brad Pitt. Rok itu bahkan membuatnya menjadi trending dengan hashtag eponymous di Twitter.
Tetapi mereka yang terkejut dengan penampilan Brad Pitt mungkin terlalu muda untuk mengingat, bahwa ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 1999 untuk mempromosikan Fight Club, Brad Pitt memimpin majalah Rolling Stone dengan lima gaun mini. Film tersebut menyelidiki bahaya maskulinitas tradisional dan obsesi untuk mencapai status alfa.
Dipotret oleh fotografer terkenal, Mark Seliger, pemotretan Brad Pitt menjadi batu ujian budaya yang mengedepankan kasus yang kuat untuk aturan berpakaian yang netral gender. Bagi siapapun yang ragu, status simbol seks internasionalnya tetap tak tersentuh, bahkan saat mengenakan gaun payet merah jambu yang ketat.
Banyak pernyataan fesyen yang menentang gender tampaknya dicadangkan untuk acara budaya bergengsi. Tetapi tampaknya pernyataan itu merayap ke acara yang lebih sederhana dan kehidupan sehari-hari.
Sumber : edition.cnn.com, news.sky.com
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.