Layar.id – Film The Best of Enemies baru saja mendarat di bioskop pada 5 April 2019. Film yang diangkat dari penggalan sejarah tentang rasisme ini dibintangi oleh Taraji P.Henson dan Sam Rockwell. Film ini berhasil mencuri perhatian di tengah film superhero yang hit belakangan ini.
SEJARAH
Film yang diangkat dari kisah nyata ini berpusat pada hubungan luar biasa antara Ann Atwater (Henson) dan C.P.Ellis (Rockwell). Ann Atwater adalah seorang aktivis hak-hak sipil yang berani dan blak-blakan berhadapan dengan C.P.Ellis, yang merupakan pemimpin Ku Klux Klan (KKK).
Ann tanpa lelah berjuang untuk hak-hak komunitas yang ia yakini. Ia percaya bahwa perubahan mungkin saja terjadi dan itu patut untuk diperjuangkan.Tahun 1982, Ann diapresiasi lewat penghargaan nasional Women In Community Society (WICS), Rosa Parks Award.
Terkait : The Best Of Enemies : Penggalan Sejarah Penghapusan Rasisme Sekolah
TARAJI P. HENSON
Drama inspiratif ini dibintangi oleh aktris nominasi Academy Award, Taraji P.Henson, yang tampil sangat emosional. Wanita kulit hitam ini berada dalam kemarahan penuh tetapi benar, dan ia adalah seorang juara untuk kaumnya. Karakter Ann yang ia perankan, memahami betul siapa musuh yang dihadapi dan berani maju tanpa takut.
Ann tak mau lagi percaya dan terindimasi dengan struktur kulit putih, yang mematikan jiwa mereka selama berabad-abad. Dipersenjatai dengan fakta, angka, dan file bukti pengabaian dan diskrimasi, ia berdiri membela dirinya sendiri dan juga orang lain. Di Durham, Ann dikenal sebagai sosok kuat yang perlu diperhitungkan.
Baca : Toleransi adalah Pesan Utama Film BUMI ITU BULAT
SAM ROCKWELL
Taraji P.Henson beradu akting dengan aktor pemenang Academy Award, Sam Rockwell. Rockwell berperan sebagai C.P Ellis, seorang advokat untuk rakyatnya. Sebagai pejabat lokal, ia merasa nyaman dengan perannya sebagai sosok pemimpin yang baik.
Ellis digambarkan sebagai pemilik bisnis warga yang solid, mentor untuk anak baru, ayah yang penuh perhatian dengan anak berkebutuhan khusus, sekaligus suami yang mengasihi istrinya. Ia memang tidak berada terlalu dalam terhadap taktik intimidasi yang dimainkan oleh KKK. Hanya saja, Ellis terlihat bermain aman dan mencoba menjaga reputasinya.
PESAN
Pada intinya, film ini menunjukkan kelemahan dan kekuatan kedua kubu, ras kulit putih dan hitam dengan porsi seimbang. Hal ini sangat bagus untuk audience yang beragam. Selanjutnya, film ini menampilkan permasalahan, perjuangan, kerentanan, dan menantang secara emosional.
Film ini akan menimbulkan benturan pandangan dan stereotip yang sudah dianut sekian lama. Meski tidak bergenre drama aksi, film The Best of Enemies berhasil menampilkan peperangan batin yang dalam bagi penontonnya.
Baca : SUNYI, Adaptasi Whispering Corridors Bakal Tayang di 10 Negara
Sumber : berbagai sumber
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.