Layar.id – Member grup idola Jepang bukanlah finished article. Meski kebanyakan kegiatan mereka menari dan bernyanyi, namun ada pula yang ditawari pekerjaan lain. Seperti menjadi model eksklusif sebuah majalah, ataupun menjadi aktris film, memerankan tokoh pendamping atau sebagai alat marketing saja.
Dan saat lulus atau graduate dari grup idola tersebut, member yang sudah tidak lagi menyandang status idola, berhak menentukan sendiri karir selanjutnya.
Bagi Fukagawa Mai, yang punya latar belakang sebagai model di Shizuoka sebelum bergabung bersama grup idola papan atas, Nogizaka46, menjajal dunia akting merupakan pilihannya selepas lulus dari grup tersebut pada 2016 silam.
Sempat bermain dalam berbagai dorama, gadis yang akrab dipanggil Maimai tersebut akhirnya mendapatkan kesempatan bermain di film layar lebar pertamanya dan mendapatkan peran utama pula: Our Blue Moment (2017).
Sinopsis Our Blue Moment
Ichii Fumi (Fukagawa Mai), seorang gadis sederhana namun agak hopeless romantic, tinggal berdua dengan adiknya Ichii Niko (Shida Sara). Fumi yang sangat menyukai roti bekerja sebagai pelayan di sebuah toko roti dekat rumahnya.
Fumi memutuskan untuk menyudahi hubungan dengan pacarnya karena tidak yakin ingin menikah dengannya.
Fumi sendiri punya hobi yang aneh. Sehabis bekerja, ia selalu datang ke pool bus dan melihat bus-bus tersebut dicuci oleh alat cuci otomatis. Kegiatan tersebut dilakukannya sambil makan roti.
Suatu hari, Fumi bertemu dengan Yuasa Tamotsu (Yamashita Kenjiro) yang mampir untuk membeli roti di tempatnya bekerja. Tamotsu adalah cinta pertama Yumi sewaktu SMP. Dan ternyata Tamotsu sekarang bekerja sebagai supir bus dan sering mencuci bus di pool tempat biasa Fumi menyalurkan hobi anehnya.
Dan ternyata, Tamotsu baru saja bercerai dengan istrinya dan akan meninggalkan Tamotsu ke Liechtenstein. Fumi merasa inilah kesempatan untuk bisa bersama dengan cinta pertamanya. Tapi ternyata Tamotsu masih belum rela melepas mantan istrinya dan berencana mengajak rujuk.
Review Our Blue Moment
Film dengan judul asli Pan to Basu to 2 Dome no Hatsukoi pertama kali tayang dalam sesi Special Screenings dalam ajang 30th Tokyo International Film Festival yang berlangsung pada 28 Oktober 2017.
Alur cerita yang sederhana, konflik yang tidak berbelit, serta setting yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari dalam film ini merupakan ciri khas sang sutradara, Imaizumi Rikiya (Call Me Chihiro).
Baca juga: Sinopsis Call Me Chihiro
Saking sederhananya, kebanyakan para aktor yang terlibat dalam filmnya, merasa tidak perlu memerlukan arahan lebih lanjut lagi. Dan bagi Fukagawa Mai yang baru memulai debut sebagai peran utama, bermain film garapan Imaizumi Rikiya menjadi keuntungan tersendiri.
Karakter Ichii Fumi yang lembut, sederhana, naif, dan keibuan memang sudah lekat dengan karakter Fukagawa Mai. Bahkan saat masih di Nogizaka46, Maimai mendapat julukan seibo atau holy mother karena kelembutannya. Maka, sudah sangat tepat Imaizumi Rikya memilih Fukagawa Mai untuk memerankan Ichii Fumi.
Sayangnya, Yamashita Kenjiro dianggap terlalu ‘metroseksual’ untuk memerankan Yuasa Tamotsu yang bekerja sebagai supir bus. Bukan, bukan berarti supir bus tidak boleh keren, namun kesan ‘sederhana’ yang menjadi andalan Imaizumi Rikiya kurang begitu tampak.
Secara keseluruhan, film ini hangat dan bisa menjadi hiburan yang tepat bagi Pelayar yang ingin menonton film drama Jepang yang sederhana tanpa jalan cerita yang berat.
Skor 6.5 dari 10.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.