Terakhir diperbarui 15 Maret, 2023
Setelah sukses menembus angka 3 juta penonton, film Pengabdi Setan akan tayang di beberapa Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Tak hanya itu kabarnya film besutan Joko Anwar ini juga akan segera hadir di Negara-negara Amerika Latin, Polandia dan Jepang.
Joko Anwar mengatakan bahwa film Pengabdi Setan baru akan ditayangkan di Negara luar Indonesia pada bulan November 2017 mendatang.
“Kami sekarang lagi mulai ke luar negeri 23 November 2017. Putar-putar regular di Malaysia dan Singapura. Habis itu menyusul region dan Negara lain,” kata Joko Anwar.
Joko Anwar pun membenarkan bahwa Pengabdi Setan akan tayang di Negara luar Asia,
“Ada beberapa Negara lain juga, tapi masih confidential dan mungkin di luar Asia,” katanya.
Pengalaman Adhiyat Selama Syuting
Sosok Muhammad Adhiyat yang menggemaskan dan di lain waktu terlihat menyeramkan sangat menarik perhatian penonton. Namun, Adhiyat mengatakan jika dirinya sosok yang penakut di kehidupan nyata.
“Takut, Syuting bareng, tapi takut. Kalau biasa nggak didandani, nggak takut. Pas didandani aku nggak mau ketemu ibu. Mending aku tutup mata,” kata Adhiyat.
Selama syuting 3 minggu, Adhiyat mengaku mengalami pengalaman menarik terkait kisah mistis.
“Pas syuting aslinya jumlah pemain hantunya ada 24 orang, tapi di monitar jumlahnya 25 orang. Yang satunya siapa dong?” katanya.
Meski demikian Adhiyat bersyukur ia tidak bertemu dengan hantu selama syuting. “Selama syuting aku selalu ditemani oleh kru.”
Adhiyat mengaku bangga karena film pertamanya sukses. Ia pun memiliki banyak penggemar.
“Aku bangga banget sama Om Joko karena sudah bikin film ini dan filmnya seram banget,” kata Adhiyat.
Tara Basro Ogah Kembali ke Tempat Syuting
Kesuksesan Pengabdi Setan tak membuat Tara Basro berani untuk kembali ke lokasi syuting meski diadakan tur misteri ke tempat tersebut.
Tara mengaku dirinya memang tidak mengalami kejadian aneh selama syuting, tetapi ia tetap menolak untuk kembali ke Pengalengan, Bandung.
“Personaly gue nggak alamin apa-apa. Yang lainnya mungkin. Pertama di situ dingin banget bisa mencapai 5 derajat kalau malam. Udah gitu ngapain ke sana lagi? Gue nggak mau deh ke sana lagi,” katanya.
“Semua ruangannya nggak enak. Walaupun gue nggak alamin sendiri atau dikasih liat, tapi you know it. Ketika masuk rumah dan rasanya nggak enak yah tau,” imbuhnya.
Tara mengaku cukup terkejut saat mendengar ada tur misteri yang digelar pada Sabtu (14/10/2017) lalu dengan jumlah orang sekitar 20 peserta. Tara mengatakan jika lokasi syuting dulunya merupakan rumah tak berpenghuni. Sebelum direnovasi, banyak kelelawar dan burung-burung.
“Itu nekat sih. Karena gue aja disuruh ke sana lagi mikir 1000 kali,” katanya.
Endy Arfian Alami Insiden Saat Syuting
Endy menceritakan bahwa selama syuting Pengabdi Setan ia memiliki pengalaman mengesankan. Hal tersebut terjadi saat ia tengah syuting adegan dikejar segerombolan orang.Endy jatuh dan terbentur meja. Syuting pun akhirnya dihentikan sementara.
“Waktu dikejar-kejar segerombolan orang, terus saya jatuh kepeleset. Kepala kejedot ujung meja, jadi harus berhenti syuting dulu. Dikompres dulu. Itu yang menantang,” katanya.
Meski sempat terluka, Endy tidak merasa kapok. Belum lagi proses syuting yang nyaman dan menyenangkan membuatnya lupa akan insiden tersebut.Endy memuji Joko Anwar karena mampu menciptakan suasana syuting yang sangat berbeda.
“Saya jarang-jarang bisa syuting dengan mekanisme yang seperti ini. Syutingnya seperti tidak syuting, jadi kayak real life. Dibikin senatural mungkin,” ungkap Endy.
Kerja keras Endy terbayar karena filmnya sukses di pasaran dan menuai banyak pujian baik dari dalam maupun luar negeri. Endy merasa bangga akan hal tersebut.
“Senang banget bangga, Tidak disangka-sangka. Ini hal yang bikin kaget. Bukan penontonnya saja yang banyak, tapi semua respon positif terhadap Pengabdi Setan. Bahkan ada yang bilang Pengabdi Setan ini film horror yang paling seram di Indonesia. Itu yang buat bangganya,” ujar Endy.
Film Pengabdi Setan sukses menjadi film horror terlaris sepanjang 2017 bahkan sepanjang masa. Film ini mengalahkan dominasi film Danur yang bertengger di posisi pertama film horror terlaris.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.