Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Indonesia

Film Laskar Pelangi dan Pendekat Tongkat Emas Tayang di Belanda

Laskar Pelangi

Film Pendekar Tongkat Emas dan Laskar Pelangi ditayangkan dalam Festival Film Asean (AFF) yang digelar di gedung bioskop Kinepolis, Utrecht, Belanda.

Belanda, Layar.id – Tahukah kamu bahwa akan ada dua film Indonesia yang diputar dalam Festival Film ASEAN (AFF)? Ya, kedua film itu ialah Pendekar Tongkat Emas dan Laskar Pelangi.

Pemilihan film Pendekar Tongkat Emas dan Laskar Pelangi untuk diputar dalam Festival Film ASEAN (AFF) dikarenakan menggambarkan bagaimana budaya Indonesia yang beraneka ragam. Dengan penayangan kedua film tersebut, diharapkan mampu menjadi sarana pariwisata daerah-daerah di Indonesia, khususnya Sumba, Nusa Tenggara Barat dan Bangka Belitung. Maklum saja, selama ini kebanyakan tujuan turis mancanegara ketika berkunjung ke Indonesia adalah Bali dan Yogyakarta.

Festival Film Asean sendiri bekerja sama dengan Kedutaan Besar negara Asean yang berada di Belanda. Gelaran ini menjadi perayaan 50 tahun Asean.

Sambutan Baik Dari Penonton di Belanda

Sineas Indonesia patut berbangga pasalnya Pendekar Tongkat Emas dan Laskar Pelangi sangat diapresiasi oleh masyarakat yang tinggal di Belanda. Tidak sedikit yang sangat antusias terhadap festival tersebut lantaran baru pertama kali diadakan di Belanda.

“Saya menunggu festival seperti ini tahun depan,” kata mahasiswa Rotterdam Business School asal Maroko, Irshyad.

guru laskar pelangi

Dari dua film yang ditayangkan, Irshyad sangat menyukai film Laskar Pelangi yang diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata.

“Filmnya sangat bagus. Tokoh guru dalam film ini menunjukkan kegigihan dan sikap pantang menyerah.”

Irshyad pun mengaku jika pengetahuannya tentang negara Asean semakin bertambah melalui festival ini.

Grace, seorang wanita asal Filipina yang kini menetap di Utrecht mengatakan jika melalui film Indonesia yang ditayangkan ia dapat melihat lebih jelas bagaimana wajah Indonesia yang memiliki beraneka raga budaya dan adat istiadat.

“Melalui film ini, saya bisa melihat apa yang terjadi di Indonesia, melihat muslim di Indonesia,” kata Grace.

Ia pun sangat berharap agar festival film lebih sering digelar di Belanda agar lebih banyak orang yang mengetahui tentang bagaimana negara di Asean.

Film Asean Lain yang Turut Diputar

Tak hanya Indonesia, negara tetangga, Thailand turut menyumbang dua film unggulannya, yakni The Teacher’s Diary dan By The Time It Gets Dark sedangkan Filipina menayangkan K’na the Dreamweaver dan Across the Crescent Moon.

Sementara Vietnam membawa film The Untold Story dan Yellow Flowers on the Green Grass dan Malaysia menayangkan film Cun dan The Iban Warrior.

Sinopsis Pendekar Tongkat Emas

Film produksi Mira Lesmana dan Kompas Gramedia ini berkisah tentang Cempaka, seorang guru silat yang mengasingkan diri ke tempat terpencil dan sepi. Saat muda, Cempaka memiliki prinsip untuk mengalahkan kejahatan lebih dari apapun termasuk urusan asmara. Alhasil Cempaka berhasil mengalahkan banyak musuh, tetap kehilangan cinta sang kekasih, Naga Putih. Bahkan bayinya sendiri ia serahkan pada sang kekasih karena lebih memilih untuk terus belajar tentang ilmu silat.

Pendekar Tongkat Emas

Sinopsis Laskar Pelangi

Film yang diangkat dari novel bestseller karya Andrea Hirata ini berkisah tentang sebuah daerah di Belitung. Fokusnya pada anak-anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Sebuah sekolah sederhana yang hanya memiliki 9 siswa, yakni Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, dan Trapani.

Lantaran jumlah siswanya kurang dari 10 anak, SD Muhammadiyah terancam ditutup. Hal tersebut membuat para siswa merasa khawatir padahal SD tersebut merupakan SD Islam tertua di Belitung. Belum lagi SD tersebut menjadi harapan satu-satunya keluarga miskin untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Laskar Pelangi

Di tengah kecemasan, seorang anak dengan keterbelakangan mental bernama Harun datang. Ia menjadi penyelamat bagi sekolah dan para siswa lainnya. Dari sini lah kisah para siswa bermula.

Film Laskar Pelangi tidak hanya menonjolkan tentang persahabatan yang kuat, impian, tetapi juga tentang makna perjuangan dan semangat tidak pantang menyerah. Film ini juga menampilkan adegan yang sesuai dengan realitas, tentang bagaimana seorang anak ketika merasakan cinta monyet hingga perjuangan Lintang mengayuh sepeda dengan jarak 80km demi menimba ilmu. Perjuangan yang mempertaruhkan hidup dan mati Lintang.

Dalam film ini juga menunjukkan bagaimana seorang guru yang bukan hanya sekedar mengajar ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik, memberikan motivasi, dan masukan yang mendidik. Tak heran bila film Laskar Pelangi masuk ke dalam jajaran film terlaris di Indonesia. (Edit/Claudia)

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Entertainment

Layar.id  –  Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah bersama dengan Badan Perfilman Indonesia tengah dalam negosiasi. Dua pihak ini dikabarkan tengah membahas penyelenggaraan festival...