Terakhir diperbarui 15 Maret, 2023
Belum lama dirilis, film Pengabdi Setan besutan sutradara Joko Anwar sudah menjadi topik hangat dikalangan pecinta film. Tapi tahukah kamu, kalau ada empat film karya Joko Anwar lainnya yang tak kalah seru untuk disaksikan? Cari tahu tentang film-film itu di bawah ya!
Sukses dengan karya terbarunya, Joko Anwar semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai sineas berbakat. Meski tak menggunakan efek CGI dalam film Pengabdi Setan, toh tetap membuat reaksi penontonnya ketakutan.
Berbicara tentang film horror, ternyata ada beberapa karya lain Joko Anwar yang tidak kalah keren dan menyeramkan dari Pengabdi Setan. Sebagai penikmat film kamu pastinya penasaran dong? Langsung simak aja ya!
Kala (2007)
Film yang dibintangi Fachri Albar dan Ario Bayu ini menceritakan kehidupan di tahun 50-an. Konfliknya tak jauh-jauh dari politik, budaya, adat istiadat dan norma yang berlaku di masyarakat.
Kala mengambarkan rendahnya sisi kemanusiaan yang dimiliki manusia, bahkan orang-orang cenderung main hakim sendiri. Meski Kala tak sepenuhnya menjadi film horor yang dibumbui makhluk tak kasat mata, toh ‘setan manusia’ tak kalah menyeramkan dari makhluk halus.
Fachri Albar dalam Film Kala
Film bergaya noir yang konon menjadi lompatan tinggi di industri perfilman nasional ini mengantarkan Joko Anwar meraih penghargaan Jury Prize dalam ajang bergengsi New York Asia Film Festival 2007.
Fiksi (2008)
Dalam film ini Joko Anwar tidak berperan sebagai sutradara melainkan penulis naskah. Film yang berbau psikopat ini dibintangi Donny Alamsyah dan Ladya Cheryl. Bercerita tentang kehidupan di rumah susun 9 tingkat di kawasan Jakarta. Di mana masing-masing tingkat tersebut diisi oleh orang-orang dengan karakter dan masalah yang berbeda-beda.
Alisha tumbuh menjadi anak yang kaku dan kesepian padahal hidupnya bergelimang harta. Namun, kekangan yang dilakukan sang ayah pada Alisha membuat gadis tersebut membenci ayahnya sendiri. Hingga suatu hari takdir mempertemukan Alisha dengan Bari.
Ladya Cheryl berperan sebagai psikopat dalam film Fiksi
Berawal dari rasa penasaran benih-benih cintapun tumbuh. Namun, lambat laun rasa suka Alisha pada Bari berubah menjadi obsesi yang membuatnya tak segan-segan untuk menyakiti dan membunuh orang lain.
Pintu Terlarang (2009)
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Sekar Ayu Asmara ini menampilkan banyak adegan yang terbilang sadis dan penuh darah. Konon untuk menemukan jawaban dari film ini penonton diharuskan berimajinasi.
Pintu Terlarang bercerita tentang Gambir, seorang seniman patung wanita hamil yang sukses. Berbanding terbalik dengan kesuksesannya, hidup Gambir tak melulu bahagia. Talyda, istri Gambir, memaksanya untuk menanam janin hasil aborsi yang dilakukannya lantaran hamil di luar nikah.
Salah satu adegan di film Pintu Terlarang
Ibu Gambir yang selama ini tampak mendukung anaknya justru memiliki niat untuk menghancurkan putranya sendiri. Belum lagi ditambah rasa iri yang dipendam Rio, teman Gambir. Ia bahkan tidur dengan Talyda. Tak hanya Rio, Dandung yang menceritakan Herosase pada Gambirpun ternyata memiliki hubungan gelap dengan Talyda. Sementara itu pria yang dianggap Gambir seperti ayahnya sendiri, Koh Jimmy, selalu menekan agar Gambir terus membuat patung wanita hamil.
Film ini menggambarkan bahwa setiap manusia memiliki ‘pintu terlarang’ yang tak ingin dibagi dengan siapa pun.
Modus Anomali (2012)
Dalam film yang dibintangi Rio Dewanto dan Hannah Al-Rashid ini, Joko Anwar tidak hanya bertindak sebagai sutradara melainkan juga penulis naskah.
Film ini bercerita tentang John Evans yang terbangun setelah dirinya dikubur hidup-hidup di tengah hutan. Dengan kebingungan, ia beputar-putar mengelilingi hutan meminta pertolongan. John kemudian menyadari bahwa dirinya harus menemukan keluarganya yang entah berada di mana setelah melihat file di handycam.
Rio Dewantoro berperan sebagai John Evans dalam film Modus Anomali
John yang masih tak mengerti dengan apa yang terjadi, menemukan istrinya tewas di sebuah pondok. John sadar jika nyawa anak-anak dan dirinya terancam. Berlomba dengan waktu, John pun melakukan pencarian yang diwarnai aksi kejar-kejaran.
Bagaimana kah nasib John selanjutnya? Benarkah selama ini John adalah korban? Lantas apakah yang dimaksud dengan Modus Anomali? Film yang menggunakan bahasa Inggris ini tak hanya mendapat sambutan dan pujian di Indonesia saja melainkan juga di luar negeri melalui berbagai festival film.
Nah, dari keempat film di atas, mana yang sudah kamu tonton? Pendapat kamu gimana nih? Kasih komennya ya! (Edit/Claudia)
