Silent Voice adalah film yang diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Yoshitoki Oima dengan penulis naskah Reiko Yoshida.
Film yang berkisah tentang bullying memang sudah tak bisa lagi dihitung dengan jari. Namun jika kisah ini diangkat oleh sebuah film anime Jepang, tentu saja hal tersebut menjadi satu hal yang menarik.
Sekilas, film ini nampak seperti film romance seperti kebanyakan manga dengan serial cantik lainnya. Namun ternyata, kisah dalam film ini sangat mendalam, dari mulai cerita cinta hingga ke persahabatan.
“Silent Voice adalah salah satu film anime yang mengangkat tema bullying sebagai gagasan utamanya. “
Awalnya, tokoh bernama Shoya Ishida adalah seorang murid laki-laki yang suka mem-bully tokoh perempuan bernama Shoko Nishimiya. Nishimiya adalah murid pindahan dengan kekurangan fisik, yakni tuna rungu. Karena keisengan Ishida dan teman-temannya, Nishimiya menjadi rendah diri hingga akhirnya pindah sekolah lagi.
Hal tersebutlah yang meyebabkan Ishida menjadi orang yang disalahkan. Ia pun berganti menjadi korban bully. Dengan perasaan bersalah, Ishida menjadi depresi dan bahkan sempat memutuskan bunuh diri. Di situ ia bertemu lagi dengan Nishimiya dan berjuang untuk menebus kesalahannya.
Meski bandel, Ishida adalah orang yang penuh simpati. Ia sempat meminta maaf kepada ibu Nishimiya karena keisengannya. Tak hanya itu, Ishida bahkan berniat untuk belajar bahasa isyarat.
Pesan moral yang disampaikan dalam film ini sangat dalam. Setiap tokohnya memiliki perjalanan untuk belajar secara moril. Mereka punya kemiripan, yakni sama-sama insecure dalam memandang diri sendiri dan orang lain.
Film Silent Voice adalah film yang diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Yoshitoki Oima dengan penulis naskah Reiko Yoshida.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.