Layar.id – Mungkin sudah saatnya Ali Topan ini jadi sebuah film yang buat semua orang berpikir. Kalau semudah itu sebuah perlawanan terhadap tirani penguasa dan juga kemampuan rakyat kecil untuk berani lawan seluruh oligarki. Tapi, kita tidak ngomong substansi dari pesan dari Ali Topan itu sendiri. Seperti itulah review Ali Topan ini.
Bukan hanya mencari jati diri, Ali Topan kali ini beneran gambarkan seperti apa skena Gen-Z saat ini. Berbeda dengan Skena Millenial masih terpengaruh oleh era 90-an. Kali ini kita melihat sebuah skena underground dan itu tidak menakutkan sama sekali.
Jelas, seperti apa seh Review Ali Topan dan seberapa besar berikan penyegaran yang menarik sekali. Mulai dari tata gambar sampai kesan Ali Topan sendiri jauh dari kata gondrong dan anak rebel. Ini malah jatuhnya sesuai dengan karakter dari Ali Topan versi Gen-Z.
Menopang Cerita Saat ini dengan Core Ali Topan
Memang Review Ali Topn kali ini menggambarkan kalau Topan sendiri adalah anak orang kaya. Namun, kehidupannya sendiri lebih suka bermain dengan kalangan underground dan tidak suka dengan kemapanan. Satu sisi, Lutesha sebagai Anna sendiri bermain apik dengan elegan bisa melakukan perlawanan kepada kedua orangtuanya.
Meskipun ceritanya sendiri lebih condong berikan pesan berupa kritikan pedas ke pemerintah. Namun, di Ali Topan ini kesannya lebih brutal dan telanjang tanpa ada hal tersirat seperti film lainnya. Bahkan ini semacam amarah yang membuncah tapi sayangnya kurang halus pesan kritikan ke pemerintah ini.
Harusnya lebih frontal dan berani mengungkap pesan berupa kritikan soal Dinasti dan beragam kekacauan politik di Indonesia. Daripada cuma frontal ke beberapa hal, sekalian saja kritik keras ke hal substansial lainnya. Meskipun ini semua teredam oleh kisah percintaan Anna dengan Topan.
Percintaan Gen-Z yang Jauh dari panggang
Tidak ada namanya pergaulan tidak sehat maupun pamer hubungan di sosmed. Kali ini mereka berdua menunjukkan kalau mereka mau bersama itu karena pilihan. Bukan karena paksaan atau semata kontrak politik atau hal lainnya.
Jadinya tidak terlalu kebanyakan dan sesuai dengan porsi-nya juga. Bahkan isu pertengkaran orang tua sendiri jadi bumbu kuat yang sepertinya tidak pernah terlintas ada di serial Ali Topan terdahulu.
Menariknya lagi, pemeran Ali Topan seperti Ari Sihasale dan Unique Priscilla hadir kembali sebagai sosok yang berbeda. Mungkin inilah yang membuat kesan nostalgia terbentuk di film ini.
Kalau nilainya sendiri rasanya cukup 3.5/5
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.