Terakhir diperbarui 16 Februari, 2024
Layar.id – Film Kedua IMAJINARI ini kembali gunakan formula yang sama dengan Ngeri Ngeri Sedap tapi bumbu-nya itu lho berbeda jauh. Karena sekarang isinya adalah anak-anak dari podcast AGAK LAEN. Mulai dari Oki Rengga, Indra Jegel, Bene Dion dan Ketua Boris Bokir. Kali ini kita mau Review Film Agak Laen ini.
Kalau saja keempat orang ini bermain di film ini bakalan kaya apa sih ceritanya? Apakah selucu itu? Dan Plot Twist apa yang bikin semua orang bakalan ngakak tidak berhenti. Belum lagi selipan komedi dan realita pertemanan anak Stand-Up Comedi di Indonesia ini?
Daripada pusing mending baca dulu selipan review agak laen ini dulu ya.
To The Point Review kali ini untuk film Agak Laen
Okelah kita mau bahas soal cerita dari Film Agak Laen. Sebenarnya ceritanya ini ada empat sekawan dengan tiga masalah pribadi, dua peristiwa besar dan satu tragedi. Bermula dari Oki Rengga bekerja di sebuah Karnaval desa, kebetulan pengelola-nya adalah Arie Kriting.
Lucunya lagi, pembukaan kita dapat suguhan dari sosok Ghe Pamungkas yang terkenal dengan ekspresi ambisius nan greget plus songong. Berlanjut lagi ke rumah hantu yang ternyata isinya cuma hantu tak punya semangat. Usut-usut, ternyata yang ada di rumah hantu adalah Boris dan Bene serta Indra Jegel.
Kebetulan yang jaga tiket adalah adik Tissa Biani itu sendiri. Namun, dari sini saja kedua orang ini sudah kasih punchline yang bikin semua orang tertawa tidak berhenti.
Masuknya Indah Permatasari membuat film ini dengan Arief Didu sudah cocok jadi Caleg. Sungguh perpaduan manis karena sejatinya Arief Didu adalah Om-Om Gadun di film ini. Namun, menariknya lagi adalah Arie Kriting jadi sosok pengelola yang bikin semua orang terpingkal-pingkal.
Sebenarnya, mereka ini punya masalah pelik. Seperti Oki Rengga harus belikan obat ibu-nya, Bene harus cari uang untuk pernikahan adat Batak bersama Pacarnya dan Boris ingin jadi Tentara tapi lewat jalur non resmi. Akhirnya mereka pakai cara tak lazim namun bisa datangkan uang banyak.
Meskipun dari segi cerita simpel banget namun Mukhlady Acho sukses bangun keseluruhan cerita ini semakin seru. Bahkan sisipan budaya Batak pun tidak sebanyak Ngeri-Ngeri Sedap.
Plot Twist Cukup Banyak
Sebenarnya, karakter di film ini banyak plot twist-nya. Mulai dari sosok Soleh Solihun jadi Calo Tentara dan pastinya jauh banget dari julukannya si mulut beracun. Belum lagi Mamat Alkatiri sukses berperan jadi Polisi (Ini konspirasi Mamat Gun Shop kah?) Lalu jokes Arie Kriting dan Mertua pun terselip jelas bahkan jadi sebuah dialog persis depan Arie Kriting.
Dari semua ini, sebenarnya bisa jadi kekuatan untuk menopang film tersebut. Sayang saja, penampilan mereka pun sedikit sekali. Padahal, karakter Soleh Solihun sendiri kalau dialognya bisa lebih panjang mungkin akan keluar jurus mulut beracunnya.
Kesimpulannya
Sebenarnya film ini merupakan representasi dari bagaimana sebuah Podcast bicarakan kisah hidup anak Batak di Perantauan dan bisa tahu bagaimana absurdnya kehidupan kita di perantauan namun menjadi sebuah hiburan yang menurut kita itu semua bisa jadi seru dan menarik.
Dan salur akting Bene Dion bisa berimbang sekali bahkan bagus untuk ukuran baru pertama kali terjun ke dunia akting.
Nilainya 4/5
