Layar.id – Baru-baru ini, Rumah Produksi Afici Entertainment merilis film terbarunya yang berdurasi 107 menit berjudul “Tari Kematian”. Pertama kali dirilis, film tersebut langsung mendapatkan sambutan hangat dari penggemar film di Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, film tersebut secara resmi diputar di bioskop-bioskop terkenal seperti XXI, CGV, dan CINEPOLIS. Film ini juga dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama tanah air yakni Clarice, Leon Dozen, Lilis Suganda, Yulia, Dewi Amanda, Matt Williams.
Seperti apa sinopsis Tari Kematian ini? dan apa saja yang membuat film ini begitu menarik sekali? Simak berikut sinopsisnya.
Tari Kematian dan Sinopsis
Awal cerita dimulai dengan seorang remaja perempuan bernama Kinara, yang merupakan seorang siswi di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA). Meskipun Kinara tidak memiliki bakat menari, dia memiliki impian besar untuk menjadi penari yang mahir seperti ibunya.
Kinara tinggal bersama ibunya, Diah, yang menderita gangguan delusi sejak kepergian ayah Kinara. Ibunya tidak mengizinkan Kinara mengejar keinginannya untuk menari. Di sekolah, Kinara dikenal sebagai anak yang tidak pandai menari dan kaku, sehingga dia sering menjadi sasaran bullying di sanggar tari.
Namun, kakak kelas Kinara, Marvin, selalu membela dan melindunginya ketika dia mendapatkan perlakuan buruk dari Melodi, Lidya, dan Salsa. Hal ini membuat Kinara diam-diam jatuh cinta pada Marvin.
Suatu hari, sekolah mereka mengunjungi sebuah pulau yang masih melestarikan budaya lokal dan memiliki berbagai macam tarian tradisional. Kelompok tari mereka bermaksud untuk belajar tarian tradisional pulau tersebut. Namun, Kinara mengalami kejadian aneh setelah bertemu dengan seorang wanita tua misterius yang bernama Mbah Kasmirah.
Sebagai hasilnya, Kinara secara tidak sengaja mempelajari sebuah tarian kuno yang sebenarnya dilarang karena dianggap mematikan. Setelah kejadian tersebut, Kinara merasa seolah-olah dirinya dirasuki oleh makhluk halus yang ingin menguasai tubuhnya dan semua orang pun berubah menjadi kagum kepada Kinara serta ia dalam sekejap menjadi primadona di sekolahnya.
Meskipun Kinara pulang dari pulau tersebut dengan kemampuan menari yang luar biasa, di sisi lain, nyawa teman-teman dan orang-orang yang dicintainya berada dalam bahaya. Pertanyaannya adalah, apakah Kinara akan mampu mengatasi kutukan dari tarian tersebut?
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
