Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film

Review Gran Turismo, Ternyata Sebagus Ini

Layar.id – Kalau banyak orang sudah review Gran Turismo, maka kami pun bisa bilang akan review  Gran Turismo dengan perspektif lainnya. Sesungguhnya, film seperti Gran Turismo itu bisa orang tonton. Baik itu non fans maupun petrolhead bahkan pro simulator gamer sekalipun.

Namun, buat penulis ada satu hal yang membuat sepanjang nonton film ini selalu serius dan sedikit tertawa. Bahkan ada juga merenung soal mimpi bagi sebagian orang itu terlalu mustahil. Iya, menjadi pembalap profesional jalur game simulator adalah hal mustahil.

Selain banyak biaya dan juga lisensi yang  kita ambil. Juga kemampuan finansial ataupun sponsor dari kita untuk tim itu besar atau tidak. Semuanya bisa saja jadi pembalap namun lagi-lagi uang yang menentukan. Namun, berkat Gran Turismo, banyak pemain simulator yang saat ini fokus dengan dunia balapan.

Review Gran Turismo, Semuanya Bagus Banget!

Review Gran Turismo

Tidak semua film berbau balapan bisa menyamai film blockbuster. Karena ini Gran Turismo, pasti semua orang setuju minimal ada kisah yang bisa kita angkat. Termasuk kisah dari Jann Mardenborough, pembalap lulusan Gran Turismo Academy ini memang salah satu dari beberapa pembalap besutan GT Academy yang sukses.

Kisahnya bermula dari seorang Jann Mardenborough yang fokusnya hanya ingin jadi pembalap. Memang, cita-cita ini terasa mustahil namun ia memiliki simulator sederhan di kamarnya dan juga sebuah game Gran Turismo dari pertama sampai nomor 7.

Sekilas, dari awal kita mendapatkan gambaran seperti apa Gran Turismo dan siapakah Kazunori Yamauchi dan sosoknya dalam gim sekelas GT.

Oke, Jann sendiri perankan oleh Archie Madekwe seorang aktor Inggris dengan tampilan memang mirip dengan Jann Mardenborough sendiri. Sedangkan kedua orang tua dari Jann malah dari aktor gaek dan penyanyi Spice Girls. Djimon Hounsou dan Gerri Halliwel-Horner merupakan pasangan tepat sekali, meskipun Gerri sendiri adalah istri dari Christian Horner, Tim Principal RedBull Racing.

Keduanya jelas membawakan karakter yang berlawanan. Djimon Hounsou sendiri sebagai ayah dari Jann selalu berkeras bahwa ia menginginkan anaknya masuk kuliah daripada menekuni dunia balap. Sedangkan ibu-nya selalu mendukung apa yang sedang Jann perjuangkan.

Cerita ini yang membuat semua orang bisa menerima termasuk penulis yang merasa momen yang sama. Tapi tidak seberani dan sekuat Jann serta lingkungan yang mendukung pun akhirnya ia bisa wujudkan mimpi-nya.

Baca Juga: Daftar Pemeran Gran Turismo (2023)

Layout Trek Sama Semua

Sebenarnya buat orang awam tidak jadi masalah. Namun bakalan jadi masalah saat penonton adalah fans balap, petrolhead dan pemain Gran Turismo. Kritikan ini seharusnya jadi isu penting kalau membuat sebuah film balap harusnya akurat termasuk sirkuit.

Okay, seperti Silverstone seharusnya ada beberapa bagian yang bisa jadi ikonik dari sirkuit ini. Namun, malah keambil layout Hungaroring. Bahkan, untuk Le Mans saja malah gunakan CGI yang sebenarnya bisa kita gunakan De La Sarthe untuk mendukung visualisasi dari GT ini. Mungkin saja, buat mereka keluarin dana buat balapan di berbagai sirkuit itu lebih mahal daripada satu atau dua sirkuit.

Kesimpulan

 

Menariknya bagi Review Gran Turismo kali ini meskipun kecewa dengan layout visual yang bagus namun terlihat kacau pada bagian sirkuit yang terlihat lho kok sama. Namun, ceritanya bisa jadi inspirasi bahkan jawaban kenapa jadi pembalap itu bukan semata talenta.

Banyak orang bisa bawa mobil namun belum ada yang bisa punya bakat, kreatifitas dan kemampuan beradaptasi serta olah emosi. Tidak semua orang bisa, Kalaupun ada yang bisa pasti terbentur oleh keuangan dan sebagainya. Nilai-nya 7/10.

Catatan Penulis

Saat menonton ini, seperti melihat penulis bisa berhasil menaklukkan mimpi jadi seorang pembalap. Sejenak merenung kalau saja bisa argumen soal karir balap. Tentu bakalan banyak hal yang bisa penulis wujudkan. Tapi pesannya dari Gran Turismo adalah ‘Mimpi Mustahil itu Bisa Terwujud Kok’ karena kita tahu memegang teguh mimpi mustahil ini saja sudah bisa bakar semangat untuk selalu hidup di tengah ketidakpastian saat ini.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga