Terakhir diperbarui 23 September, 2022
PARA PENDEKAR WANITA DALAM FILM WIRO SABLENG INI TIDAK HANYA CANTIK. TETAPI AKSI SILATNYA PUN MEMUKAU.
Jakarta, Layar.id – Tak hanya para pendekar pria, tapi para pendekar wanita dalam film Wiro Sableng ini aksinya tak kalah keren. Ya. Meski sudah beberapa waktu rilis tayangnya, namun film Wiro Sableng berhasil menarik perhatian banyak orang.
Alur cerita yang bagus, pembuatan film sekelas film Hollywood, dan para pemeran pendukung dalam film ini pun luar biasa aktingnya.
Siapa saja pendekar wanita yang tanggung dan cantik, dalam film kolosal Wiro Sableng? Yuk simak daftarnya disini:
SINTO GENDENG
Sinto Gendeng diperankan Ruth Marini, adalah sosok penting dalam hidup Wiro Sableng. Sinto Gendeng yang juga dikenal dengan nama Sinto Weni adalah seorang nenek tua sakti yang merupakan guru Wiro Sableng.
Sinto Gendeng adalah pemilik asli senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan Batu Hitam 212. Ia adalah pendekar dari golongan putih yang telah mengundurkan diri dari dunia persilatan. Namun, kemudian ia menurunkan ilmunya kepada Wiro Sableng.
Pendekar sakti dengan gaya nyentrik ini mengajarkan ilmu silat dan kebijaksanaan hidup di sela-sela tingkah polah gendengnya. Ia pun mengasuh Wiro dengan penuh kasih. Sampai akhirnya tiba saat bagi Sinto untuk mengijinkan murid kesayangannya itu mencari jati dirinya.
Selain Wiro Sableng, guru nyentrik Sinto Gendeng juga mempunyai murid yang lain, yaitu Mahesa Birawa.
Sinto Gendeng muncul pertama kali dalam novel seri “4 Brewok Dari Goa Sanggreng”.
BIDADARI ANGIN TIMUR
Bidadari Angin Timur memiliki nama asli Pandan Wangi. Ia adalah pendekar wanita yang diperankan oleh artis Marsha Timothy istri dari Vino G Bastian (Wiro Sableng).
Ia adalah sosok misterius yang kemunculannya tidak terduga. Wanita rupawan ini kerap melindungi Wiro saat sang tokoh utama terancam dan membutuhkan bantuan. Ia membantu Wiro yang nyaris dikalahkan oleh Mahesa Birawa (Yayan Ruhian). Ia juga ikut membantu tim Wiro ketika harus melawan pemberontakan terhadap Raja Kamandaka.
Bidadari Angin Timur adalah juga orang yang memberitakan tentang bangkitnya para pendekar golongan hitam.
PUTRI RARA MURNI
Karakter Putri Rara Murni diperankan oleh Aghniny Haque seorang atlet Taekwondo.
Putri Rara Murni adalah adik perempuan Raja Kamandaka yang berparas cantik, jago bela diri dan lihai dalam memainkan pedang. Ia bertugas menjaga keselamatan anak raja dari para pendekar golongan hitam.
Parasnya yang ayu, bijaksana, dan penyayang berhasil mencuri perhatian Wiro yang memang suka bertingkah genit terhadap para wanita.
Rara Murni terlibat pertempuran bersama dengan Pangeran (Yusuf Mahardika) ketika menyamar menjadi rakyat biasa tapi diserang dan diculik oleh gerombolan penjahat.
Karakter Rara Murni muncul pertama kali di novel “Maut Bernyanyi di Pajajaran”.
ANGGINI
Anggini adalah salah satu pendekar wanita yang ada dalam film Wiro Sableng. Karakter ini diperankan oleh aktris Sherina Munaf. Ia adalah pendekar golongan putih.
Anggini adalah salah satu murid dari seorang guru yang eksentrik yaitu Dewa Tuak (Andi/rif). Selain lihai dalam menggunakan senjata paku perak, Anggini mempunyai senjata andalan yaitu selendang sakti.
Bersama Wiro dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarizi), mereka bertiga bersatu untuk menyelamatkan kerajaan pimpinan Raja Kamandaka.
Kerajaan Kamandaka akan diserang oleh para pemberontak dan pendekar golongan hitam.
Meski mulanya enggan berurusan dengan Wiro, tapi akhirnya Anggini pun membantu Wiro dalam melawan Mahesa.
KALA HIJAU
Kala Hijau adalah pendekar wanita dari golongan hitam. Ia bergabung dengan kelompok pendekar golongan hitam pimpinan Mahesa Birawa.
Gita Arifin adalah aktris yang memerankan karakter Kala Hijau, yang memiliki kekuatan hipnotis musuh-musuhnya. Ilmu itu dikenal dengan sebutan Nyanyian Halu Pencabut Raga.
Kala Hijau adalah pendekar wanita yang identik dengan topeng menyerupai tengkorak dengan nuansa pakaian hijau cokelat, dengan senjata berupa cakar di kedua tangannya.
Dalam novelnya, karakter Kala Hijau muncul dalam seri “Neraka Lembah Tengkorak”.
PERMAISURI
Karakter wanita selanjutnya yang ada dalam film Wiro Sableng adalah sosok Permaisuri.
Permaisuri dengan apik diperankan oleh Marcella Zalianty. Ia adalah permaisuri dari Raja Kamandaka. Marcella tampak luwes dan berhasil mengeluarkan aura sosok seorang Permaisuri dalam filmnya.
Tidak banyak dialog yang diucapkan oleh Marcella dalam film ini. Namun, karakter Permaisuri, berhasil memberikan pengaruh penting kepada Raja Kamandaka saat tahtanya digulingkan oleh adiknya sendiri.
Istri dari Raja Kamandaka (Dwi Sasono) ini bersikap hening dan tenang dalam keseluruhan jalannya film ini.
Marcella Zalianty sangat piawai dalam menunjukkan gestur seorang permaisuri yang teguh dan tangguh, sebagai simbol kerajaan.
SUCI
Pendekar wanita lain yang tak kalah menarik dengan karakter wanita lainnya adalah Suci yang diperankan oleh Happy Salma. Ia adalah ibu kandung Wiro Sableng yang dibunuh oleh Suranyali alias Mahesa Birawa.
Suci semula hidup bahagia bersama sang suami, Ranaweleng (Marcell Siahaan), dan putra tunggalnya, Wiro. Semua berubah ketika Mahesa Birawa (Yayan Ruhian) dan kelompoknya menyerang desa. Suci berusaha keras untuk melindungi Wiro.
Sosok Suci hanya tampak di bagian awal dari film ini, saat Wiro berusia 5 tahun.
Film Wiro Sableng si Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 sudah tayang lebih dari dua pekan. Namun, film ini berhasil menjadi trending topic yang luar biasa.
Film ini juga tidak hanya menjadi panggung aksi para pemeran pria, tetapi juga para wanita yang ada di atas. Wanita-wanita dalam film ini adalah wanita yang tidak hanya cantik dan lembut, tetapi juga mahir silat.
Tentu saja aksi para aktris wanita di atas, dapat membuat penonton terpukau.
Lifelike Pictures yang bekerja sama dengan 20th Century Fox patut bangga, karena film ini pun bisa tembus meraih tersebu juga sukses mencuri perhatian. Baik pendekar golongan putih, maupun pendekar golongan hitam.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.