Terakhir diperbarui 11 Desember, 2017
Sukses dengan film Warkop DKI Reborn, aktor Tora Sudiro akan kembali menyapa penggemar lewat film terbaru berjudul Reuni Z.
Jakarta, Layar.id – Film Reuni Z merupakan film bergenre horror komedi karya Soleh Solihun yang diproduksi oleh Rapi Film. Rencananya, film tersebut akan dirilis pada tahun 2018 mendatang. Tora Sudiro sendiri menjadi salah satu nama yang akan tampil di film ini. Lantas seperti apa peran Tora Sudiro dalam Reuni Z?
Tora Sudiro Rela Menaikan Berat Badan Demi Reuni Z
Jika dalam film Gila Lu Ndro, Tora Sudiro menurunkan berat badan, di film terbarunya Tora harus menaikan beratnya. Hal tersebut lantaran karakter Jefri yang dimainkannya bertubuh tambun.
“Disuruh gendut. Padahal abis film ‘Gila Lu Ndro!‘ sengaja nurunin soalnya kalau gendut sesek, nggak enak, tapi ini perutnya dibiarin,” kata Tora.
Tora sedikit memberikan bocoran terkait perannya sebagai Jefri.
“Jadi karakter namanya Jefri. Jadi ceritanya kita itu dulunya waktu SMA satu band. Nanti ada main bandnya juga.”
Tora Sudiro bersama istri tercinta Mieke Amalia
Tora mengatakan jika dirinya tidak serta merta mengiyakan saat ditawari peran Jefri lantaran penulis naskah dan salah satu sutradaranya adalah Soleh Solihun.
“Wah agak meragukan ya. Hahaha,” katanya sambil bercanda.
“Gue kemarin nonton filmnya Soleh ‘Mau Jadi Apa?’ Gue sih senang dan menurut gue akan menarik sih akan di direct sama seorang mantan wartawan.”
Tora mengungkap jika dirinya bersedia terlibat dalam film Reuni Z karena ingin merasakan keseruan di samping bertemu kembali dengan Monty Tiwa selaku sutradara.
“Pengen ngejar serunya sih. Ada Monty Tiwa juga, udah teman lama sama dia.”
Alasan Fanny Fabriana Mau Bermain di Reuni Z
Selain Tora Sudiro, aktris Fanny Fabriana pun turut bermain dalam film Reuni Z. Alasan dirinya ikut dalam film tersebut karena sangat menyukai semua karya sutradara Monty Tiwa.
“Pertama aku suka banget sama karya-karyanya Monty Tiwa dan begitu tahu sutradaranya adalah dia, wah mau banget,” katanya.
Fanny Fabriana
Alasan lain adalah Soleh Solihun. Di mana ia memiliki banyak peran dalam proses pembuatan film Reuni Z.
“Apalagi ketika tahu Kang Soleh ikut direct, dia bukan cuma nge-direct, tapi juga ikut main dan nulis juga.”
Fanny mengungkap peran yang akan dimainkannya di film ini. Ia membocorkan bahwa perannya kali ini akan cukup berbeda. Meski mengusung komedi, tetapi tidak melulu menghadirkan adegan yang mengundang tawa.
“Mungkin situasinya itu yang bikin filmnya lucu. Karakter aku di sini juga kesannya bukan yang comedian semua ya. Aku sih tetap berkarakter bukan yang diatur untuk lucu. Udah ada yang ngepost masing-masing ya,” beber Fanny.
Reuni Z merupaka Impian Tertunda Soleh Solihun
Siapa sangka bahwa Soleh Solihun pernah bermimpi memiliki sebuah band? Meski tak pernah mewujudkan impiannya, tetapi berkat film Reuni Z, impiannya kini tercapai.
“Ceritanya saya punya band di film ini. Jadi karena saya nggak bisa jadi musisi, di film ajalah saya jadi musisinya,” kata Soleh.
Soleh mengaku bahwa dirinya sempat memiliki kekhawatiran dalam mengangkat film bertemakan zombie. Hal tersebut wajar mengingat kualitas zombie akan selalu menjadi sorotan penonton. Ia pun memastikan bahwa zombie dalam Reuni Z tidak akan mengecewakan penonton.
“Zombie kami ada di tangan yang tepat. Tenang saja buat para pecinta zombie. Kualitasnya terjaga karena kami disupervisi oleh majelis zombie. Zombie ini akan tetap terjaga wibawanya,” terang Soleh Solihun.
Soleh Solihun
Baginya, film Z merupakan mimpi yang menjadi nyata karena berisikan hal-hal yang ia cintai.
“Film ini berhubungan dengan kecintaan saya dengan film-film zombie dan mimpi saya jadi musisi yang nggak kesampaian.”
Soleh pun sedikit memberikan bocoran mengenai jalan cerita film terbarunya.
“Jadi film Reuni Z ini ceritanya ada angkatan ’97 dari SMA Zenith, reuni di sekolahnya. Tiba-tiba di sekolah itu ada wabah dan menyebarkan virus zombie. Gitu lah kira-kira.”
Sutradara Reuni Z, Monty Tiwa
Demi berperan sebagai musisi yang sesungguhnya, Soleh rela melakukan latihan agar bandnya bersama Tora Sudiro, Dinda Kanya dan Ayu Shita tampak realistis.
“Aktingnya nggak susah kecuali pas akting main gitar itu yang susah. Kemarin aja beberapa kali latihan buat film ini dan itu beneran latihan ngeband.”
“Lagunya sudah dibikin dan kita latihan membawakannya. Minimal biar pas syuting nggak kaku-kaku amat karena saya kan nggak pernah megang gitar. Bahkan Dinda Kanya sampe belajar drum beneran itu dia,” beber Soleh. (Edit/Claudia)
