Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Indonesia

Hebat! Belum Tayang, Film Humba Dreams Raih CJ Entertainment Award

Film Humba Dreams besutan sutradara Riri Riza meraih penghargaan bergengsi dari Asian Project Market 2017 (APM) yang digelar di Korea Selatan.

Film yang diproduseri oleh Mira Lesmana ini rencananya baru akan ditayangkan pada 2018 mendatang. Namun, belum juga tayang film produksi Miles Films ini justru telah diapresiasi insan perfilman skala internasional.

Riri Riza dan Mira Lesmana

Melalui akun instagramnya, Miles Films menyampaikan kabar bahagia tersebut.

Dalam postingannya Miles Films menuliskan, “Proyek Film Humba Dreams terima penghargaan di Asian Project Market 2017! Film terbaru kami, Humba Dreams yang saat ini sedang dalam tahap paska produksi menerima CJ Entertaiment Award di Asian Project Market (APM) – Busan International Film Festival 2017.”

“Sutradara Riri Riza dan Produser Mira Lesmana menerima langsung penghargaan tersebut pada Selasa (17/10/2017) di Busan, Korea Selatan.”

Miles Film pun menjelaskan betapa pentingnya Asian Project Market bagi sineas Asia. Pihaknya pun menyebut bahwa Humba Dreams adalah satu-satunya perwakilan Indonesia.

Asian Project Market atau APM adalah ajang penting bagi sutradara dan produser film Asia di mana proyek-proyek film terpilih setelah melalui seleksi ketat, diperkenalkan kepada pelaku industri perfilman dunia untuk mendapat kemungkinan dukungan kerja sama. Pada APM 2017, Humba Dreams merupakan satu-satunya film yang mewakuli Indonesia tahun ini.”

Tak lupa Miles Films pun mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang turut memberikan kesempatan dan dukungan pada film terbarunya tersebut.

“Terima kasih yang tak terhingga APM Busan International Film Festival (BIFF)  dan CJ Entertainment untuk penghargaan yang diberikan kepada Humba Dreams. Terima kasih juga Kemendikbud Republik Indonesia untuk dukungannya. Nantikan kehadiran filmnya di Indonesia tahun depan.”

https://www.instagram.com/p/Baac5u4F3Kg/?taken-by=milesfilms

 

Lantas seperti apakah film yang menyabet CJ Entertainment Award ini? Yuk simak!

Sinopsis

Film ini bercerita tentang kisah perjalanan seorang pelajar film muda di Jakarta. Karena suatu hal ia diminta untuk kembali ke desanya di pulau Humba (Sumba). Sang ayah memberonya gulungan film seluloid yang sepertinya sudah digunakan. Berbekal mencari cara memproses gulungan film tersebut, ia justru menemukan jati diri.

Pemeran

Riri Riza mengatakan bahwa 2 pemeran utaman filmnya merupakan seorang aktor pendatang baru yang berasal dari Jakarta dan Ully Triani. Kabarnya Ephy Sekuriti juga turut terlibat. Disamping pemain dari Sumbar Timur.

Pengalaman Riri Riza

Dalam mengerjakan proyek film, Riri Riza mengaku memasukan pengalaman pribadi seperti dalam film-film sebelumnya.

“Sebetulnya hampir semua film yang saya buat pasti ada aspek pengalaman pribadi,” ujar Riri Riza.

“Ayah saya dulu adalah pegawai Departemen Penerangan dan sering bekerja menggunakan media film, media seni untuk tujuan-tujuan informasi pendidikan masyarakat. Jadi itu yang antara lain coba saya potret di film ini,” lanjutnya.

Riri Riza

Riri Riza mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih membutuhkan bantuan paska produksi sehingga belum memastikan kapan film tersebut akan ditayangkan. Yang jelas di tahun 2018.

“Mudah-mudahan akhir tahun sudah ada kabar. Karena film ini saya kerjakan perlahan. Bukan film yang mau buru-buru, tetapi syuting sudah selesai di Jakarta dan Sumba. Semua kayaknya baik.”

Proses Pembuatan Film

Baik Riri Riza maupun Mira Lesmana melakukan perjalanan ke Sumba Timur untuk melaksanakan proses syuting. Mira mengaku dirinya sibuk bolak-balik ke Sumba untuk melakukan survey lokasi di kawasan Waingapu.

Mira Lesmana mengatakan bahwa proyek film ini sebenarnya sudah lama. Idenya sudah tercetus sejak syuting film Pendekar Tongkat Emas. Mira memastikan bahwa meski keduanya berlokasi di NTT, tapi terdapat perbedaan yang cukup kontras antara keduanya.

Mira Lesmana

Lebih lanjut Mira mengatakan jika dalam film terbarunya ini ia ingin memperlihatkan wajah kota Sumba di era kekinian. Berbeda dengan film Pendekar Tongkat Emas yang lebih menampilkan negeri antah berantah.

“Tahun 2016 menjadi tahun tersibuk. Rumah produksi Miles Films merilis 2 film yang menyita perhatian publik. AADC2 meraih 3.6 juta penonton lebih. Athirah mesi tida box office memborong 6 Piala Citra termasuk Film Terbaik. Tahun ini saya ngadem sejenak. Nggak merilis film, tapi bukan berarti kami leyeh-leyeh tidak ada pekerjaan. Kami tetap syuting,” jelasnya.

 

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Film Indonesia

Layar.id – Film horor Indonesia terbaru berjudul “Diwe: Hutan Larangan” akan segera menggebrak layar bioskop pada tanggal 4 Januari 2024. Disutradai oleh Bram Ferino...

Film Indonesia

Layar.id – Industri perfilman Indonesia telah banyak melahirkan genre dan alur cerita yang menarik dengan topik yang beragam. Sebagai contoh banyak film yang mengangkat tema...

Film Indonesia

Layar.id – Amazon Prime Video telah memutuskan untuk terus mendukung industri konten lokal dengan mengumumkan rencana peluncuran delapan film Indonesia baru. Dua di antaranya,...

Film

Layar.id – industri film Tanah Air saat ini sedang menjadi perhatian kancah internasional, setelah sineas Indonesia berhasil memasuki ajang perfilman bergengsi dunia, yakni Busan...