Dari banyaknya genre film yang ada, film remaja menjadi salah satu yang cukup banyak dibuat. Tidak jarang sineas melakukan adaptasi dari suatu buku atau novel yang tengah menjadi hits ataupun best seller.
Meski sama-sama mengusung kisah cinta, tetapi film dengan genre remaja tidak menampilkan adegan-adegan diluar batas yang biasanya ditampilkan dalam film romantis dewasa. Kendati demikian, tidak mengurangi sedikitpun keindahan dalam kisahnya malahan tak jarang membuat penontonnya terbawa perasaan. Seperti 5 film di bawah ini.
Dealova
Film remaja yang dibuat berdasarkan novel teenlit terlaris karya Duan Nuranindya ini menjadi sangat fenomenal dan membuat para penonton menjadi baper. Pasalnya, alur cerita yang dibuat dengan penokohan dan penguatan karakter remaja penuh intrik memang sangat menarik.
Karena berlatar novel yang high rate, ditambah aransemen musik dari orkestra yang mengiringi lagu Once, maka film ini merupakan cerita remaja paling romantis sepanjang masa. Para penonton banyak yang meneteskan air mata dalam gedung bioskop akibat akting profesional dari Benyamin Joshua dan Jessica Iskandar yang memulai debut mereka dengan menjadi kedua tokoh utama Dealova.
Perahu Kertas
Sama halnya seperti Dealova, Perahu Kertas merupakan film remaja yang bercerita tentang kisah tak sampai yang dialami dua insan yaitu Kugy yang diperankan oleh Maudy Ayunda dan Kinan yang diperankan oleh Adipati Dolken. Kebersamaan mereka sebagai teman tidak terasa berubah menjadi cinta sepasang soulmate yang abstrak dan sulit dimengerti. Bahkan karena ketidakmengertian mereka atas cinta, akhirnya Kugy dan Kinan merima perasaan orang lain.
Namun, setelah itu mereka pun sadar, “radar” yang dirasakan bukanlah perasaan teman biasa melainkan cinta. Pada bagian akhir, mereka harus mengambil keputusan. Apakah mereka akan menghabiskan sisa hidup untuk membahagiakan orang lain tetapi tersiksa dengan tidak saling mengungkapkan cinta, ataukah harus menyakiti hati pasangan masing – masing dan jujur pada perasaan?
Cinta dalam Kardus
Komika sekaligus penulis novel ternama, Raditya Dika membuat salah satu karya terbaiknya dalam film remaja ini. Ia berperan sendiri sebagai Miko yang sedang ingin memutuskan pacarnya. Karena hatinya amat kacau, Miko memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe dan melakukan stand up comedy tentang bagaimana cinta itu sangat menyiksa.
Miko membawa kardus berisi segala kenangan tentang mantan kekasihnya sejak SD. Berbagai kenangan diceritakan sampai akhirnya ia menemukan sepasang batu. Miko merasa tidak pernah memiliki kenangan atas batu itu, sampai akhirnya ia teringat suatu momen bersama ayahnya yang menceritakan tentang bagaimana dua buah batu dapat menjadi percikan api.
Seperti itulah cinta. Jika terus bergerak dan bergesekan, maka percikan api akan muncul. Intinya, kita tidak boleh menyerah dengan suatu hubungan. Dari stand up comedynya sendiri, Miko akhirnya sadar bahwa sebaiknya hubungan itu dipertahankan, bukan diakhiri.
My Heart
Kisah ini menjadi sangat booming dengan debut dari Acha Septriasa dan Irwansyah yang tidak hanya memainkan film tersbeut tetapi juga mengisi sountracknya. Cerita tentang film My Heart dimulai saat tokoh pembantu, Nirina Zubir yang berperan sebagai Rachel berteman sejak kecil dengan Farrel yang diperankan oleh Irwansyah. Tanpa sadar, Rachel merasakan cinta pada Farrel, tetapi sayang, Farrel hanya menyayanginya sebatas teman.
Farrel mencintai orang lain bernama Luna yang diperankan Acha Septriasa. Dengan ketidaktahuannya atas perasaan Rachel, Farrel meminta banyak saran dan menceritakan perasaannya. Rachel kecewa, tetapi ia sadar bahwa hal itu terjadi karena Farrel tidak tahu. Akhirnya, saat Luna yang sekarat membutuhkan donor hati, Rachel pun rela mengorbankan dirinya untuk cinta.
Love is Cinta
Film remaja yang satu ini sangat membuat hati baper. Pasalnya, tokoh yang diperankan oleh Irwansyah meninggal dalam kecelakaan saat menolong anak – anak. Ia diberikan waktu sementara untuk hidup di dalam tubuh Raffi Ahmad sebagai cara menyampaikan pesan terakhirnya pada tokoh yang diperankan oleh Acha Septriasa.
Awalnya, sang wanita tentu tidak mempercayai bahwa yang berada di tubuh Raffi Ahmad adalah jiwa Irwansyah. Tetapi karena berbagai bukti maka akhirnya ia percaya dan pesan cinta tersebut dapat tersampaikan. Arwahnya pun menjadi tenang dengan meninggalkan kenangan bahagia sekaligus mendalam.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.