Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film

Capernaum, Kisah Anak Jalanan Mencari Keadilan Atas Kelalaian Orangtuanya

CAPERNAUM Kisah Anak Jalanan Mencari Keadilan Atas Kelalaian Orangtuanya

Terakhir diperbarui 15 April, 2022

Jakarta, Layar.idCapernaum (Judul Arab: کفرناحوم; Arti harfiah: Chaos‎) atau Capharnaüm adalah sebuah film drama asal Libanon. Film ini terpilih menjadi nominasi dari Palme d’Or, sebuah penghargaan tertinggi dalam Cannes Film Festival tahun 2018.

Capernaum berhasil memenangkan penghargaan Jury Prize dan menerima standing ovation selama 15 menit. Jadi, film ini bukanlah film sembarangan sehingga layak untuk mendapatkan prize tersebut.

Film Capernaum menceritakan tentang Zain, anak berumur 12 tahun yang mendapat hukuman penjara 5 tahun, yang juga menuntut kedua orang tuanya karena telah melahirkan dan menerlantarkannya. Berlatar kehidupan keras akibat konflik dan tragedi yang membawakan cerita dari sudut pandang anak-anak.

Baca juga: “Hayya”: Rekomendasi Film Akhir Pekan Tentang Kemanusiaan

CAPERNAUM Kisah Anak Jalanan Mencari Keadilan Atas Kelalaian Orangtuanya

Film ini semula diproduksi oleh Mooz Film. Namun, kemudian Sony Pictures Classics membeli hak distribusi film ini untuk ditayangkan di Amerika.

Capernaum sendiri disutradarai oleh Nadine Labaki. Selain itu, Nadine Labaki juga ikut berperan sebagai penulis naskah bersama dengan Jihad Hojeily dan Michelle Kesrouani.

Film ini akan segera ditayangkan melalui bioskop mulai 14 Desember 2018.

Para Pemeran

CAPERNAUM Kisah Anak Jalanan Mencari Keadilan Atas Kelalaian Orangtuanya

Film Capernaum ini dibintangi oleh aktor cilik Zain Al Rafeea sekaligus sebagai pemeran utama. Sutradara Nadani Labaki juga turut mangambil peran dalam film ini.

Selain itu, ada aktor dan aktris Yordanos Shiferaw, Boluwatife Treasure Bankole, Kawthar Al Haddad, Fadi Kamel Youssef, Nour el Husseini, dan Cedra Izam juga turut membintangi film ini.

Salah satu hal yang paling menarik untuk diketahui adalah bahwa para pemeran dari film ini adalah para pemeran yang bukanlah aktor dan aktris profesional. Akan tetapi, pemeran film ini adalah orang-orang yang memiliki kehidupan sangat mirip dengan karakter yang diperankannya.

Sang sutradara meminta para pemeran untuk memberikan reaksi spontan sesuai dengan kondisi yang ada. Jika reaksi mereka berbeda dengan skenario, maka skenario akan di adaptasi untuk mengikuti reaksi para pemain.

Sinopsis Capernaum

CAPERNAUM Kisah Anak Jalanan Mencari Keadilan Atas Kelalaian Orangtuanya

Capernaum menceritakan tentang seorang anak laki-laki berumur 12 tahun asal Libanon yang bernama Zain. Ia adalah seorang anak yang berani, namun harus menjalani kehidupan yang keras di kawasan kumuh Beirut. Kekurangan makanan, kasih sayang dan mencuri waktu bermain saat bekerja, Zani bersama tujuh adiknya mencari uang setiap hari dan tidak bersekolah.

Ia kemudian melarikan diri dari orangtuanya setelah ia kesal dengan ayah dan ibunya yang menjodohkan adiknya Sarah dengan Assad, pemilik kontrakan tempat mereka tinggal.

Dalam pelariannya ia bertemu dengan pengungsi asal Ethiopia bernama Rahil yang hidup bersama bayinya Yonas. Rahil merupakan pekerja yang tidak mempunyai surat-surat resmi. Rahil menawarkan tempat tinggal sebagai imbalan menjaga anaknya ketika ia bekerja. Hingga suatu hari Rahil tertangkap petugas imigrasi dan terancam akan di deportasi. Karena tidak kunjung pulang, Zain menjaga dan merawat Yonas sendirian.

Kemudian Zain menemui Aspro yang menawarkan akan mengirimnya ke Swedia sebagai pengungsi asal ia memberikan Yonas sebagai imbalannya. Dengan terpaksa Zain setuju dan diminta untuk membawa surat tanda pengenal.

Zain akhirnya pulang kerumah dan meminta surat tanda pengenal itu, namun justru ia ditertawakan karena tak satupun dari keluarga itu punya surat identitas resmi dan kemudian diusir dari rumah. Sebelum pergi ia mendapati kabar bahwa Sarah adiknya telah meninggal dunia karena masalah kehamilan. Dengan penuh amarah, Zani mengambil pisau dan menikam Assad. Ia pun ditahan dan diberi hukuman 5 tahun kurungan penjara.

Kemudian Zain memutuskan untuk menggugat kedua orangtuanya di pengadilan. Saat ditanyai hakim alasan ia menuntut orang tuanya sendiri, Zain menjawab karena melahirkannya ke dunia ini.

Baca juga: Sinopsis Hayya 2: Hope, Dream & Reality

Nominasi Golden Globe 2019

Nadine Labaki dan Zain Al Rafeea di Festival film Cannes 71

Selain telah mendapatkan penghargaan di Canes 2018, film garapan Nadine Labaki ini masuk dalam nominasi Golden Globe 2019. Kali ini, film garapan Nadine Labaki ini masuk dalam nominasi Best Motion Picture dalam kategori Foreign Language Golden Globe 2019.

Sebelum masuk nominasi Golden Globe, Capernaum telah bersinar di jagat festival film dunia. Capernaum memenangkan penghargaan Grand Jury di Festival Film Cannes, menang kategori best picture dalam festival film Sarajevo, Melbourne, Mill Valley, Miami Gems, San Sebastian, dan Calgary.

Capernaum juga pernah diputar pada festival film Toronto International, London, Zurich serta Hamptons.

Sutradara Nadine Labaki

Nadine Labaki

Nadine Labaki mengatakan pada The Wrap, bahwa melalui film ini ia ingin mengajak penonton untuk melihat apa yang terjadi pada anak-anak yang hidup di jalanan.

Jadi, cerita dalam film Cabernaum bukanlah kisah nyata melainkan terinspirasi dari kejadian nyata bagaimana Nadine Labaki melihat banyak anak-anak bekerja, meminta-minta dan terlantar dijalanan Beirut saat krisis pengungsi Suriah.

Menurut Labaki, kenyataannya sangat mengerikan. “Ini terlalu mengejutkan dan orang tidak akan bisa menanggungnya. Orang-orang tidak bisa menerima kebenaran yang terlalu banyak,” kata Labaki. Film Capernaum terinspirasi dari krisis pengungsi dan ekonomi yang terjadi di seluruh dunia.

Dia ingin menunjukkan bahwa masalah tentang kelalaian orang tua dalam mengurus anak-anak, dan kesulitan anak-anak yang hidup di jalanan, tidak hanya di Lebanon, tetapi di seluruh dunia.

Nadine Labaki menceritakan, bahwa dia sudah berdialog dengan banyak anak dan bertanya kepada mereka pertanyaan seperti, apakah kamu senang hidup? “Sebanyak 99 persen anak akan menjawab, ‘tidak, saya tidak senang, saya tidak pantas di sini. Saya tidak tahu mengapa saya di sini. Apakah tujuan saya hanya untuk dihukum? Dan jika saya dihukum, untuk apa saya dihukum? Saya tidak mengerti’,” ujar Labaki.

Labaki mengarahkan film dan menulis naskah bersama dengan Jihad Hojeily, Michelle Keserwany dan suaminya Khaled Mouzanar.

Dalam situs web IMDb, film ini telah mendapatkan rating dengan skor 8/10.

Sementara dalam situs Rotten Tomatoes, dari 129 orang yang memberi tanggapan, sebanyak 90 persen ingin menonton film ini.

Nah.., bagaimana dengan Anda? Tentu saja ingin menonton film yang sarat akan pesan moral ini ya? Sekarang simak dulu trailernya di layar.id

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga