Layar.id – Kalau saja film bertemakan horor action bisa punya formula menarik, mungkin itulah yang ada di dalam Malam Para Jahanam. Konsepnya menarik serta ceritanya fresh, tapi ada satu yang mengganjal dan pastinya banyak sekali kesan kurang menarik sekali. Mungkin inilah review malam para jahanam paling beda.
Pasalnya, dari beberapa film horor yang kami tonton selama 2023 hanya baru satu yang bisa bikin orang capek malah bikin keinget terus sepanjang hari. Bukan horor seperti model ini, namun tak salah juga sih kalau film horor butuh sentuhan action menarik.
Kalau saja ada yang mau tahu seberapa hebat film buatan Indra Gunawan tersebut. Mungkin saja kita bisa bahas bagian demi bagian dari kisah Malam Para Jahanam kali ini.
Baca Juga:
Review Malam Para Jahanam, Terlalu Berekspektasi tinggi
Sebenarnya dari trailer keluar saja sudah ada ekspektasi kalau horor ini memang begitu bagus sekali. Dengan bumbu action dan latar belakang kisah yang sebenarnya sangat tabu sekali. Mungkin saja jadi pembeda di kalangan film horor yang beredar selama 2023.
Sebenarnya, kisah ini mulai dari dua orang sahabat saling memiliki ilmu masing-masing. Namun satunya sudah terkena paham komunis. Lantas, hal inilah yang membuat keduanya saling cekcok satu sama lain karena masalah ideologi itu sendiri.
Sedangkan masalah ini sendiri berujung kepada keluarga mereka itu sendiri. Alhasil, satu kampung pun akhirnya mendapatkan tulah yang begitu saja. Setiap tiga malam pun mereka harus tidak boleh keluar sama sekali dan lakukan pengajian.
Lantas, hal tersebut membuat Deri, Siska dan pacarnya pun terjebak di situasi yang pelik.
Review Malam Para Jahanam
Cerita Yang Menarik Tapi Pondasi Tidak Sekuat Itu
Ceritanya sebenarnya menarik namun ada pondasi dari cerita ini terasa belum kuat sekali. Meskipun kita tahu dari beberapa film yang ada tidak terang-terangan menggambarkan sebuah gerakan komunis pada saat itu. Ya, dari flashback awal Bachtiar dan Malik sendiri sebenarnya sudah cukup gambarkan kekacauan di desa Winongo tersebut.
Kalau saja ceritanya ambil setting dari 1965 dan sosok Marzuki (Perankan oleh Daffa Wardhana) ini bisa ambil keseluruhan mungkin jalan ceritanya semakin menarik. Justru cerita yang mau mereka angkat sendiri kaya kebingungan semua.
Untungnya, Maesa Djenar Ayu sukses menceritakan flashback dengan apik. Meskipun ceritanya sendiri tetap saja pondasi kisahnya begitu kurang. Atau bisa juga pendalaman naskahnya sendiri masih belum matang sama sekali.
Sedikit Jumpscare Tapi Actionnya kurang
Sebenarnya film ini punya potensi besar kalau seluruh aktor itu sendiri bisa peragakan beberapa gerakan action mereka. Agak lucu juga kalau Aghiny sendiri yang terbiasa bermain di film Action dan bisa menunjukkan bakat stunt dia di film ini.
Namun, overall lebih baik dan kesannya film ini memang jadi pembeda atau penyegaran dari seluruh horor yang ada di Indonesia.
Kesimpulannya
Ya, Malam Para Jahanam sendiri memang jadi angin segar. Namun, bukanlah angin segar yang kita mau di penghujung 2023 ini. Ending yang beneran plot twist namun penuh dengan pertanyaan. Terus pondasi cerita yang kurang kuat dan mendalam. Membuat Malam Para Jahanam bisa jadi tidak bisa mengirimkan pesan di tengah hiruk-pikuk Pesta Demokrasi yang sekarang ini akan mulai. Maaf nilainya lagi-lagi 3/5.
