Layar.id – Review Buya Hamka Vol 1, mungkin buat yang mau menonton film ini wajib banget untuk lihat review dari kami. Jelas sekali kami menunggu kehadiran Buya Hamka sebagai biopik terbaik setelah HOS Tjokroaminoto.
Kisah seorang penulis karya Tenggelamnya kapal Van Der Wijck tersebut memang ahli menulis kata yang indah sekali. Sosok Buya Hamka sendiri dekat dengan Muhammadiyah sekaligus bagian dari kemerdekaan Indonesia.
Filmnya sendiri terbagi menjadi tiga Volume dengan tiga part yang mengisahkan sosok Buya Hamka sendiri. Pertama, bercerita masa awal merintis sebuah media dan pekerjaannya sebagai jurnalis. Kedua, masa perlawanan terhadap sekutu dan pengkhianatan serta kekejaman Presiden Soekarno terhadap Buya Hamka dan terakhir adalah masa kecil Hamka.
Baca Juga: Sinopsis Buya Hamka
Sinopsis Buya Hamka Vol 1
Buya Hamka baru saja pulang dari Mekah dan membangun sebuah media propaganda sembari menjadi ketua dari Muhammadiyah cabang Sumatra Timur. Kala itu, ia adalah sosok paling banyak yang segani dan juga jadi idola. Tidak heran, kalau sosoknya jadi panutan selama kekuasaan Belanda saat itu.
Namun, saat media kepunyaannya harus tutup karena perintah Jepang. Otomatis Hamka tidak ada yang bisa meneruskan perjuangan mereka. Selain itu, Siti Raham juga harus menjual beragam barang yang jadi miliknya untuk bertahan hidup sampai Buya sendiri mendapatkan tawaran sebagai khotib, etelah dapat fitnah dari beberapa orang yang mengganggap Buya berpihak pada Jepang saat itu.
Review Buya Hamka Pertama, Durasinya kurang
Seperti kita tahu, pembagian seperti ini bakalan rawan sekali untuk kita ikuti. Bahkan jeda antar satu part dengan part lain sepertinya patut kita ikuti. Biasanya masalah terjadi saat kisah pertama orang ikuti terkadang harus skip dan tertinggal.
Sehingga saat menonton pun orang tak akan lupa akan cerita sebelumnya. Okay, itu baru soal pembagian part tersebut. Sedangkan cerita-nya sendiri sudah kuat dengan visual yang benar sekali memanjakan mata kita.
Selain itu scoring-nya sendiri sangat bagus dan menggugah hati sekali. Meskipun beberapa ada yang miss atau terkesan over sekali di beberapa adegan.
Kalau soal cerita dan lainnya kami angkat jempol. Namun soal durasi inilah yang jadi penyebabnya dan sepertinya harus ada perbaikan kedepannya, supaya ceritanya tidak kepotong sama sekali.
Nilai 8,5/10
