Layar.Id – Komite Piala Citra atau Festival Film Indonesia (FFI) 2023, baru mengumumkan daftar nominasi Piala Citra FFI 2023. Salah satu yang paling di tunggu adalah Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik.
Pembacaan daftar nominasi Piala Citra FFI 2023 ini diselenggarakan di Museum Nasional Jakarta pada hari Sabtu 14 Oktober 2023, sekitar pukul 16.30 WIB.
Beberapa Duta FFI dipercaya untuk membacakan Daftar Nominasinya.
Di antaranya Chicco Kurniawan, Putri Marino, Laura Basuki, Lukman Sardi, dan Christine Hakim.
Terangkum oleh tim Layar.id, kurang lebih ada 22 kategori Nominasi piala Citra FFI 2023 yang di bacakan pada sore tadi.
Dari 22 kategori yang di bacakan, salah satu yang menjadi sorotan adalah Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik Piala Citra FFI 2023. Berikut daftar nominasinya :
Daftar Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik Piala Citra FFI 2023 :
Daftar Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik FFI 2023
Tercatat ada 5 film yang terpilih oleh juri sebagai nominasi Film Cerita Panjang Terbaik, diantaranya;
1. 24 Jam Bersama Gaspar
Film yang di perankan oleh aktor ternama Reza Rahardian dan Laura Basuki ini merupakan adaptasi dari novel karya Sabda Aramandio berjudul sama.
24 Jam Bersama Gaspar digarap menjadi sebuah film oleh sutradara Yosep Anggi Noen, di produksi oleh Production House Visinema Pictures dan KawanKawan Media.
Sebelum di umumkan sebagai salah satu Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik pada ajang penganugerahan Piala Citra FFI 2023, pada hari Sabtu 14 Oktober 2023 kemarin.
Film ini juga sempat menjadi sorotan media, karena menjadi salah satu film Indonesia yang terpilih untuk tayang di Busan Internasional Film Festival 2023 (BIFF) pada 6 Oktober 2023 lalu.
Meskipun telah tayang di BIFF 2023 dan mendapat banyak nominasi di FFI 2023 ini, Film 24 Jam Bersama Gaspar belum tahu kapan pastinya akan tayang di bioskop.
Pihak Visinema sendiri sempat menyebut jika film ini akan tayang pada tahun 2024 mendatang.
Namun Visinema belum memberitahu kapan tanggal pasti penayangan perdananya.
Sebelum semakin penasaran, mari kita simak Sinopsisnya terlebih dahulu:
Film 24 Jam Bersama Gaspar menceritakan tentang kisah seorang pria bernama Gaspar (Reza Rahardian) yang merupakan seorang detektif swasta, yang sedang mencari petunjuk hilangnya sahabat kecilnya yang bernama Kirana.
Ia mendapatkan petunjuk dan mengarah ke salah satu Toko Emas. Kemudian berniat ingin merampok toko emas tersebut.
Gaspar mengincar sebuah kotak hitam misterius yang ada di dalam toko emas tersebut. Konon katanya kotak tersebut bisa membuat orang menjadi kaya raya.
Untuk melancarkan misinya, Gaspar lalu membentuk sebuah tim. Ia kemudian merekrut orang-orang untuk bekerjasama dengannya.
2. Budi Pekerti
Film Budi Pekerti merupakan film yang paling banyak mendapat Nominasi di FFI 2023.
Budi Pekerti merupakan film karya garapan sutradara Wregas Bhanuteja. Film ini di produksi oleh Rekata Studio, serta Kaninga Pictures, KG Media, Momo Films, dan Masih Belajar.
Di mainkan oleh beberapa aktor dan aktris hebat yaitu Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, Prilly Latuconsina dan Angga Yunanda.
Selain itu, film ini juga terpilih menjadi Official Selection di Toronto International Film Festival, yang digelar pada 7-17 September 2023 lalu, dalam section Discovery di Toronto, Kanada.
Film ini sangat relate dengan kehidupan yang sering kita alami sehari-hari. Dalam ceritanya film ini juga mengangkat dampak buruk dari Sosial Media.
Berikut sinopsisnya:
Film Budi Pekerti menceritakan tentang seorang guru BK yang bernama Bu Prani (Sha Ine Febriyanti), dalam sebuah kejadian dia terlibat peselisihan dengan pengunjung di pasar.
Kejadian tersebut berhasil direkam oleh seseorang dan diunggah ke media sosial. Unggah video tersebut membuat publik berasumsi tentang sikap Bu Prani yang dinilai tidak mencerminkan layaknya seorang guru.
Ia mendapatkan kecaman dan komentar negatif dari netizen. Dampak dari kecaman netizen itu tidak hanya menyerang Bu Prani. Tapi juga menyerang keluarganya.
Kedua anaknya dan juga suaminya terkena dampak hal tersebut, sehingga membuat hubungan keluarga mereka tidak harmonis.
Film Budi Pekerti ini kabarnya akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 2 November 2023 nanti
3. Like & Share
Film produksi Starvision Plus dan Wahana Kreator Nusantara ini di rilis pada tanggal 8 Desember 2022, merupakan karya sutradara Gina S. Noer.
Selain menjadi sutradara Gina S. Noer juga menjadi produser bersama Chand Parwez Servia.
Sebuah kebanggaan film ini juga ditayangkan di beberapa festival film internasional seperti Festival Film Internasional Rotterdam pada 27 Januari 2023.
Kemudian film Like and Share juga di tayangkan dalam Red Lotus Asian Film Festival pada 23 April 2023.
Berikut Sinopsisnya:
Like and Share berkisah tentang 2 gadis remaja yang bersahabat Regina Lisa (Aurora Ribero) dan Sarah (Arawinda Kirana).
cerita Like and Share berfokus pada eksplorasi pubertas dan seksualitas dua remaja perempuan yang bersahabat itu.
Persahabatan keduanya di uji saat Lisa terobsesi dengan pronografi yang membuat mereka akhirnya saling menjauh. Karena Lisa menjadi penyuka sesama jenis.
Tak hanya Lisa, ternyata Sarah juga menghadapi masalah terkait seksualitas, ia kecanduan pornografi.
Film ini juga sudah dapat di saksikan di platform streaming Netflix.
4. Sleep Call
Sleep call merupakan Film bergenre Thriller yang sudah tayang di bioskop sejak 7 September 2023 lalu.
Film ini merupakan karya dari sutradara Fajar Nugrohos dan di produksi oleh IDN Picture.
Laura Basuki di dapuk sebagai bintang utama film ini, ia akan beradu akting dengan Bio One. Menariknya film ini mengangkat tentang issue kesehatan mental.
Berikut Sinopsisnya:
Film Sleep Call menceritakan tentang seorang mantan pramugari bernama Dina (Laura Basuki), ia terjerumus dalam gelapnya dunia pinjol (pinjaman online) ilegal.
Hal itu membuat hidupnya semakin terbebani. Di sisi lain Dina juga merupakan sosok yang kesepiandan memiliki trauma.
Dengan banyaknya masalah yang ia hadapi Ia pun mencoba mencari kesenangan dalam hidupnya melalui sebuah aplikasi dating.
Saat mulai menggunakan aplikasi dating tersebut, dia merasa aplikasi tersebut bisa mengusir kesepian yang melanda dalam dirinya.
Dina berkenalan dengan sosok Rama (Juan Bio One) dari aplikasi dating itu. Sosok Rama digambarkan sebagai pria yang mempesona, namun penuh misteri.
Hal itu membuat Dina terpikat padanya, Keduanya pun kerap berkomunikasi melalui panggilan di malam hari atau yang biasa kita sebut Sleep Call.
Dina merasa nyaman dan kesepiannya hilang dan merasa menemukan kebahagiaan saat menjalani hubungan dengan Rama.
Rama bisa membuatnya sejenak melupakan masalah dan kesedihannya selama ini.
Sleep call yang awalnya menyenangkan bagi Dina tiba-tiba berubah menjadi sebuah teror yang mengancam nyawanya.
Baca Juga: Review Sleep Call: Penuh Twist dan Nyaris Sempurna
5. Women From Rote Island
Film Women From Rote Island yang yang rilis pada bulan Juli 2023 lalu ini merupakan karya sutradara Jeremias Nyangoen.
Women From Rote Island juga merupakan film yang di produksi olah Rumah produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema.
Film ini juga di dukung oleh lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (PPAI), karena mengangkat tentang issue kekerasan seksual terhadap perempuan.
Rizka Sakira selaku produser menyampaikan jika film ini hadir juga sebagai bagian kampanye, untuk menyuarakan ‘Stop Kekerasan’.
Yang berusaha di wujudkan melalui ide dan kreativitas dalam sebuah film yang berjudul Women from Rote Island.
Lokasi syuting Film Women From Rote Island ini berlokasi di Batu Termanu, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT),
Film ini juga di bintangi oleh artis lokal dari Nusa Tenggara Timur antara lain Irma Rihi sebagai Martha, Linda Adoe sebagai Orpa, Sallum Ratu Ke sebagai Bertha, dan Van Jhoov memerankan Damar.
Selain itu Film ini juga masuk menjadi nominasi di kategori A Window on Asian Cinema, pada ajang penganugerahan Busan Internasional Film Festival (BIFF) 2023, yang di adakan di Korea Selatan 6 Oktober 2023 lalu.
Berikut sinopsis Film Women From Rote Island :
Mengisahkan tentang Martha, 23 tahun, perempuan yang berasal dari pulau Rote Nusa tenggara Timur.
Ia merupakan TKI ilegal yang berada di Sabah, Malaysia. Martha bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit.
Tragisnya Marta mengalami pemerkosaan di perkebunan tempat ia bekerja. Ia mengalami depresi berat hingga harus tinggal di rumah penampungan.
Saat proses kepulangannya ke Indonesia, Ayah Martha meninggal dunia. Namun ayahnya berpesan jika ia meninggal tidak ingin di makamkan hingga putrinya itu benar-benar pulang.
