Indonesia akhir-akhir ini sedang mengkampanyekan diri untuk menjadi anggota tidak tetap dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB). Film, merupakan salah satu sarana kampanye tersebut, dan film ini nantinya akan disutradarai oleh Livi Zheng.
Livi Zheng yang juga merupakan sutradara Brush with Danger yang filmnya pernah masuk seleksi nominasi Piala Oscar pada 2015 lalu, mendapat kepercayaan untuk menyutradarai film Indonesia untuk PBB.
Film yang berjudul Indonesia: A True Partner for World Peace ini nantinya akan dipakai untuk kampanye pemerintah RI. Film ini akan diputar di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, dan di perwakilan Indonesia di seluruh dunia.
Untuk proses syutingnya, Livi Zheng melakukan pengambilan gambar di beberapa tempat mulai dari New York, Jakarta, dan Sentul Bogor. Di New York, Amerika Seikat, Livi melakukan syuting bersama Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB, Duta Besar Dian Triansyah Djani, dan tim PTRI di Markas Besar PBB dan di kantor PTRI.
“Di Jakarta kami syuting di Kementerian Luar Negeri untuk mengambil gambar Menteri Luar Negeri, Ibu Retno Marsudi, dan gedung bersejarah Gedung Pancasila. Sedangkan di Sentul kami syuting di Pusat Pemeliharaan Misi Perdamaian di Sentul bersama pasukan penjaga perdamaian TNI atau Kontingen Garuda TNI,” ujar Livi Zheng.
Keterlibatan Personel TNI dalam film Indonesia: A True Partner for World Peace
Syuting juga melibatkan banyak personel TNI. Ketika di Sentul, tak kurang dari 850 orang personel TNI dari Batalyon Mekanis TNI untuk misi perdamaian dan keamanan di Lebnanon (UNIFIL/United Nations Interim Force in Lebanon) ikut serta. Tak mau kalah, 309 personel Satuan Tugas Koordinasi Militer Sipil juga turut serta terlibat dalam film ini.
Selain itu, ada juga Satuan Tugas Perlindungan atau “Force Protection Company” yang juga ikut terlibat. Livi mengaku merasa terhormat dan senang bisa menyutradarai film kampanye negaranya.
“Sebagai WNI, ini adalah sebuah kebanggaan. Harapan saya, Indonesia akan menjadi anggota DK-PBB,” katanya.
Livi juga mengaku akan membuat film kampanye yang sinematik hingga bisa menggambarkan pengalaman dan kekuatan Indonesia.
“Jadi, kami menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang kami gunakan untuk layar lebar untuk menyampaikan sejumlah pesan. Pesan itu di antaranya bahwa Indonesia siap menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB,” tutupnya. (Edit/ Claudia)
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.