Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Indonesia

Kontroversi Film Naura dan Genk Juara, Begini Komentar LSF dan KPAI

Naura & genk Juara
Naura & Genk Juara

Terakhir diperbarui 16 Oktober, 2022

Belum lama diputar, film Naura dan Genk Juara telah mengundang kontroversi lantaran dituduh melakukan penistaan agama Islam. Bahkan kabarnya telah muncul petisi di change.org untuk memboikot film yang dibintangi oleh Adyla Rafa Naura Ayu ini.

Lantas benarkan film Naura dan Genk Juara melakukan penistaan agama seperti yang dituduhkan?

Lembaga Sensor Film Angkat Suara Terkait Isu Penistaan Agama Film Naura & Genk Juara

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Ahmad Yani Basuki mengatakan bahwa dalam film Naura & Genk Juara tidak ada konten yang berisikan penistaan agama.

“Film ini film musikal (seperti Petualangan Sherina). Berkisah tentang rombongan anak sekolah yang berkegiatan di sebuah hutan konservasi. Di tengah kegiatan itu ada 3 orang penjahat yang melakukan pencurian hewan dari kandang konservasi yang ternyata didalangi si petugas penjaga konservasi itu sendiri,” kata Ahmad Yani.

Naura & Genk Juara

Naura bersama 3 temannya

Ahmad pun menjelaskan bahwa memang dalam film Naura & Genk Juara ada adegan di mana penjahat yang berada di dalam hutan tengah ketakutan karena berpikir bahwa ada hantu. Alhasil penjahat tersebut membaca doa, tetapi doa yang dibaca salah.

“Yang dibaca salah, yaitu doa mau makan karena itu ditegur temannya. Doanya salah, doa makan. Ketahuan penjahatnya muslim yak arena dia baca doa itu, yang cenderung latah juga, tapi tidak ada penggambaran spesifik atau kesan penegasan bahwa muslim itu jahat,” terangnya.

Ahmad pun membandingkan kasus yang tengah dihadapi film Naura & Genk Juara dengan kasus korupsi di mana koruptornya melakukan doa ataupun shalat. Hal tersebut tidak serta merta mempresentasikan bahwa Islam atau umat Islam adalah jahat.

“Jika dihubung-hubungkan dengan penistaan agama, rasanya terlalu jauh berspekulasi. Kita tahu kalau pebjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa itu. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang istighfar, tetapi sekali lagi bagi LSF itu tidak serta merta menggambarkan pelecahan dan penistaan terhadap Islam.”

Naura & Genk Juara

Preskon Naura & Genk Juara

Ahmad pun meminta agar masyarakat tidak langsung menelan mentah-mentah kabar yang ada tanpa lebih dulu melihat bagaimana film Naura & Genk Juara sebenarnya.

“Untuk memahami film Naura & Genk Juara kiranya memang perlu menonton langsung filmnya dan akan semakin baik kalau pernah menonton film Petualangan Sherina, Home Alone dan atau Jenderal Kancil yang diperankan Ahmad Albar di masa kecilnya dahulu,” ujarnya.

Apa Kata Lembaga Perlindungan Anak Indonesia terhadap Kasus yang Menimpa Film Naura dan Genk Juara?

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya indikasi mendeskritkan agama tertentu dalam film tersebut.

Hal senanda turut dikatakan oleh Ketua Umum Indonesia Film Director Club (IFDC), Lasja F Susatyo. Ia menyebut bahwa film Naura dan Genk Juara adalah tontonan yang baik untuk anak-anak.

“Film Naura adalah film yang sehat untuk tontonan anak-anak. Sudah lama Indonesia tidak memiliki film musikal dan Eugene sudah membuat karya yang sangat baik. Harus kita apresiasi,” kata Lasja.

Naura dan Genk Juara

Naura

Lasja yang merupakan sutradara Bukan Bintang Biasa (2007) ini mengatakan bahwa tuduhan penistaan agama adalah hal yang berbahaya bagi anak-anak di bawah umur.

“Penggunaan dalil penistaan agama untuk hal yang paling innocent seperti tontonan anak malah menyuburkan bibit kebencian dari rasa curiga sejak usia dini. Ibu yang bijak adalah kunci dari pendidikan toleransi di negara ini,” jelas Lasja.

Pihak Asosiasi Produser Indonesia (Aprofi) menyayangkan adanya tuduhan tersebut disaat film anak di Indonesia sangatlah jarang. Padahal film Naura dan Genk Juara mengajarkan banyak hal positif bagi anak, tidak hanya sekedar tontonan yang menghibur saja.

“Saya cuma berharap pihak yang ramai membuat ini menjadi kontroversi untuk menonton kembali filmnya lalu menilai dengan pikiran jernih. Jangan apa-apa langsung dituduhkan penistaan agama.”

“Tolonglah bisa lebih bijak dengan memisahkan antar karya seorang filmmaker dengan pilihan politik yang pernah dia pilih,” kata Ketua Umum Aprofi, Fauzan Zidni.

Film Naura & Genk Juara bercerita tentang kisah petualangan Naura dengan 3 sahabatnya menangkap sindikat perdagangan hewan liar, Trio Licik. Berhasilkan Naura cs menangkap para penjahat tersebut?

 

 

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Film

Layar.id – Film horor Indonesia terbaru berjudul “Diwe: Hutan Larangan” akan segera menggebrak layar bioskop pada tanggal 4 Januari 2024. Disutradai oleh Bram Ferino...

Film Indonesia

Layar.id – Industri perfilman Indonesia telah banyak melahirkan genre dan alur cerita yang menarik dengan topik yang beragam. Sebagai contoh banyak film yang mengangkat tema...

Amazon Prime Video

Layar.id – Amazon Prime Video telah memutuskan untuk terus mendukung industri konten lokal dengan mengumumkan rencana peluncuran delapan film Indonesia baru. Dua di antaranya,...

Film Indonesia

Layar.id – Penuh inspirasi, salah satu film indonesia genre drama laga yang berjudul Pengejar Angin ini wajib sobat tonton. Apalagi Qausar Harta Yudana sebagai...