Terakhir diperbarui 27 Oktober, 2022
Call Me by Your Name merupakan film sensual yang bertema LGBT. Rencananya, film ini akan dibuat sekuel lanjutannya pada tahun 2020 mendatang.
Jakarta, Layar.id – Film Call Me by Your Name dikenal sebagai film bertema LGBT yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Film ber-genre drama romantis ini akan dirilis di bioskop Amerika pada tanggal 24 November 2017 mendatang.
Call Me by Your Name disutradarai oleh Luca Guadagnino. Naskahnya sendiri ditulis oleh James Gading. Film yang berdurasi 130 menit ini diprakarsai oleh studio Sony Pictures Classics.
Filmnya mengandung cerita yang sensual dan transenden, di mana film ini diangkat dari novel terkenal karya Andre Aciman. Reputasi film ini terus berfermentasi dan dipercaya menjadi salah satu master Oscar tahun depan. Kisah asmara dalam film tersebut telah banyak ditayangkan di festival film dan mendapat sambutan dari festival Sundance di Toronto.
“Meski Call Me by Your Name masih belum resmi masuk bioskop, tapi sutradara Luca Guadagnino sudah merencanakan sekuel selanjutnya.”
Baru-baru ini, sempat tersiar kabar baik untuk film ini. Meski Call Me by Your Name masih belum resmi masuk bioskop, tapi sutradara Luca Guadagnino sudah merencanakan sekuel selanjutnya. Guadagnino mengatakan ia akan mempersiapkan sekuel film ini, yang diperkirakan akan meluncur pada 2020. Tapi belum diungkapkan, apakah sekuel dan alur ceritanya akan konsisten dengan sekuel pertamanya?
“Jika dalam film, saya memasangkan usia Elio dengan usia Timothée, dalam waktu tujuh tahun yang akan datang, maka Timothée akan berusia 25 tahun.” tutur Guadagnino.
“Saya ingin melakukan sekuel selanjutnya, karena Timothée Chalamet, Armie Hammer, Michael Stuhlbarg, Amira Casar, Esther Garrel merupakan aset berharga.” kata Guadagnino saat duduk di BFI London Film Festival, seperti yang dilansir Screen Daily.
“Tekstur yang kita bangun bersama sangat konsisten. Mereka masih muda, tapi mereka tumbuh dewasa.” lanjutnya lagi.
“Kurasa Elio tidak akan menjadi pria gay.” kata Guadagnino. “Dia belum menemukan tempatnya. Saya dapat memberitahu Anda bahwa saya percaya dia akan memulai hubungan yang intens dengan Marzia (Garrel) lagi. ” terang Guadagnino menyudahi pembicaraan.
SINOPSIS
Berawal pada musim panas yang indah tahun 1983 di utara Italia, Elio Perlman (Timothée Chalamet), anak laki-laki Amerika-Italia berusia 18 tahun. Bocah lelaki yang dewasa sebelum waktunya ini menghabiskan hari-harinya di vila abad ke-17 milik keluarganya.
Hari-harinya ia isi dengan menulis, memainkan musik klasik, membaca, dan bermain dengan temannya, Marzia (Esther Garrel). Elio memiliki hubungan erat dengan kedua orang tuanya. Ayahnya (Michael Stuhlbarg), seorang profesor terkemuka yang memfokuskan diri dalam kebudayaan Yunani-Romawi. Sementara ibunya, Annella (Amira Casar), seorang penerjemah, yang menyukai hasil kebudayaan yang tinggi.
Intelektual Elio menunjukkan bahwa dia sudah menjadi orang dewasa yang sepenuhnya matang. Pada suatu hari, Oliver (Armie Hammer), seorang ilmuwan Amerika yang menawan tiba untuk magang musim panas tahunan, dengan tugas membantu ayah Elio. Elio dan Oliver menemukan “keindahan” yang memabukkan, yang membangkitkan hasrat mereka, selama musim panas. Musim panas tahun ini ternyata mengubah hidup mereka selamanya. (Edit/Claudia)
