Layar.id – Rizal Mantovani akan segera kembali ke layar lebar dengan proyek horor terbaru bertajuk Rumah Kentang The Beginning. Film ini diangkat dari mitos yang berkembang di Bandung, Jawa Barat, tentang sebuah bangunan mistis yang kerap beraroma kentang.
Film Rumah Kentang pun menjadi ajang reuni aktor Christian Sugiono dan Luna Maya, yang sebelumnya beradu akting dalam Sabrina. Film ini siap hantui bioskop mulai 21 November 2019.
Baca: Penasaran? Ini Dia Tampilan “Sonic” Versi Baru
RUMAH KENTANG
Film adaptasi mitos Rumah Kentang sebelumnya pernah diangkat ke layar, tepatnya pada 4 Oktober 2012 lalu. Di bawah arahan Jose Poernomo, film pertama Rumah Kentang dibintangi oleh Shandy Aulia, Tasya Kamila, dan Gilang Dirga.
Tujuh tahun berselang, rumah produksi Hitmaker Studios kembali dengan visualisasi legenda ini. Luna Maya dan Christian Sugiono dipasangkan sebagai suami istri penulis novel horor. Sayangnya, karya mereka tak begitu digemari pembaca. Mereka pun ditantang oleh redaksi untuk menulis kisah horor dari pengalaman sendiri.
“Penerbit bilang, kasih challenge ke kita. Kita harus bikin cerita menurut cerita kita sendiri. Pengalaman pribadi,”cerita Christian. Pasutri ini pun memilih menerima tantangan demi memiliki kisah horor yang nyata.
Baca: Nicholas Saputra Dinobatkan Jadi Duta Unicef
KATA PEMERAN
Aktor Christian Sugiono memang jarang terlihat di dunia hiburan saat ini. Selain tergantikan dengan bintang-bintang muda, ia pun disibukkan dengan pekerjaan di bidang teknologi internet dan digital. MBDC Media.
“Ini film horor kedua, sama Luna juga, bedanya kali ini sutradara Rizal Mantovani, dia berpengalaman dan bagus, why not ambil proyek ini,” kata Christian pada Rabu (13/11).
“Si director sama si produser selalu bilang kita ini chemistry terlihat selalu mendukung gitu. Selalu mendukung sebagai suami istri dan tim gitu,” cerita Christian karena dipasangkan dengan Luna Maya.
Baca: Rekomendasi Film Indonesia di Hari Ayah Nasional
Senada dengan suami Titi Kamal ini, Luna mengatakan bahwa Rumah Kentang sajikan sesuatu yang berbeda. “Ini sudah konsep ingin memberikan horor klasik, dari cerita, karakter, ambience, beda dengan film yang lagi tayang,” jelas Luna Maya (13/11).
“Ini mungkin cerita tahun 80-an, sehingga kita sebagai pemain mesti menyesuaikan dialog dan kata-katanya. Jangan sampai kita menggunakan kata-kata dan dialog yang lazim. Lebih ke itu saja sih, penyesuaian dan pemilihan kata,” papar Christian.
Baca: “Eggnoid” – Drama Adaptasi Webtoon Menuju Layar
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.