Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film

Review Possesion Kerasukan, Horror minim Jumpscare?

Layar.id – Okelah sebuah film terbaru dari Falcon Pictures ini berani keluar dari pakem. Bahkan kalau bisa bilang inilah film dengan nuansa paling beda. Tentu saja dengan tone di film ini jauh banget daripada beberapa model film yang ada di Falcon. Mungkinkah Review Possesion: Kerasukan ini bisa menjadi pilihan menarik?

Baik kita sedikit bahas cerita film adaptasi dari Possesion ini. Sebenarnya secara adaptasi cerita masih ikutin kisah yang sama. Namun, satu sisi ada ubahan yang menyesuaikan dengan beberapa bagian dari film tersebut. Dan apa yang bikin menarik lagi adalah film ini berikan kesan berbeda. Dari segi cerita maupun set lokasi apapun. Itulah dia kenapa film ini jadi menarik sekali.

Daripada lama-lama mending kita bahas dulu deh film ini.

Keberanian Angkat Cerita yang orang awam pun belum paham

Memang film ini sendiri punya hati untuk para sinefil dan teman-teman pecinta film. Tetapi buat orang awam, apakah bisa menerima itu? Jawabannya adalah belum tentu. Karena setiap orang bisa saja menerima atau bingung dengan alur cerita dari Possesion kerasukan ini.

Tetapi yang jelas, Razka Robby Ertanto sendiri bisa mengemas film tahun 1981 tersebut lebih ramah untuk orang lokal. Dengan sedikit bumbu hantu lokal dan beberapa lokasi yang mungkin saja sangat familiar sekali untuk ukuran orang Indonesia.

Andrzej Żuławski, sebagai penulis dan sutradara film ini turun tangan juga membantu Robby Ertanto untuk menelurkan kisah ini lebih menarik lagi. Selain itu penempatan waktu juga terlihat jelas kalau film ini fokusnya ke era 80-an awal. Tapi, koreksi dulu kayaknya ini lebih ke 70-an akhir daripada awal 80-an.
Menariknya adalah kesan yang mereka bangun ini bukanlah apa yang kalian lihat dari trailer itu sendiri. Melainkan pesan menarik yang tertanam jelas tentang Patriaki, Pelecehan Seksual, tekanan batin dan masih banyak lagi. Ini semua terjadi dalam setiap adegan.

Darius dan Carissa Kuat Secara Chemistry

Bayangin coba Darius Sinathrya berakting di layar lebar. Bukankah itu menarik? Jujur daya tariknya adalah dialog antara Faris dengan Ratna. Keduanya ini bisa saling mengisi satu sama lainnya. Bahkan dialognya ini bisa bilang lebih syahdu terdengar. Mungkinkah kalau ini bisa jadi standar baku film Indonesia.

Ya bisa saja seh, cuma dialog mereka berdua sendiri lebih bagus tanpa ada dukungan dari dialog antara pemain pendukung. Seolah semuanya ini muncul tanpa ada gambaran siapakah mereka. Ini jadi kelemahan minor namun masih bisa tolerir kok.

Selebihnya, ending yang begitu kuat dan memang balas dendam atas semua tuntutan terhadap wanita di zaman sekarang itu tidak relevan sekali. Mungkin kalian akan menemukan sepatah-dua patah kata yang mewakili kalau perempuan itu saat ini hanyalah objektifikasi seksual semata oleh para lelaki. Untuk nilainya  buat Review Possesion kerasukan adalah 3.5/5

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.

Baca Juga

Exit mobile version