Terakhir diperbarui 7 Februari, 2022
Jakarta, Layar.id – The Tinder Swindler adalah film dokumenter yang telah tayang pada 2 Februari dengan sutradara Felicity Morris yang pernah memproduseri serial Don’t F**k with Catas: Hunting an Internet Killer yang menjadi pemenang di Emmy Awards.
Anda tentunya bisa menonton film The Tinder Swindler melalui platform Netflix. Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata yang dialami perempuan di Norwegia yang menjadi korban seorang pria melalui aplikasi kencan Tinder, bernama Simon Leviev yang merupakan tokoh utama di dalam project ini yang dimainkan oleh Kristoffer Kumar.
Baca juga: Peringkat 27 Film Terbaik Marvel, Dari Iron Man Hingga Spider-Man: No Way Home
SINOPSIS THE TINDER SWINDLER
Film ini mengisahkan tentang Simon Leviev yang menampilkan diri sebagai sosok pria idaman bagi para perempuan. Selain itu, mempunyai finansial yang luar biasa, tampan, pandai memikat. Tentunya membuat perempuan jatuh hati karena perhatian yang dia berikan.
Guna melancarkan aksinya itu, Simon selalu mengajak korbanya mencicipi semua kemewahan yang di miliki sehingga membuat para perempuan percaya dengan semua cerita Simon. Bahkan Simon juga selalu memberikan janji kepada para korbannya. Mulai dari menjalin hubungan asmara sampai ke jenjang yang lebih serius, yakni menikah.
Dia juga kerap berpegian ke luar negari dengan alasan pekerjaaan dan mengaku mendapat masalah dari musuh yang telah mengincarnya. Simon kemudian melancarkan aksinya lagi dengan meminta bantuan finansial dengan alasan dia tidak dapat menggunakan kartu kreditnya.
Saat para korban percaya dengan alasan Simon, di situlah Simon mendapatkan banyak uang. Dengan tipu dayannya memanfaatkan korban yang membantunya dengan sukarela.
Hingga pada akhirnya, satu per satu para perempuan mulai sadar bahwa mereka sudah menjadi korban penipuan karena sudah memberikan pinjaman uang yang kemudian tidak juga dikembalikan oleh Simon. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi bahwa Simon menggunakan berbagai nama dalam menipu korbanya.
Berdasarkan kisah nyata
Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata dari seorang pria Israel yang bernama Shimon Yehuda Hayut. Dengan nama samaran ia berhasil memperdaya perempuan eropa hingga mengalami kerugian dengan total 10 juta dollar As kalau dirupiahkan setara 143,9 miliar.
Shimon Hayut memang sorang penipu ulung, pada tahun 2011 ia menjadi buronan polisi Israel atas kasus penipuan, namun berhasil melarikan diri ke Finlandia. Pada tahun 2015 ia kembali berurusan dengan polisi, kali ini di Finlandia dan berhasil dijebloskan ke penjara selama 2 tahun. Ia mendapat hukuman itu karena menipu 3 orang wanita.
Tahun 2017, ia kembali ke Israel, namun sebelum berhasil ditangkap ia kembali lolos dan diduga menuju eropa dengan identitas baru, Simon Leviev.
Dengan nama Simon Leviev, ia menjerat korbannya melalui aplikasi Tinder dengan menaruh bio bekerja di perusahaan LLD Diamonds. Ia juga mengaku anak dari pebisnis berlian Israel, Lev Leviev. Hal ini sampai membuat Lev Leviev melaporkannya ke polisi karena telah mencatut namanya.
Sejak tahun 2015 ia juga masuk dalam daftar buron di sejumlah negara, seperti Swedia, Denmark, Norwegia, Inggris, dan Jerman. Ia kemudian tertangkap karena menggunakan paspor palsu di Yunani pada tahun 2019.
Pada tahun 2019, setelah dideportasi kembali ke Israel ia akhirnya diadili dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara dengan dakwaan penipuan, pencurian dan pemalsuan identitas. Namun ia tetap menyangkal semua tuduhan atas dirinya.
Dimana Simon Leviev sekarang, apakah sudah bebas? Hm, dia cuma menjalani 5 bulan masa kurungan dan bebas karena berperilaku baik. Saat ini dia masih aktif sebagai selebgram dan kerap memamerkan foto dengan gaya hidup glamor dan mewah.
Namun sejak serial Netflix ini viral, sepertinya simon telah menghapus akun Instagram miliknya yang sebelumnya bernama @simon_leviev_official.
Dikutip dari Variety, aplikasi kencan Tinder juga telah memblokir akun Simon Leviev dari platfrom mereka. (Isl/Crs)
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.