Layar.id – Memasuki Sinopsis Praomook Episode 12, alur cerita semakin seru.
Tidak hanya konflik percintaan Mook dan Lan yang rumit, tapi konflik dalam keluarga Lan juga semakin rumit.
Sebelum lebih lanjut membahas Sinopsis Praomook Episode 12. Mari kita flashback sejenak tentang sinopsis Praomook Episode 11 yang lalu.
Lan mulai mencurigai kakak nya Lak dan juga Rawin yang menjadi dalang penyerangannya selama ini.
Disisi lain Marut semakin gencar ingin merebut hati Mook, segala cara ia lakukan untuk mendapatkan simpatik dari Mook.
Petch kecewa karena salah paham dengan trik yang di lakukan Marut.
Berita pernikahan Mook dan Lan tersebar di media sosial, Lan marah dan menuduh Mook yang membocorkan.
Marut tidak terima Lan memperlakukan Mook dengan kasar dan menuduhnya tanpa bukti. Kedua sahabat itu akhirnya bertengkar.
Dan di Sinopsis Praomook Episode 12 kali ini, Lan membuat sebuah gebrakan yang mengegerkan semua orang termasuk keluarganya.
Lan secara resmi mendirikan sebuah perusahaan bersama Marut dan meluncurkan sebuah aplikasi.
Ayahnya marah karena Lan berkata akan mundur dari perusahaan Ayahnya itu. Ayah dan anak itu akhirnya bertengkar hebat.
Untuk lebih lengkapnya mari kita simak Sinopsis Praomook Episode 12 berikut ini:
Lan menuduh Ayahnya dan Mook yang membocorkan Berita pernikahannya
Setelah Marut dan Lan bertengkar hebat di kolam renang, Marut membawa Mook pergi meninggalkan Lan yang tercebur di kolam renang.
Marut menenangkan Mook, dan memintanya untuk membiarkan Lan yang sedang emosi karena berita tersebut.
Ia juga mengatakan jika dia percaya bukan Mook yang menyebarkan berita itu.
Di meja makan Poom telah menyiapkan makanan untuk sarapan, Marut juga ada di sana.
Mook yang telah siap berangkat ke kantor di ajak untuk sarapan oleh Poom. Mereka bertiga akhirnya sarapan bersama.
Kemudian tak lama Lan datang, Poom menawarkan untuk sarapan bersama, tapi Lan menolaknya dan langsung pergi dari rumah.
Ternyata ia pergi menemui Ayah nya di rumah.
Sesampainya di rumah orang tuanya, Lan langsung marah-marah dan menuduh ayahnya yang menyebarkannya.
Ayah dan anak itu terus berdebat hingga membuat ibunya pusing. Ibu Lan kemudian memarahi suaminya dan juga Lan.
Ia lalu keduanya untuk membicarakan hal tersebut secara baik-baik. Kemudian ia menyuruh Lan dan suaminya untuk berangkat ke kantor.
Lan dan ayahnya juga langsung menyetop pertengkaran mereka sesaat, dan kemudian melanjutkannya lagi di luar rumah.
Saat mereka berdua berdebat di depan halaman rumah, tiba-tiba ibu Lan datang. Ayah dan Lan berpura-pura akur, kemudian ibu Lan menyuruh mereka berdua segera pergi ke kantor.
Di sisi lain, Nuch kesal saat membaca artikel soal pernikahan Mook dan Lan.
Sebelum bekerja, Mook menyempatkan waktu untuk berbincang bersama dengan Oak, tentang apa yang sudah terjadi.
Oak justru mengalihkan topik dan menyuruh Mook untuk menerima dan memberi kesempatan kepada Marut.
Petch pelaku penyebaran berita pernikahan Mook dan Lan
Marut meminta Poom untuk mencari tahu siapa yang menyebarkan berita soal pernikahan Mook dan Lan.
Poom menganalisa jika foto yang tersebar kualitasnya bagus, ada kemungkinan jika pelaku nya adalah orang yang hadir di pernikahan itu.
Marut langsung terlihat perkataan Petch kemarin ketika ia sedang marah dengannya. Marut mencurigai Petch lah yang menyebarkannya.
Di sisi lain, saat Mook baru datang ke kantor, kemudian di panggil oleh Nuch dengan sebutan istri wakil presiden.
Nuch sengaja mengejek Mook, dia juga mengancam Mook jika Lan tidak akan mencintainya.
Mook tidak memperdulikan ocehan Nuch, Mook justru semakin menyudutkan Nuch jika semua orang akan menyalakan dia karena menjadi seorang pelakor.
Kemudian Lan dan ayahnya juga baru sampai di kantor, ayah Lan menyuruh Lan dan Mook untuk ke ruangannya sekarang. Sedangkan Nuch di tinggal sendirian tidak ada yang peduli kepadanya.
Danai mengajak Nuch untuk berbicara di tempat sepi, ia marah kepada Nuch karena Nuch masih berusaha mendekati Lan.
Di sisi lain, Poom akhirnya mendapatkan identitas pelaku penyebaran foto pernikahan Mook dan Lan, ia langsung memberi tahu Marut.
Poom meminta Marut untuk tenang, karena pelakunya adalah Petch. Marut langsung emosi dan mengajak Petch untuk berbicara di luar.
Petch habis-habisan di marahi Marut, ia menyuruh Petch untuk introspeksi diri jika perbuatannya itu salah. Dia juga mengancam Petch akan memberhentikannya bekerja di kantor nya.
Marut meninggalnya sendiri, kemudian Petch sedih dan menangis di bawah hujan. Poom datang untuk menenangkannya.
Kemudian Petch akhirnya meminta maaf kepada Marut dan mengakui kesalahannya.
Marut menyuruh Petch untuk meminta maaf juga kepada Mook dan Lan.
Saat sudah di rumah Marut, Petch mengakui kesalahannya di depan Mook dan Lan, tapi dia enggan meminta maaf karena menurutnya tidak ada masalah jika pernikahan itu di ketahui publik.
Lan merasa kesal dengan adik iparnya itu, ia bahkan berkata agar Petch juga menyebarkan berita jika Mook dan Lan nanti bercerai.
Marut, Lan dan Poom mencurigai Lak dalang penyerang
Ibu Mook menelpon, dan ingin berbicara dengan kedua anaknya di rumahnya.
Mook dan Petch langsung menemui ibu mereka. Petch di marahi oleh ibunya karena ceroboh membocorkan soal pernikahan Mook dan Lan.
Ibu Mook juga merasa sedih melihat Mook yang paling menderita dalam masalah ini. Ibunya meminta agar Mook memikirkan kebahagiaannya sendiri.
Lan meminta bantuan Marut untuk mencari tahu siapa dalang penyerangan terhadap dirinya.
Ia berkata jika ia akan menjadi mangsa untuk memancing pelakunya keluar.
Kemudian mereka berdiskusi bersama Poom. Lan menyebut jika dia tidak lagi mencurigai Mook, tapi kini justru mencurigai Rawin dan kakaknya Lak.
Tapi dari dalam lubuk hatinya, ia tidak bisa terima jikalau benar Lak pelakunya.
Ia berharap jika kakaknya tidak terlibat dalam masalah ini, meskipun ia tahu kakaknya sangat membencinya.
Ternyata diam-diam Mook mendengar percakapan mereka, ia mengetahui jika saat ini kecurigaan mengarah ke Lak dan Rawin.
Lan menyendiri di balkon sambil minum bir, ia mengenakan diri karena masih tidak terima jika kakaknya terlibat.
Mook datang dan menyuruh nya berhenti minum, tapi Lan tidak mau. Lan yang sudah mabuk kemudian mengatakan agar Mook tidak usah ikut campur.
Dia mengatakan kepada Mook jika tidak ada satupun orang yang mengerti perasaannya.
Lan juga menyinggung soal perjodohan dirinya dengan Mook. Ia menyebut jika tidak mau mencintai Mook hanya karena menuruti permintaan ayahnya.
Tapi ia juga mengatakan jika dia tidak bisa membenci Mook, kemudian ia bertanya kepada Mook tentang perasaan Mook sebenarnya.
Lan bahkan memaksa akan mencium Mook. Mook merasa tertekan dan kemudian Marut datang memisahkan Lan dan Mook.
Penyerangan itu muncul kembali
Keesokan harinya, Lan mulai menjalankan strategi untuk mencari tahu siapa pelakunya.
Saat sampai di kantor, Lan mengikuti Rawin dari belakang. Rawin menyadari jika ada yang mengikutinya, ketika Lan menepuk pundak Rawin ia langsung melawannya.
Lan juga langsung mengingat-ingat kesamaan gaya penyerangan si pelaku.
Rawin terkejut ternyata itu Lan, Lan meminta maaf karena mengejutkan nya. Ia kemudian mengatakan ingin membahas soal pekerjaan dengan Rawin.
Kemudian Lan menemui kakaknya di ruangannya. Lak menyuruhnya pergi karena tidak ingin di ganggu.
Tapi Lan menegaskan kepada kakaknya jika ia tidak akan menerima posisi yang diberikan ayahnya, karena ia akan mendirikan perusahaan sendiri.
Lak meminta Lan untuk membuktikan ucapannya. Lak masih menganggap remeh Lan dan meragukan jika adiknya bisa membangun bisnisnya sendiri.
Lan meninggal ruangan Lak dengan raut wajah kesal karena di remehkan kakaknya.
Kemudian ia bertemu dengan Nuch, Lan mengajak Nuch untuk membicarakan urusan bisnis di kantor Marut.
Mereka berdua berpapasan dengan Mook, tapi Mook tidak memperdulikan mereka.
Kemudian Mook menoleh karena ada seseorang pengendara motor yang akan menembak Lan.
Ia langsung mendorong Lan sampai terjatuh. Lan dan Nuch tentu saja memarahi nya, ia mengatakan jika ada yang ingin menembaknya.
Kemudian orang pengendara motor itu memasukan pestol nya dan mengganti dengan Hp, seolah-olah sedang menelpon seseorang.
Mook kemudian berkata jika ia salah dan hanya paranoid. Mook kemudian pergi meninggalkan Nuch dan Lan.
Lan dan Nuch kemudian sampai di kantor Marut. Mereka ingin berdiskusi tentang acara peresmian perusahaan dan peluncuran aplikasi baru yang di ciptakan Lan dan Marut.
Petch kesal melihat kedatangan Nuch di kantornya, ingin memberitahu Mook jika Nuch ada di sana bersama Lan.
Tapi kemudian Petch mengubah strategi, ia menghubungi Mook minta di jemput karena ia sedang sakit.
Mook sedih melihat Nuch mencium Lan
Marut, Lan, Poom dan Nuch berdiskusi di ruang meeting. Melihat Lan dan Nuch sedang serius berdiskusi, Marut langsung Poom ke luar, dan berpura-pura jika dia ada meeting.
Mook kemudian sampai di kantor Marut untuk menjemput Petch. Petch kemudian mengajak Mook ke atas, pura-pura ingin minta izin kepada bos nya.
Padahal Petch ingin memberitahu jika ada Nuch di sana. Nuch melihat kedatangan Mook dan sengaja memanas-manasinya.
Nuch terus menggoda Lan, hingga menciumnya. Mook dan Petch terkejut melihat Nuch mencium Lan, Marut tiba-tiba datang dan mengajak Mook turun.
Lan kemudian tersadar jika Mook melihatnya yang baru saja di cium Nuch, ia ingin sekali menyusul Mook tapi di tahan oleh Nuch.
Marut mengerti jika Mook sedih melihat kejadian tadi, ia kemudian memeluk Mook dan berusaha menenangkannya.
Petch dan Poom melihat Marut sedang memeluk Mook, Petch sedih dan juga cemburu.
Kemudian Mook meminta izin akan membawa Petch pulang karena sedang sakit.
Nuch dan Lan melanjutkan diskusi mereka, kemudian Lak menelpon Nuch. Nuch mengangkat teleponnya di luar ruangan.
Lak menanyakan perkembangan protect yang dilakukan Nuch dan Lan, tapi ia menjelaskan belum ada perkembangan apapun.
Diam-diam ternyata Poom dan Marut mendengar percakapan Nuch dan Lak. Marut meminta Poom menyelidiki Nuch.
Di sisi lain, Rawin mengingatkan Lak untuk tidak terlalu percaya dengan Nuch. Karena diam-diam ia sempat melihat saat Danai berbicara dengan Nuch, tapi sayangnya ia tidak mendengar apa-apa.
Mook ingin mengakhiri kontrak dengan ayah Lan
Sesampainya di rumah, Mook menegur Petch karena ingin memisahkan Lan dan Nuch.
Mook mengatakan kepada adiknya itu, jika ia sudah tidak peduli dengan hubungan Lan dan Nuch, karena ia telah lelah mempertahankan orang yang tidak mencintainya.
Mook kembali dari rumah ibunya hingga larut malam, Lan cemas menunggu nya pulang.
Saat mendengar langkah kaki Mook datang, ia berpura-pura tidak melihat dan duduk santai sambil minum bir.
Mook langsung berjalan menuju kamar, Lan kemudian curi-curi pandang memperhatikan Mook.
Di dalam kamar Mook merenung memikirkan perkataan ibunya tadi. Ibunya kembali mengingatkan Mook agar ia harus memikirkan kebahagiaannya.
Ibunya rela kehilangan rumah, yang penting putri nya bahagia, ibu Mook juga akan menerima semua keputusan Mook, jika ingin mengakhiri kontrak pernikahan.
Keesokan harinya Mook mendatangi ayah Lan di rumahnya. Ia ingin mengakhiri perjanjian kontrak pernikahannya dengan Lan, dan membawa berkas perjanjian itu.
Belum sempat membuka berkas itu, kemudian Lan mengirim pesan ke ayahnya, lalu istrinya berteriak dari ruang tengah.
Mook dan ayah Lan terkejut dan langsung menghampiri ibu Lan. Mereka terkejut melihat berita di televisi soal peluncuran aplikasi dan peresmian perusahaan baru Lan.
Ibunya begitu takjub dan bangga kepada putranya itu. Kemudian ayahnya menanyakan hal itu kepada Mook apa ia mengetahuinya? Mook menjawab bahwa ia tidak tahu soal ini.
Lan mendirikan perusahaan, dan ingin keluar dari perusahaan Ayahnya.
Tidak hanya soal peresmian perusahaan baru nya, secara mengejutkan Lan juga mengatakan jika ia berencana akan berhenti dari perusahaan Ayahnya.
Lak dan Danai melihat berita itu, dan mereka merasa kesal ternyata Lan membuktikan perkataannya.
Ayahnya menelpon Lan dan memintanya untuk pulang. Sesampainya di rumah Lan habis di marahi oleh ayahnya.
Ayah Lan tidak terima jika Lan mengundurkan diri dari perusahaannya.
Lan memberi tahu jika ia hanya ingin membuktikan bahwa ia bisa dan tidak bodoh. Karena selama ini ia merasa di remehkan oleh ayah dan kakaknya.
Lan mengatakan jika ayahnya gagal menjadi ayah yang baik baginya, dan kemudian ayahnya menamparnya.
Ayahnya merasa sangat menyesal karena telah menampar Lan, Lan langsung pergi meninggalkan ayahnya. Dan Mook mengikutinya, kemudian ia berpapasan dengan Lak.
Lak memarahi adiknya itu, karena keputusannya bisa merusak kredibilitas perusahaan. Lan kemudian berkata agar kakaknya tidak perlu lagi menghawatirkan posisi itu.
Karena ia akan fokus dengan perusahaannya sendiri. Lan kemudian pergi meninggalkan rumah, dan Mook mengejarnya.
Lan mengatakan jika ia ingin sendiri, dan Mook tidak usah sok peduli dengannya.
Ternyata Lan pergi menyendiri di tepi danau dekat rumah marut, Mook menghampirinya.
Lan mengusir Mook, tapi Mook justru menyemangati Lan. Ia mendukung semua keputusan Lan, dan ia mengatakan jika Lan hebat lalu memeluknya.
Demikian pemaparan Sinopsis Praomook Episode 12, tunggu sinopsis Praomook 3 episode akhir berikutnya.
Sumber artikel : VIU
Sumber Foto : VIU
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.