Layar.id – Sukses menjadi film Indonesia nomor satu di Prime Video memiliki sebuah kisah romansa dan drama menarik. Berikut ulasan sinopsis Dunia Tanpa Suara.
Penggemar film indonesia sudah tidak asing lagi dengan Hanung Bramantyo, salah satu sutradara indonesia yang hebat. Kali ini ia mendapatkan kepercayaan dari MD Pictures menjadi sutradara Dunia Tanpa Suara. Awalnya ia menolak menjadi sutradara film ini karena sudah bosan dengan cerita love story yang tokohnya anak muda.
Namun, setelah membaca skenario Dunia Tanpa Suara, Hanung Bramantyo menemukan suatu yang menarik. Bahwa film ini menyajikan kisah cinta remaja tapi dihadirkan dengan bahasa isyarat. Akhirnya Hanung Bramantyo setuju menjadi sutradara Dunia Tanpa Suara.
Selain itu, film ini bertabur aktor dan artis papan atas. Seperti Caitlin Halderman sebagai Arissa, Maxime Bouttier sebagai Ezra, Nasya Marcella sebagai Kania, Dian Nitami sebagai Elena. Kemudian pemeran pendukung oleh Bagas Pratama Saputra sebagai Adis, Chindy Karomah sebagai Yanah, Lia Nur Rochma S.Sos sebagai Puput, Riyanto Tan Ageraha sebagai Toha, Iwan Satryawan sebagai Ayah Kania, dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana Hanung Bramantyo menghadirkan kisah cinta remaja dengan bahasa Isyarat? Simak sinopsis Dunia Tanpa Suara berikut ini.
Baca Juga: Pemeran Kultus Iblis, Film Horor Terbaru Starvision Plus
Sinopsis Dunia Tanpa Suara
Arissa seorang gadis tuna rungu, penulis sebuah channel media sosial “Dunia Tanpa Suara.” Ia memiliki seorang sahabat bernama Kania.
Suatu hari, Kania dan Arissa janjian bertemu di sebuah kedai teh baru buka, “Teh Yang Bercerita.” Di sana, Kania mengenalkan Arissa dengan Ezra Iskandar Dinata, seorang laki-laki tampan dengan senyumannya bak pelangi yang menghidupkan warna langit setelah turun hujan.
Namun, Arissa yang tidak bisa mendengar, menuliskan namanya di sketch book berwarna biru langit. Ia juga menuliskan tidak bisa bicara dan mendengar lalu memberikannya pada Ezra.
Ezra membalasnya dengan senyuman lebar dan mengatakan Arissa keren dengan bahasa isyarat. Arissa baru pertama kali menemukan seseorang yang memberikannya respon semangat. Biasanya, orang melihatnya dengan rasa kasihan, tapi kali ini berbeda.
Arissa dan Ezra sering bertemu dan pertemuan itu berjalan dengan baik. Tapi mama Arissa, satu-satunya yang dimiliki Arissa tidak mengizinkan anaknya untuk semakin dekat dengan Ezra. Mama Arissa mengatakan, “Tidak ada cinta yang bisa bertahan kalau satu pihak tak bisa berbagi kata-kata.”
Baca Juga: Pemeran Film Kapan Hamil?
Begitu juga dengan Kania memiliki perasaan yang sama dengan Arissa terhadap Ezra meminta sahabatnya itu untuk mundur. Lalu apakah Arissa tetap mundur karena melihat Kania lebih sempurna, bisa mendengar dan bicara untuk Ezra? Apakah Ibu Arissa tetap menolak hubungan anaknya dengan Ezra?
