Layar.id – Bagi para sinefil kagetan, David Fincher adalah sosok sesembahan bersama film-film rilisan Criterion. Mereka memuja Se7en, Zodiac, Fight Club hingga Mank bagaikan Mandra yang memuja Munaroh tanpa syarat.
David Fincher adalah rujukan utama bagaimana film harus dibuat. Sama seperti para pemuja Joko Anwar yang habis-habisan membahas bagaimana teori dan rahasia Pengabdi Setan 2 tanpa menyadari kalo itu film jelek. Tapi membandingkan David Fincher dengan Joko Anwar jelas seperti membandingkan Andrea Pirlo dengan Jimmy Suparno.
Baca juga: Tencent Kembalikan Akhir Orisinal Fight Club
Dan yang pasti, semua mengakui kehebatan David Fincher yang selalu terlibat dalam semua proses pembuatan film mulai dari cerita, script, tata rias, pengambilan gambar, dan lainnya.
Namun, para sinefil kagetan mungkin tidak bisa melakukan tarian ritual sebelum menonton The Game andaikan David Fincher memutuskan untuk menyudahi karirnya sebagai sutradara setelah menyelesaikan film debutnya: Alien 3 (1992).
Sinopsis Alien 3
Setelah berhasil menghabisi Ratu Xenomorph bersama pesawat luar angkasa Sulaco, kapsul Ellen Ripley (Sigourney Weaver), Kopral Hicks, Newt, dan Bishop si android mendarat di sebuah institut perbaikan akhlak alias lapas bernama Fiorina 161.
Ripley yang dibangunkan oleh dokter kepala lapas bernama Jonathan Clemens (Charles Dance) yang memberi informasi bahwa hanya dia yang selamat.
Ripley lantas mendesak Clemens untuk segera melakukan otopsi pada jasad Newt dan dirinya sebagai tindakan pencegahan adanya embrio Xenomorph dan segera membakar jasad Hicks. Kepala sipir Harold Andrews (Brian Glover) dan asistennya Francis Aaron (Ralph Brown) menolak saran Ripley dan menganggap Ripley hanya akan membawa keresahan bagi para napi perihal teror alien.
Namun otopsi tetap dilakukan. Tidak ada embrio di jasad Newt maupun tubuh Ripley. Kopral Hicks mendapatkan upacara pemakaman yang dipimpin oleh Leonard Dillon (Charles S Dutton), pemimpin napi.
Ternyata, ada Xenomorph yang ikut terbawa bersama kapsul dari pesawat Sulaco. Xenomorph tersebut memakai tubuh anjing bernama Spike milik salah satu napi sebagai inang.
Ripley kemudian menemukan Bishop (disuarakan oleh Lance Henriksen), android yang sudah rusak di tempat sampah dan memperbaikinya. Dan Bishop memberi Ripley informasi jika kedatangan mereka ke tempat tersebut turut membawa Xenomorph dan sudah diketahui oleh korporat Weyland-Yutani.
Review Alien 3
Awalnya, cerita mengenai Alien 3 berlatar koloni luar angkasa dengan sistem pemerintahan ala Soviet. Namun 20th Century Fox menolak ide tersebut karena Perang Dingin dirasa seperti anak Betawi: ketinggalan jaman.
Ide cerita kedua adalah berlatar di koloni biarawan hi-tech. Namun kembali ide ini ditolak. Hasilnya adalah lapas dengan pemimpin mirip biarawan. Produksi bahkan sudah dimulai sebelum naskah selesai.
20th Century Fox lantas memilih David Fincher yang hanya punya pengalaman sebagai sutradara video klip dan kru film Star Wars: Return of the Jedi.
David Fincher memang sudah menunjukkan bakatnya. Namun pemilihannya oleh 20th Century Fox adalah sebagai sutradara yang masih hijau, David Fincher pasti akan lebih mudah diatur.
Namun terbukti, jenius macam David Fincher bukanlah sosok yang bisa diatur. Dirinya ingin terlibat dalam semua departemen bahkan turut mendesain Xenomorph. Dan menggarap sekuel film yang pada dua seri awal ditangani oleh veteran macam Ridley Scott dan James Cameron jelas bukan pekerjaan mudah.
Hasilnya adalah sebuah karya yang nanggung dan malah menjadi slasher alih-alih fiksi ilmiah penuh filosofi mengenai jahatnya sebuah korporasi yang diwakilkan oleh Xenomorph.
Semua frustasi. Fans Alien kesal dengan keputusan untuk “mematikan” Hicks. David Fincher frustasi dengan tekanan yang dia dapat dalam debutnya dan lantas menyebut jika tidak ada yang membenci Alien 3 sebenci dirinya. Secara keseluruhan, Alien 3 masih layak untuk dinikmati. Meski tidak ada perasaan terisolasi seperti dalam dua seri sebelumnya.
Alien 3 hampir menjadi liang lahat bagi David Fincher. Beruntung, dirinya tetap memutuskan untuk tetap menggarap film.
Jika tidak mungkin para sinefil kagetan tidak bisa berujar:
“Ya ampun gue baru tau kalo Alien 3 itu filmnya David Fincher. Kemana aja gue?!”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.