Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film

Ulasan Film: “Gundala”

Terakhir diperbarui 7 Oktober, 2022

Layar.id Sancaka tak suka petir yang menurutnya selalu mengicar dirinya sejak dulu. Suatu hari dia menyadari reaksi tubuhnya pada sengatan petir tidaklah wajar. Dia kini memiliki kekuatan super.

Tidak ada ekspektasi apapun ketika memasuki studio bioskop untuk menyaksikan Gundala. Mungkin itu pulalah yang membuat apa yang tersaji di layar jadi terasa lebih menyenangkan. Film perdana dari jagat Bumi Langit ini memberi standar yang cukup elegan di samping beberapa hal yang bisa diperbaiki ke depannya.

Baca: Mengulik Film Breaking Bad, “El Camino”

RELUCTANT HERO

Gundala berkisah tentang perjalanan seorang anak bernama Sancaka yang terpaksa hidup seorang diri hingga dewasa. Sebagai sebuah kisah awal pahlawan, Gundala menyajikan latar belakang Sancaka dengan cukup apik di bagian pertama film. Kita diajak melihat bagaimana Sancaka perlahan berubah menjadi sosok jagoan yang kenyang kehidupan penuh ketidakadilan.

Namun, keputusan sutradara dan penulis naskah Joko Anwar untuk mendedikasikan cukup banyak waktu di masa kecil Sancaka memiliki efek negatif. Alur cerita Gundala terkesan kurang seimbang. Bagian kedua film terasa begitu padat dan mengalir cepat, sangat kontras dengan di awal. Kemunculan karakter baru silih berganti menyapa penonton. Porsi cukup besar di awal film harusnya bisa digunakan untuk mengembangkan karakter lain agar tidak terkesan terburu-buru dan membingungkan. Sebab, sulit berinvestasi pada urgensi karakter bila kita belum mengenal motifnya dengan baik.

Baca: Trailer “The King” Tiba, Timothee Chalamet Perankan Henry V untuk Netflix

Adegan berkelahi di film ini juga bukanlah yang paling unik. Banyaknya demo dan perkelahian massa tidak memberikan hal baru yang berkesan. Setelah tiga kali berulang, terasa lelah melihat koreografi baku hantam yang sama. Namun, hal ini hanyalah kritik minor yang tidak mempengaruhi pengalaman menonton Gundala.

Secara keseluruhan, Gundala adalah film menghibur dengan deretan pemeran yang sangat solid. Abimana Aryasatya sebagai Sancaka sungguh terlihat sebagai reluctant hero yang mumpuni. Demikian pula di bagian peran pendukung dengan Bront Palare (Pengkor), Lukman Sardi (Ridwan Bahri), Ario Bayu (Ghazul), dan Tara Basro (Wulan) menyajikan akting meyakinkan di peran masing-masing.

Baca juga: Tom Holland Tetap Menanti “Spider-Man 3” Meski Pisah dengan Disney

 

Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.

Baca Juga

Film

Layar.id – Mungkin sudah saatnya Ali Topan ini jadi sebuah film yang buat semua orang berpikir. Kalau semudah itu sebuah perlawanan terhadap tirani penguasa...

Sinopsis

Layar.id – Tahun 2024 menjadi tahun yang menakutkan bagi para pecinta film Indonesia. Pasalnya, industri perfilman Tanah Air siap menyuguhkan beragam film horor yang...

Film Asia

Layar.id – Proksi menjadi film pertama Malaysia pada tahun 2021 yang sukses angkat kisah kejahatan di dunia maya.  Film cyber thriller ini mengisahkan seorang...

Sinopsis

Layar.id – Aktor tampan,almarhum Ashraf Sinclair, sampai saat ini namanya masih terkenal. Untuk itu, bagi kamu yang merindukan aktingnya segera nonton film terakhirnya berjudul...

Exit mobile version