Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Indonesia

4 Film Terbaik Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia

film terbaik usmar ismail
Daftar Film terbaik Usmar Ismail

Terakhir diperbarui 4 April, 2023

Jakarta, Layar.id – Mendekati Hari Film Nasional, tidak lengkap rasanya bila tidak membahas Usmar Ismail. Beliau adalah Bapak Perfilman Indonesia yang mempelopori berkembangnya dunia perfilman produksi Indonesia.

Hari ini, 20 Maret, menandai hari lahirnya Usmar Ismail di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tahun 1921. Sebelum tahun 1945, beliau pernah bersama pemuda Indonesia lainnya berjuang melawan penjajah Belanda. Setelah kemerdekaan, ia menjadi pemimpin redaksi Harian Rakjat di Jakarta.

Kontribusinya di dunia perfilman dimulai pada awal tahun 1950-an. Saat itu, ia mendirikan Perfini, studio film pertama di Indonesia. Kemudian, Usmar Ismail dan rekan-rekannya membuat film Indonesia pertama yang bertajuk “Darah dan Doa“.

Tahun 1961, setelah belajar sinematografi di Amerika, beliau melahirkan karya Pedjuang. Ini adalah film Indonesia pertama yang tayang di festival film internasional. Lebih tepatnya, karya sang sutradara ini tayang di Festival Film Internasional Moskwa ke-2.

Setelah itu, Usmar Ismail terus mengalami naik turun dalam karirnya sebagai sutradara. Hal ini tidak lepas dari gejolak politik dan ekonomi pada masa awal kemerdekaan. Namun hal ini tidak menghalangi banyak meninggalkan karya ikonik.

Tahun lalu, tepat setelah 50 tahun kepergiannya, Usmar Ismail mendapatkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada Hari Pahlawan (10/11). Berikut ada 4 film terbaik Bapak Perfilman Indonesia.

Baca juga: Film Keluarga “Ngeri Ngeri Sedap” Segera Tiba di Bioskop

1. Darah dan Doa

Film Usmar Ismail, Darah dan Doa (1950) (sumber: Spectra Film Exchange)

Film Darah dan Doa adalah film Indonesia pertama yang pernah ada. Karena film yang juga berjudul Long March of Siliwangi ini dimainkan, disutradarai, dan dibiayai oleh orang Indonesia.

Tanggal syuting pertama film ini, 30 Maret, sekarang diperingati sebagai Hari Film Nasional.

Rilis tahun 1950, Darah dan Doa mengisahkan sebuah perjalanan panjang pasukan Divisi Siliwangi kembali ke pangkalan awalnya. Rombongan tentara ini dipimpin oleh Kapten Sudarto. Namun dalam perjalanannya, Sudarto yang sudah beristri justru terlibat cinta dengan seorang gadis Jerman di pengungsian.

2. Tiga Dara

Film terbaik Usmar Ismail, Tiga Dara (sumber: Perfini)

Rilis tahun 1956, Tiga Dara merupakan film komedi musikal yang dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Ketiganya berperan sebagai kakak beradik Nunung, Nana, dan Nenny. Mereka tinggal bersama nenek dan ayahnya yang sibuk bekerja.

Suatu hari, sang nenek mulai menggebu-gebu menjodohkan Nunung, sang kakak. Hal ini karena ia khawatir tidak bisa melihat pernikahan cucunya sebelum pergi selamanya.

Film ini bahkan masih relevan di masa kini. Bahkan Tiga Dara sudah pernah mendapat remake beberapa kali.

Tiga Dara tidak hanya sukses di box office, tetapi juga menang penghargaan dan tampil di Festival Film Venesia 1959.

3. Lewat Djam Malam

Film terbaik Usmar Ismail, Lewat Djam Malam (sumber: Perfini)

Lewat Djam Malam rilis tahun 1954, bercerita tentang seorang bekas pejuang bernama Iskandar (AN Alcaff). Ia adalah mantan tentara yang kesulitan kembali ke kehidupan damai. Ia juga kesulitan menemukan tujuan hidup dan pekerjaan.

Suatu hari ia berkumpul bersama teman sesama bekas tentaranya. Dari situ, ia harus menghadapi kenyataan telah membunuh seorang gadis dan keluarga tidak bersalah atas perintah komandannya. Bahkan sang komandan merebut harga mereka dan memulai bisnis baru besar-besaran.

4. Enam Djam di Jogja

Film terbaik Usmar Ismail, Enam Djam di Jogja (sumber: Perfini)

Film ini merupakan karya kedua Usmar Ismail yang diproduksi oleh Perfini. Judulnya sendiri mengacu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Jogja.

Hanya saja, film Enam Djam di Jogja dikemas secara fiktif karena kurangnya dokumen resmi terkait peristiwa tersebut.

Dalam sejarah, pendudukan 6 jam di Jogja yang saat itu dikuasai oleh Belanda memiliki efek besar pada kemenangan atas Agresi Militer Belanda 2.

Dalam film ini, Anda akan melihat bagaimana rakyat, tentara, dan pemerintah bekerjasama. Film Enam Djam di Djogdja sukses besar hingga tayang di TVRI sampai era 1980-an.

 

Sumber dan foto: berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.

Baca Juga

Sinopsis

Layar.id – Film Tiga Dara adalah hasil karya sutradara Usmar Ismail yang pertama kali rilis pada tahun 1957 dengan genre drama-komedi. Pada masa itu,...

Film Indonesia

Layar.id – Merayakan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret, Layar bagikan pilihan film Indonesia dengan berbagai genre! Selain mengisi waktu luang, menoton...

Film Indonesia

Layar.id – Dalam rangka memperingati hari Film Nasional, penulis akan menyajikan 3 rekomendasi film horor terbaik di Indonesia. Genre horor merupakan salah satu genre...

Film

Layar.id – Hari Film Nasional (HFN) jatuh tiap tanggal 30 Maret, dimana pada tahun ini di peringati sebagai perayaan yang ke-73 tahun. Hari Film...

Exit mobile version