Terakhir diperbarui 22 November, 2021
Jakarta, Layar.id – Drama Bloody Romance adalah seri web China yang mengadaptasi sebuah novel tulisan Ban Ming Ban Mei.
Dari judulnya saja sudah sangat jelas dan tepat untuk menggambarkan isi ceritanya. Yaitu, sebuah cerita dengan adegan yang mendebarkan dan provokatif.
Penggarapan drama ini memang sangat luar biasa keren. Tampilan gambar, kostum, adegan demi adegan yang mengesankan.
Plot ceritanya pun sangat kental dengan cerita seorang wanita pembunuh, romansa cinta terlarang dan pertaruhan hidup yang tinggi.
Itu sebabnya, para penggemar drama China yang seperti ini, harus dan wajib nonton Bloody Romance.
Bloody Romance disajikan dalam 36 episode, dan rilis pada 24 Juli 2018 yang lalu. Namun, debaran dalam adegannya masih terasa bagi para penggemar serial Cina yang epik dan penuh dengan romansa.
Drama serial web ini dapat disaksikan di YouTube atau melalui web Viki dan Youku.
Baca Juga : Mendebarkan Dan Provokatif BLOODY ROMANCE – Layak Disimak!
Latar Belakang Cerita
Banyak orang yang mati pada saat masa-masa terjasi peperangan di antara beberapa dinasti.
Orang-orang yang masih hidup, berjuang untuk bertahan hidup dengan melakukan berbagai pekerjaan.
Bloody Romance menceritakan kisah Qi Xue (Li Yi Tong), seorang gadis yang dikirim oleh ayahnya untuk menjual sebungkus herbal di kota. Namun rupanya Qi Xue dijual ke rumah bordil dengan harga sekarung beras. Di rumah bordil ini ia hampir diserang, sampai seorang pembunuh wanita bernama Liu Guang (Puff Guo) membunuh pria itu menggunakan payung yang dihiasi dengan bunga merah.
Tidak dapat memahami pengkhianatan ayahnya, Qi Xue mendapat tawaran memulai hidup baru oleh penyelamatnya. Dengan syarat bahwa sebelum matahari terbenam, dia harus menemukan Gui Hua City.
Gui Hua City adalah tempat terkenal sebagai tempat para pembunuh wanita.
Sementara Qi Xue tidak memenuhi persyaratan, yang akhirnya ia memasuki Gui Hua City dengan identitas baru. Ia pun merubah namanya menjadi Wan Mei.
Bersama dengan Chang An (Qu Chu Xiao) seorang pria yang selalu ada disisinya, sekaligus menjadi pelayan dan gurunya, Wan Mei berlatih hingga memenuhi syarat menjadi pembunuh bayaran.
Plot Cerita yang Segar
Cerita semacam ini adalah salah satu cerita yang padat dengan aturan dan referensi berganda terkait dengan peristiwa masa lalu.
Ada begitu banyak hal yang harus dipertimbangan. Mengingat latar belakang itu, maka alur ceritanya menyediakan banyak sekali konflik, keputusan moral dan hal-hal yang cukup sensitif.
Dengan begitu, para pemirsa akan mendapat suguhan sebuah hiburan dengan nuansa dan sensasi yang baru.
Gui Hua City sendiri memiliki latar belakang yang kaya dengan semboyan “membunuh atau terbunuh.”
Hampir setiap langkah mengarah pada kematian seseorang. Contohnya gagal dalam pembunuhan, lalu mencoba melarikan diri dari kota. Atau, terlibat kisah cinta antara pembunuh bayaran, dan lain sebagainya.
Perjuangan Wan Mei untuk bertahan hidup di daerah yang dilanda perang ketika berurusan dengan pengkhianatan ayahnya, telah memberikan kekuatan baginya untuk pindah memasuki kota.
Namun, dia tidak bisa menerima kenyataan dari pekerjaannya, yaitu membunuh orang tanpa ampun seperti yang diperintahkan.
Ini adalah alur cerita yang sangat menarik. Namun akhirnya terurai ketika titik kelemahan Wan Mei terbaca, dan dia akhirnya tersadar dari dilema moral.
Baca Juga : Identitas Misterius Dan Konflik Cinta Segitiga, AN ORIENTAL ODYSSEY
Kisah Cinta yang Menyentuh Hati
Jika membicarakan tentang Bloody Romance pasti tidak ada yang tidak cemburu dengan romansa cinta antara Wan Mei dan Chang An.
Wan Mei memasuki kota sebagai seseorang yang putus asa untuk bertahan hidup tetapi berhati murni dalam segala hal.
Sifat dan tekadnya yang peduli inilah yang akhirnya menarik hati Chang An kepadanya.
Roman terlarang mereka tidak menjadi rahasia, dan ketika perasaan mereka tumbuh, maka tak lama kemudian timbul kesalahpahaman.
Asmara mereka yang berkembang menjadi salah satu dari sedikit pertemuan positif dalam drama. Selain itu tentu saja sebuah kisah cinta selalu membuat pemirsa tetap baper dan senang.
Karya Seni dan Sinematografi yang Indah
Selain menyajikan sebuah latar belakang tentang alam dan dunia yang unik, juga konflik kesengsaraan para pemeran, drama ini juga menyuguhkan karya seni yang indah.
Sebuah karya yang dapat menterjemahkan dari alur ceritanya. Ini adalah salah satu fakta yang menjadi sorotan para penggemar drama Bloody Romance.
Banyak yang kagum dengan banyaknya informasi tentang cerita dari drama ini, sehingga mudah menangkap maksudnya.
Karya seni yang tersaji menjadi sebuah metode untuk menceritakan backstory atau detail penting untuk masalah apa pun yang terjadi pada Wan Mei.
Baca juga: Netflix Luncurkan Drama THE RISE OF PHOENIXES!
Perpindahan alur cerita dari depan ke belakang, dan kembali ke masa depan, secara efektif tersaji dengan unsur sinematografi yang ciamik.
Produksi drama dengan kualitas tinggi ini melebihi harapan dari sebuah drama untuk para penonton serial web.
Urutan drama dan penyutradaraan mengemulasikan sebuah pengalaman yang tak terbantahkan.
Pembuat web serial ini memberikan perhatian besar pada detail sebagai transisi adegan dan plot dunia pembunuh dan plot perjuangan yang menunjukkan kekuatan.
Bloody Romance mungkin sebuah drama web, tetapi sinematografi, bintang dan pengarahannya mampu memberikan pengalaman menonton drama berkualitas bagi para penotonnya.
Drama ini berdiri sebagai pertunjukan yang mendebarkan dan memikat dengan sebuah pertaruhan hidup yang tinggi di Gui Hua City. Sekaligus berbumbu romansa yang mendebarkan, dan produksi yang indah.
Jadi, tak ada salahnya segera menangkap kisah kehidupan Wan Mei, dan sajian web drama yang menakjubkan dalam Bloody Romance.
sumber foto: Youku
